McLaren-Mercedes : 454 poin
Lewis Hamilton : 240 poin
Jenson Button : 214 poin
Musim 2010 ini merupakan msuim pertama bergabungnya Jenson Button dengan McLaren-Mercedes. Jenson Button sebenarnya bisa dibilang merupakan salah satu pebalap binaan McLaren-Mercedes. Juara dunia yang baru saja meraih gelarnya bersama Brawn GP pada 2009 silam ini pertama kali menjajal McLaren-Mercedes ketika ia menjuarai ajang autosport yang disponsori McLaren tapi tes pertamanya bersama tim yang bermarkas di Woking, Inggris ini tak berjalan sesuai harapan. Jenson akhirnya memulai debutnya di F1 lewat Williams. Dengan bergabungnya Jenson Button pada musim 2010 ini setelah mengantongi gelar dunia dunia pada 2009 lalu maka tim berjuluk Silver Arrows ini diperkuat oleh dua orang juara dunia dimana Lewis Hamilton, pebalap binaan tim ini yang sukses meraih gelar dunianya pada 2008, sudah pasti seharusnya McLaren bisa meraih hasil yang lebih baik dari hanya sekadar runner up konstruktor.
Tapi apa mau dikata, McLaren terpaksa harus mengakui lawannya, Red Bull amat tangguh. Di awal hingga pertengahan musim 2010 persaingan untuk meraih gelar dunia kelihatannya hanya melibatkan RBR dan McLaren saja, tapi menjelang akhir musim ternyata Ferrari, musuh lama McLaren ternyata berhasil bangkit dan malah hampir saja membenamkan posisi McLaren di peringkat ketiga klasemen.
Meski McLaren beberapa kali terlihat hanya sebagai pengiring RBR dan Ferrari tapi secara keseluruhan penampilan McLaren musim ini cukup bagus. Walau dua pebalap RBR lebih banyak mendominasi di sesi qualfiying sepanjang musim 2010 tapi Lewis Hamilton berhasil mencuri satu pole di Kanada. Sementara di race, dua pebalap McLaren berhasil menyabet lima kemenangan. Button meraih dua kemenangan di Australia dan China berkat kelihaian tyre management McLaren yang apik dan brilian sementara Hamilton sukses menggondol tiga kemenangan di Turki, Kanada, dan Belgia.
After All This Time
Di tiga sesi latihan bebas kedua pebalap McLaren tampil menjanjikan. Di sesi latihan bebas pertama Jenson Button menghuni P5 sementara Lewis Hamilton berada tepat di belakangnya. Di latihan bebas kedua Hamilton membalikkan keadaan dengan menjadi yang tercepat kedua di belakang Rosberg sementara Button berada di urutan keempat di belakang Michael Schumacher.
Dalam konferensi pers seusai latihan bebas kedua ini Jenson menyatakan tak bisa berharap banyak di race perdananya bersama McLaren di Bahrain ini. Dalam pernyataan persnya itu, Jenson mengatakan beberapa bagian di trek yang baru sangat bumpy terutama di turn 6 dan 7. Tambahan lagi sirkuit Sakhir ini terbilang "kejam" terhadap ban. Meski begitu Jenson meyakini dirinya dan timnya akan tetap berusaha melakukan perbaikan.
Di sesi latihan bebas yang terakhir nyatanya Jenson hanya meraih urutan tercepat ketujuh sementara Hamilton ada di urutan ke-12, kalah cepat dari Adrian Sutil yang membalap untuk Force India-Mercedes.
