Total Tayangan Halaman

Translate

Senin, 28 Desember 2009

The Last Samurai

Toyota: 59.5 poin




Picture taken from here

Setelah Honda mengundurkan diri dari F1 hanya tinggal Toyota satu-satunya perwakilan pabrikan Jepang. sebagai salah satu negara otomotif tentu saja merupakan kebanggaan bagi Jepang bila salah satu pabrikan dari negara sakura tersebut dapat berbicara di kancah F1 sebagai ajang balap otomotif paling terkenal di dunia.

Saat turun ke F1 memang target Toyota adalah bisa meraih gelar juara dunia menyusul kesuksesan Honda di era turbo pada tahun 1980-an. Karena petinggi Toyota tak segan-segan menggelontorkan dana berlimpah pada awal kehadiran tim ini di F1 dengan harapan dapat membawa Toyota ke tempat tertinggi panggung F1. Tapi sayangnya hingga akhir musim ini Toyota belum juga memperoleh hasil maksimal seperti yang mereka harapkan meski podium kedua atau ketiga telah beberapa kali mereka raih tapi podium teratas apalagi gelar dunia belum berhasil mereka raih hingga Toyota menyusul langkah Honda, mundur dari F1 beberapa minggu setelah GP terakhir di Abu Dhabi usai.

Sebenarnya penampilan Toyota meski tak luar biasa seperti Brawn dan Red Bull namun hasil yang mereka capai pun tak terlalu buruk seperti Torro Rosso. Hanya saja mengingat dana besar yang sudah dikeluarkan lebih baik dari hanya sekadar berkutat di papan tengah.

10. Jarno Trulli : 32.5 poin
      Fastest Lap : GP Bahrain
      Pole : GP Bahrain


pic taken from here

Seperti tahun-tahun sebelumnya, musim ini pun Trulli membuktikan kepiawaiannya dalam sesi kualifikasi ia berhasil meraih pole position di GP Bahrain sekaligus membukukan fastest lap atas namanya namun begitu ia hanya mampu finish di P3 di belakang Jenson Button dan Sebastian Vettel, two rising star at this season. Sebelumnya di GP Malaysia, ia hampir meraih pole juga tapi sayangnya mobil Toyotanya masih kalah cepat dari BGP01-nya Jenson Button yang berhasil meraih pole di negara melayu yang sering bersitegang dengan negara tetangganya, Indonesia karena sering mengklaim kebudayaan negara tetangganya tersebut. Di Belgia pun, Trulli nyaris meraih pole tapi mobil Force Indianya Fisichella melesat lebih kencang hingga akhirnya ia harus puas start di P2 di belakang Fisichella. Dan di Jepang, lagi-lagi Trulli hampir meraih pole tapi sayangnya Red Bull-Renault milik Vettel masih lebih kencang darinya sehingga Trulli harus puas memulai start di P2 di belakang Vettel yang terus bertahan hingga akhir race. Setelah Toyota memutuskan mundur dari F1, maka nasib Trulli agaknya menjadi terkatung-katung. Sepanjang karirnya sendiri, Trulli selalu terdampar di tim yang tak terlalu bagus. Ia pernah membela Prost, tim milik juara dunia empat kali asal Perancis, Alain Prost, dan ia juga sempat berada di tim yang lebih baik, Renault bersama Fernando Alonso. Di tahun 2006 ketika Michael Schumacher dan Ferrari tengah mendominasi, Trullilah yang berhasil memecah dominasi Schumi di Monaco setelah sang maestro itu mengalami nasib apes, ditabrak Juan Pablo Montoya. Tapi di akhir tahun, Trulli malah didepak oleh Renault dan tahun berikutnya, Renault dan mantan rekan setimnya itu merayakan gelar juara dunia sementara ia tengah berjuang mempertahankan tempatnya di Toyota. Dan akhir tahun ini, ia kembali harus mencari tim lain yang membutuhkan bakat dan pengalamannya di Formula One. Dan siapa yang tahu, mungkin saja nasib Trulli akan lebih baik di tahun-tahun mendatang seperti Button yang sempat terkatung-katung tapi tahun ini semua kesulitan dan keraguan publik padanya terbayarkan dengan gelar juara dunia pertamanya.

11. Timo Glock : 24 poin
       Fastest Lap : GP Eropa

pic taken from here

Prestasi terbaik Timo Glock tahun ini terjadi di GP Malaysia . Di sesi kualifikasi ia berhasil meraih P3 di belakang rekan setimnya dan di race ia berhasil mempertahankan posisi startnya itu hingga akhirnya balapan terpaksa dihentikan akibat hujan deras yang mengguyur dianggap pihak regulator tak memungkinkan untuk melanjutkan lomba. Timo dan Toyota pun berpesta merayakan P3-nya sementara rekan setimnya yang memulai start di depannya tak berhasil mempertahankan posisinya dan harus puas finish di tempat keempat, di belakang Glock. Di Valencia, saat gelaran GP Eropa, Glock mencatat fastest lap tapi sayangnya hal itu tak mampu membantu posisi finishnya yang hanya berhasil finish di urutan ke-14 di belakang rekan setimnya.

Di GP Jepang, Timo terpaksa harus absen karena mengalami kecelakaan di sesi kualifikasi . Saat balapan berlangsung, Glock sempat hadir di pit Toyota menyangka cidera kakinya bukanlah hal yang serius, hingga ia dengan wajah tenang masih sempat bercanda dengan kru tivi yang tengah menyorotnya dan memperlihatkan kakinya yang digips. Setelah dokter menemukan bahwa cidera Timo sangat serius sehingga ia tak bisa membalap hingga akhir musim maka posisinya pun digantikan oleh rookie dari Jepang, Kamui Kobayashi.

12. Kamui Kobayashi : 3 poin


pic taken from here

Penampilan pertama rookie binaan Toyota ini bisa dibilang sangat baik. Pada debutnya di GP Brazil, ia sempat mempersulit Jenson Button dan Sebastian Vettel sebelum akhirnya ia berhasil disalip Jenson. Ia pun sempat bertempur sengit dengan rekan setimnya yang lebih lama di F1, Nakajima dari Williams dan ia berhasil memenangkan pertempuran itu. Meski ia tak berhasil mencatat poin pada debutnya di GP Brazil itu setelah hanya berhasil finish di P9, di belakang Rubens Barichello, namun penampilannya itu telah menarik perhatian publik pecinta F1. Di GP penutup, Kobayashi lebih beruntung karena berhasil finish di P6 sehingga ia layak memperoleh tiga poin pada penampilan keduanya di F1. Tak heran jika kemudian aksi pembalap Jepang ini kemudian menarik perhatian tim Sauber yang akan berlaga kembali di musim 2010 nanti.

Tidak ada komentar: