pic taken from : www.freefoto.com
Nurani menyepi
kala angkara meraja
dan kepalsuan bertahta
dalam jiwa-jiwa sunyi
yang mati membeku
oleh kemunafikan dan ambisi semu
Nurani menyepi
menanti sang fajar datang menyapa
membawa seberkas cahaya
menembus lorong-lorong hampa sang jiwa
yang telah lama terbuai
sebelum ia sekarat menunggu mati
Nurani menyepi
bersama tetes-tetes murni embun pagi
berharap masih tersisa ruang
sebelum jiwa benar-benar meregang
dalam kengerian abadi
Nurani menyepi
terabai di ambang tak bertepi ....
1 komentar:
I can't hardly wait for your next poem :-) Keep working on it!
Posting Komentar