Namun di sesi qualifying Hamilton berhasil meraih P4, ia hanya kalah cepat 0.609 detik dari Alonso yang menyabet P3 di depan Hamilton sementara Button meraih hasil yang lebih buruk. Ia hanya mampu meraih P8 di belakang Michael Schumacher yang lebih kencang 0.148 detik dari juara dunia 2009 ini. Button sendiri mengaku bahwa mobilnya sebenarnya sudah terasa bagus di setiap stint tapi ketika di Q3 ia merasa ada yang tak beres dan para enginer-nya telah memeriksanya. Meski begitu Jenson tetap melihat balapan akan sangat sulit ketika semua mobil dengan bahan bakar penuh (mengingat aturan musim 2010 ini yang melarang pengisian bahan bakar saat race berlangsung) berebutan di turn 1 selepas start. Dalam konferensi persnya, Jenson berharap bisa melaju mulus melewati rintangan di turn 1 ini. "I'm looking forward to the challenge and it's going to be a very different one to what everybody has been used to. It'll be a long race tomorrow," ujar juara dunia 2009 ini.
Meski sudah menduga akan menghadapi balapan yang sulit tapi nyatanya Jenson berhasil memperbaiki posisinya dari grid-nya saat start yang berada di P8. Ia sukses melewati Webber yang memulai balapan dari grid ke-6. Namun ia gagal bertarung melawan Michael Schumacher yang finish keenam sementara Button harus puas finish di urutan ke-7 di belakang juara dunia tujuh kali ini. Sedangkan Lewis Hamilton, rekan setim Button membuat McLaren masih bisa tersenyum di balapan perdana musim 2010 ini setelah juara dunia 2008 ini meraih podium ketiga di belakang duet Ferrari, Alonso dan Massa.
Jenson sendiri walaupun tak bisa meraih hasil segemilang rekan setimnya tetap berusaha untuk optimistis. "Overall, I think our car is pretty good at looking after its tyres, but there's always room for improvement and I think everybody in the team wants more speed and more downforce," ungkap Jenson seusai race.
Through The Rain
Setelah mengalami balapan yang berat di Bahrain, keberuntungan akhirnya mulai singgah ke kubu McLaren di Albert Park, Australia. Di sesi latihan bebas pertama, Jenson Button sudah tampil meyakinkan dengan mencatat waktu tercepat ketiga di belakang Kubica dan Rosberg sementara Hamilton berada di urutan ketujuh. Namun di sesi latihan bebas kedua, duet McLaren ini tampil perkasa dengan Hamilton yang bertengger sebagai pebalap tercepat sementara Button berada di urutan kedua selisih 0.275 detik dari Hamilton yang mencatat waktu tercepatnya 1:25.801.
Kendati McLaren tampil perkasa di sesi latihan bebas kedua ini, Jenson tetap tak ingin takabur. "It's only Friday," ujarnya dalam pernyataan persnya setelah sesi latihan bebas. ya, hasil dominan kedua pebalap McLaren di sesi latihan bebas kedua ini memang masih belum bisa dijadikan tolok ukur untuk race karena mungkin saja hasil yang mereka raih ini disebabkan oleh bahan bakar yang dibawa mereka jauh lebih sedikit dibanding para kompetitornya sehingga mereka berhasil mencatat waktu tercepat. "Tomorrow we'll see where we actually stand," kata Jenson. Meski begitu Jenson mengaku bisa meraih hasil lebih baik daripada sewaktu race di Sakhir karena ia merasa kompon bannya di sirkuit Albert Park, Melbourne ini bekerja jauh lebih baik dibanding saat di Bahrain sehingga ia jauh lebih optimis untuk meraih hasil yang lebih baik di race kedua di awal musim 2010 ini. "It's all positive," yakin Jenson.
Menjelang sesi qualifying, nasib buruk menimpa rekan setim Button. Hamilton terpaksa harus berurusan dengan polisi Melbourne karena kedapatan ngebut di jalanan Melbourne. Walaupun Hamilton tak perlu berurusan lama dengan polisi karena ia dianggap kooperatif oleh polisi Melbourne yang menangkapnya itu tapi entah apakah kejadian ini mempengaruhinya ataukah karena mobilnya yang bermasalah, yang jelas saat sesi qualifying nasib buruk kembali menimpa Hamilton. Juara dunia 2008 ini gagal menembus Q3 setelah catatan waktu yang dibuatnya di Q2 tak cukup membuatnya lolos menuju sesi final qualifying dan ia pun terpaksa puas dengan P11 yang dicapainya. Sementara Button meraih hasil yang jauh lebih baik meski saat Q3 ia merasa tak mendapatkan balance seperti di Q1 dan Q2 namun Jenson berhasil meraih waktu tercepat keempat di belakang Vettel, Webber, dan Alonso.
