Rabu (24/7) kemarin, Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama mengajukan nama Caroline Kennedy untuk nantinya disahkan oleh Senat AS sebagai Duta Besar Amerika Serikat untuk Jepang menggantikan John Roos yang masa jabatannya akan segera berakhir. Rumor pencalonan Kennedy ini sendiri telah beredar selama beberapa bulan belakangan. Pencalonan Caroline Kennedy ini juga mencuatkan kembali nama Kennedy dalam dunia politik Amerika Serikat setelah sempat meredup usai meninggalnya Senator Edward "Ted" Kennedy, adik kandung mediang presiden John F. Kennedy (JFK).
Dinasti Kennedy telah lama dikenal akan peran mereka dalam politik Amerika Serikat. Salah satu dalam klan Kennedy, bahkan sempat menjadi presiden ke-35 Amerika Serikat, dan mungkin akan menjalani dua periode jabatan kepresidenan seandainya tidak tewas terbunuh. Seorang Kennedy lain, mantan Jaksa Agung, Robert "Bobby" F. Kennedy tengah mempersiapkan jalan menuju kursi kepresidenan menyusul jejak kakaknya, tapi sayang nasib tragis menimpanya. Seperti kakaknya, ia pun tewas terbunuh.
Tragedi dan Kennedy memang seperti takdir yang membelit dinasti keluarga imigran asal Irlandia ini tapi satu hal lain yang juga tak pernah bisa dipisahkan dari keluarga sosialita Amerika ini yaitu politik. Kennedy dan politik melekat erat seperti juga rangkaian tragedi yang membelit di sekitar kisah keluarga besar ini.
Caroline Kennedy adalah putri dari Presiden John Fitzgerald Kennedy, sang presiden Amerika Serikat yang tewas terbunuh oleh seorang snipper di Dallas, Texas pada 22 November 1963. Pencalonan Caroline Kennedy ini sendiri disambut positif oleh Jepang.
Belakangan ini hubungan Tokyo dan Washington memang sedikit tegang karena Jepang yang selama ini merupakan salah satu sekutu yang kuat bagi Amerika Serikat di Asia, merasa tersinggung ketika AS memilih John Roos sebagai Duta Besar mereka untuk Jepang. Roos sebelumnya adalah manajer penggalangan dana kampanye bagi Obama pada 2008. Seperti kebiasaan umum presiden Amerika Serikat lainnya, Obama pun menempatkan orang-orang yang berperan besar dalam kampanye kepresidenan mereka, termasuk di dalamnya penyandang dana kampanye mereka, untuk mengisi posisi sebagai duta besar di negara-negara sekutu yang strategis bagi Amerika Serikat. Tapi pemilihan John Roos sebagai duta besar AS untuk Jepang, rupanya tidak menyenangkan pihak Tokyo yang merasa Washington tak lagi memandang "penting" Jepang.
"Kemarahan" Jepang ini beralasan karena sebelumnya Amerika Serikat selalu menempatkan tokoh-tokoh penting yang mengisi posisi Dubes AS di Jepang. Tokoh-tokoh penting itu antara lain, mantan Wakil Presiden Walter Mondale (1993-1996), mantan Ketua DPR AS Tom Foley (1997-2001), dan Ketua Mayoritas Senat AS Howard Baker (2001-2005).
Namun pencalonan Caroline Kennedy yang walaupun tidak memiliki pengalaman diplomasi ini justru disambut positif oleh Tokyo yang kini merasa Washington memandang betapa "pentingnya" Jepang sebagai sekutu kuat Amerika Serikat.
John F. Kennedy, mendiang ayah Caroline Kenndey merupakan figur terkenal dan dikagumi oleh masyarakat Jepang tapi selain itu, Jepang juga menganggap Caroline Kennedy merupakan orang kepercayaan Presiden Barack Obama sehingga diharapkan nantinya Caroline Kennedy dapat menyampaikan pesan secara langsung dari pihak pemerintah Jepang kepada Presiden Obama. Hal yang bisa dipahami mengingat peran Caroline Kennedy dalam membantu jalan Obama menuju Gedung Putih.
Caroline Kennedy yang merupakan penulis buku dan pengacara di Amerika Serikat ini diketahui memiliki peran dalam memuluskan langkah Obama menuju kursi kepresidenannya. Dukungannya terhadap Obama bahkan sudah diberikan sejak saat Obama bertarung dengan Hillary Clinton tahun 2008 untuk menjadi calon presiden dari Partai Demokrat. Kennedy pula yang telah membantu membujuk pemilih wanita untuk mendukung Obama.
Karena itu pula, Tokyo sangat menyambut baik keputusan dari Washington ini dan bahkan berharap putri dari pasangan mendiang Presiden John F. Kennedy dan Jacqueline "Jackie" Lee Bouvier Kennedy ini bisa segera mengisi pos-nya sebagai Duta Besar Amerika Serikat di Tokyo dan berperan aktif dalam berbagai bidang.
Dalam pernyataannya, Kementrian Luar Negeri Jepang menegaskan bahwa pemerintah Jepang akan bekerja sama dengan Caroline Kennedy dan melakukan segala upaya untuk lebih meningkatkan aliansi Jepang-AS.
Meski Caroline Kennedy belum resmi dilantik tapi sudah bisa dipastikan, ia akan terpilih untuk mengisi posisi sebagai Duta Besar AS untuk Jepang mengingat mayoritas di Senat AS saat ini diisi oleh Partai Demokrat yang sangat menghormati Dinasti Kennedy.
Caroline Kennedy merupakan satu-satunya dari keturunan dan bagian mantan Presiden John F. Kennedy yang masih hidup setelah adik semata wayangnya, John F. Kennedy, Jr., yang juga dikenal dengan panggilan John-John, tewas dalam sebuah kecelakaan pesawat terbang pada 16 Juli 1999. Lima tahun sebelumnya, ibunya, Jacqueline "Jackie" Kennedy Onassis meninggal dunia pada 19 Mei 1994 akibat kanker getah bening ganas yang baru diketahui diidapnya pada Januari tahun itu.
Selain berprofesi sebagai penulis dan pengacara, Caroline Kennedy juga diketahui menjabat sebagai presiden Kennedy Presidential Library (Perpustakaan Kepresidenan Kennedy). Ia juga bekerja di institut Politik Harvard dan bertentangan dengan gaya hidup hedonis yang terkenal di kalangan klan Kennedy, Caroline ternyata diam-diam menjadi sukarelawan di sistem pendidikan di New York dan ia tinggal relatif terpencil dibandingkan anggota klan Kennedy lainnya.