Saat balapan, keadaan di sirkuit kacau balau akibat hujan yang mengguyur ditambah kericuhan yang disebabkan oleh Alonso yang tergelincir dan saat melintir sempat menabrak Michael Schumacher sehingga juara dunia tujuh kali itu terpaksa masuk pit untuk mengganti sayap depannya yang rusak. Di tengah kekacauan ini nasib baik justru mulai melirik ke Jenson Button.
Juara dunia 2009 ini menjadi pebalap pertama yang masuk pit untuk mengganti ban. Keputusan yang berisiko dan bisa saja hal ini menjadi mimpi buruk bagi Button dan McLaren terlebih Button sempat melintir selepas pit . Tapi untungnya button segera bisa mendapatkan grip dan perlahan semuanya menjadi jauh lebih baik bagi Button dan McLaren. Di tengah hujan yang mengguyur Melbourne, Button berhasil meraih kemenangan pertamanya bersama McLaren-Mercedes.
"What a fantastic weekend!" seru Button menanggapi kemenangan pertamanya di musim 2010 ini. "I want to say a massive thank you to the whole Vodafone McLaren-Mercedes team.They've done a brilliant job," imbuhnya yang menyadari bahwa kemenangannya ini adalah berkat kerja tim barunya, McLaren. Namun Jenson kembali mengingatkan untuk tak tenggelam dalam euforia kemenangan ini karena selepas Melbourne, sirkuit Sepang sudah menanti menyambut hiruk pikuk kemeriahan F1 dan jalan menuju perebutan gelar dunia masih amat panjang karenanya dibutuhkan kerja keras dan konsistensi dari tim di sepanjang balapan hingga akhir musim. Namun tentu saja kemenangan ini amat berkesan bagi Jenson mengingat ini adalah kemenangan pertamanya bersama McLaren. "A Grand Prix win in a McLaren. Sounds good, doesn't it?, selorohnya. "Right now, I just want to run around and screa. It;s just the most amazing experience," sorak Jenson gembira.
Sementara Button bergembira merebut kemenangan pertamanya untuk Mclaren, rekan setim Button mengalami pertarungan yang sangat sengit melawan Alonso untuk merebut P4. Sayangnya di dua lap terakhir Hamilton terlalu bernafsu untuk menyalip Alonso, akibatnya ia malah tergelincir dan menyeret Webber sehingga pebalap RBR itu terpaksa harus masuk pit lagi dan finish di P9 tepat di depan Michael Schumacher. Sementara Hamilton bukan hanya gagal merebut tempat Alonso, ia malah harus kehilangan posisinya dan terpaksa puas finish di urutan ke-6 sementara Alonso tersenyum lebar di dalam mobilnya karena berhasil mempertahankan posisi keempatnya dari mantan rekan setimnya pada 2007 lalu itu. Dan yang paling beruntung dari pertikaian Hamilton-Alonso ini adalah Nico Rosberg yang sukses memetik keuntungan dari kekisruhan ini dengan finish di P5 di belakang Alonso dan di depan Hamilton.
Stucked By The Rain
Bila di Australia hujan memberikan keuntungan bagi kubu Mclaren maka tidak demikian halnya di Malaysia. Hujan yang turun saat sesi qualifying justru mengandaskan kedua pebalap McLaren. Hamilton gagal menembus Q2 setelah catatan waktunya tak mencukupi untuk bisa lolos dari Q1. Hamilton dan kubu McLaren pun harus memutar otak lebih keras untuk menyiapkan strategi yang jauh lebih baik di race setelah Lewis hanya mampu meraih P20. Nasib apes ini ternyata tak hanya menimpa kubu Mclaren karena seteru abadi mereka, Ferrari pun mengalami nasib yang sama. Alonso dan Massa, kedua pebalap Ferrari ini pun gagal lolos menuju Q2. Meski catatan waktu Alonso masih jauh lebih baik dari Hamilton sehingga membuat pebalap Spanyol ini akan memulai balapan dari grid ke-19 sementara Massa akan memulai start dari grid ke-21 di belakang Hamilton. Sedangkan Button masih berhasil melaju hingga Q2 tapi ia sempat terjebat akibat genangan air di sirkuit sehingga ia tersungkur ke gravel. Ia hanya bisa mencatat waktu tercepat ke-17 di belakang Timo Glock. Tentu saja hasil ini tak mengesankan untuk tim sekelas McLaren, Tapi seperti ban yang selalu berputar, tak ada yang bisa menduga apa yang akan terjadi saat balapan.
Padahal sebelum sesi qualifying penampilan Hamilton terlihat menjanjikan saat sesi latihan bebas dimana ia berhasil mencatatkan waktu paling cepat di sesi latihan pertama dan kedua sementara di sesi latihan bebas ketiga ia kalah cepat dari Webber dan hanya mampu mencatat waktu terepat kedua sedangkan Button berada di urutan tercepat ketujuh di belakang Nico Rosberg namun di depan Felipe Massa.
Dengan keberadaan dua pebalap Mclaren dan duet Ferrari di grid belakang tentu saja pertikaian seru terjadi di antara mereka. Button yang sebenarnya mendapatkan urutan start yang paling baik diantara keempat pebalap tim papan atas ini justru tak bisa memanfaatkan hal ini dengan baik. Selepas start ia melakukan kesalahan dengan mengambil sisi luar sehingga posisinya diambil alih Alonso dan ia pun terjebak di belakang Alonso tanpa bisa menyalip juara dunia dua kali ini, akibatnya ia harus kehilangan banyak waktu hingga akhirnya juara dunia 2009 ini kembali melakukan keputusan gambling dengan masuk pit lebih cepat.
Menjelang lap-lap akhir pertempuran makin seru ketika Hamilton dan Sutil bersaing memperebutkan posisi kelima sementara Button mengalami kesulitan mempertahankan posisi ketujuhnya yang siap diincar Massa dan Alonso. Setelah Massa berhasil mengambil posisinya, rekan setim Massa, Alonso pun bersiap menerkam Button yang kepayahan di dalam MP4-25-nya guna mempertahankan posisinya agar tak kecolongan dua kali dari dua pebalap Ferrari ini. Menjelang dua lap terakhir, hampir saja Alonso berhasil menyalip Button dan membuat juara dunia 2009 ini kelihatan seperti macan ompong, tapi untungnya Alonso terlalu melebar sehingga Jenson berhasil mempertahankan posisinya di P8. Beberapa saat kemudian F10-nya Alonso meleduk hingga Jenson bisa melenggang tenang melibas garis finish di urutan ke-8 sementara Hamilton finish di posisi ke-6 di belakang Sutil.
Against All Odds
Setelah menjalani balapan yang tak terlalu mengesankan di Sepang, Malaysia, McLaren sebagai tim papan atas yang telah lama malang melintang di ajang jet darat paling populer ini berhasil bangkit di China. Di sesi latihan bebas kedua pebalap McLaren ini saling berlomba mencatat waktu tercepat. Jenson Button tampil mengesankan di sesi latihan bebas pertama dengan menjadi pebalap tercepat pertama sementara Hamilton ada di urutan ketiga sedangkan di sesi latihan bebas kedua ganti Lewis yang tampil menjadi pebalap terkencang sementara Button berada di tempat ketiga sedangkan Nico Rosberg tetap menjadi pebalap tercepat kedua baik di sesi latihan bebas pertama maupun kedua. Di sesi latihan bebas ketiga kubu RBR bangkit dan tak membiarkan McLaren terus mendominasi. Di sesi latihan yang terakhir ini Webber tampil sebagai pebalap tercepat pertama sementara Hamilton ada di urutan kedua sedangkan Button mengisi tempat tercepat keempat di belakang Vettel.
Di sesi qualifying duo RBR berhasil merebut front row sementara duet McLaren tersungkur di P5 dan P6. Jenson berada di P5 dengan waktu 1:34.979 sedangkan Hamilton yang kalah cepat 0.055 detik dari Button menguntit di belakangnya di urutan ke-6. Mengenai pencapaiannya kali ini Jenson berujar dalam pernyataan persnya bahwa ia mengalami kesulitan dengan mobilnya di dua sesi pertama namun di Q3 semuanya baru terasa lebih baik untuknya meskipun perbaikan itu sedikit terlambat sehingga ia hanya mampu mencatat waktu tercepat kelima. Ia hanya berharap balapan akan diguyur hujan sehingga settingan mobilnya kemungkinan akan bekerja jauh lebih baik di kondisi trek yang basah.
Tak dinyana harapan Jenson ternyata kesampaian. Saat race pada hari Minggu, 18 April 2010 sirkuit Sinopec, Shanghai benar-benar diguyur hujan. Seperti di Melbourne, Australia, kali ini pun Jenson dengan kebrilianan strategi pit stop McLaren berhasil memetik hasil sempurna. Jenson memberikan kemenangan keduanya untuk McLaren dan kemenangan Jenson makin terasa manis bagi kubu McLaren setelah Hamilton pun berhasil menyabet podium kedua di belakang Button. Posisi satu-dua yang diraih duo McLaren ini pun makin mengokohkan Jenson dan McLaren di puncak klasemen untuk meraih gelar dunia.
Jenson sendiri menganggap kemenangannya di Shanghai ini sebagai kemenangan terbaiknya di Formula 1 sekaligus makin membuatnya merasa nyaman berada di dalam tim yang bermarkas di Woking, Inggris ini. "My first few months with Vodafone Mclaren-Mercedes have been extraordinary - I really feel a real part of the team now," ujarnya dalam pernyataan pers usai memberikan kemenangan keduanya untuk tim barunya ini. Namun di tengah euforia ini Jenson tetap menyadari bahwa pertempuran musim 2010 ini masih amat panjang walau tentu saja kemenangan ini bisa menjadi modal bagi tim untuk tampil lebih percaya diri menghadapi balapan di Catalunya, Spanyol yang sekaligus menandakan pertarungan F1 telah memasuki benua Eropa.
sumber gambar dari: akujom.com
sumber gambar dari: akujom.com
Standing Still
Setelah penampilan luar biasa McLaren di China mereka kembali tampil meyakinkan saat sesi latihan bebas yang pertama di Catalunya, Spanyol. Di sesi latihan bebas pertama ini Lewis menjadi pebalap terkencang dengan waktu 1:21.134 sementara Jenson berada di belakangnya, selisih 0.538 detik diikuti oleh Michael Schumacher di tempat ketiga. Namun di sesi latihan bebas kedua Button mengalami masalah sehingga catatan waktunya hanya berada di urutan tercepat kedua sementara Lewis ada di urutan kelima. Di sesi latihan bebas yang terakhir dimana duo RBR memuncaki sesi latihan bebas yang terakhir itu dengan menempatkan dua pebalapnya sebagai yang tercepat pertama dan kedua diikuti oleh Hamilton di urutan ketiga dengan waktu 1:21.348 sementara Button menguntit tepat di belakang Hamilton dengan catatan waktu 1:21.376. Hasil yang cukup menjanjikan menjelang sesi qualifying.
Di sesi qualifying duet RBR kembali meraih pole lewat Webber yang diikuti oleh rekan setimnya, Vettel di posisi kedua sementara Hamilton menyusul di urutan ketiga sedangkan Button hanya mampu meraih P5 di belakang Alonso. Sehubungan dengan hasil yang didapatnya Jenson tentu saja mengaku kecewa atas hasil yang diraihnya itu meskipun ia tetap berusaha optimistis. "Even so, I'm fifth and I'm satisfied with that," ujarnya dalam pernyataan pers seusai sesi qualifying. "...but it's not a bad place to start," lanjutnya menghibur diri. Meski begitu ia menyadari bahwa RBR masih merupakan lawan yang tangguh dan sulit ditaklukkan, namun berdasarkan hasil pada balapan-balapan sebelumnya, Jenson mengingatkan bahwa kecepatan McLaren biasanya jauh lebih bagus saat race dibanding saat qualifying jadi ia berharap ia bisa meraih hasil yang lebih baik saat race begitupun dengan rekan setimnya sehingga ia bisa mempertahankan posisinya sebagai pemimpin di klasemen pebalap dan mempertahankan posisi timnya di urutan teratas klasemen konstruktor.
Manusia memang boleh berencana tapi Tuhan pulalah yang menentukan. Balapan Jenson ternyata tak berjalan sesuai harapan. Balapannya agak berantakan karena harus mengalami beberapa masalah dengan mobilnya begitupun saat pit sehingga ia harus kehilangan waktu dan akibatnya posisinya diambil alih oleh Michael Schumacher yang sukses finish keempat sedangkan Button terpaksa puas setelah hanya mampu finish di urutan kelima, posisi yang sama yang didapatnya saat qualifying. Sementara nasib yang lebih buruk menimpa rekan setim Button. Saat balapan hampir berakhir, MP4-25-nya Hamilton terpaksa kandas akibat mengalami masalah dengan ban kiri depannya. Akibatnya ia pun tak mendapatkan tambahan satu poin pun meskipun sebenarnya balapan Hamilton saat itu amat baik bahkan pada lap 59 ia berhasil mencatatkan fastest lap. Tapi itulah balapan. Meski mendapat hasil mengecewakan untungnya tambahan 10 poin yang didapat Jenson setelah hanya mampu finish di P5 masih bisa membuatnya dan McLaren tetap bertahan di urutan teratas klasemen.
sumber gambar dari : life.com
Breathless
Hasil buruk yang didapat McLaren di Catalunya membuat tim berjuluk Silver Arrows ini harus bekerja ekstra keras kalau tak ingin posisi mereka di puncak klasemen diserobot tim lawan. Dan Mclaren tentunya berharap bisa memetik hasil yang jauh lebih baik di GP Monaco. Namun sayangnya ternyata kerja keras McLaren masih belum cukup. Di sesi latihan bebas pertama dan kedua kejutan malah datang dari Ferrari lewat Alonso yang tampil sebagai pebalap tercepat pertama di dua sesi latihan bebas ini sementara duet McLaren hanya berada di urutan ketujuh lewat Hamilton sedangkan Button ada di posisi ke-9. Di sesi latihan bebas kedua hasil yang didapat kedua pebalap yang masing-masing telah mengantongi satu gelar dunia ini tak jauh berbeda. Hamilton kembali hanya mampu mencatat waktu tercepat ketujuh di sesi latihan bebas kedua sementara Button ada di urutan tercepat kesembilan, catatan waktunya bahkan masih kalah cepat dari pebalap Force India-Mercedes, Adrian Sutil yang bertengger di posisi ke-8.
Pada sesi latihan bebas yang terakhir, Lewis memberikan harapan setelah berhasi lmencatatkan waktu tercepat keempat di belakang Kubica, Massa, dan Webber sementara Button masih terpuruk di urutan ke-10 dan lagi-lagi di belakang Adrian Sutil. Meski hasil yang didapatnya tak mengesankan tapi Button seperti biasa tetap berusaha optimis sambil mengungkapkan data dimana Mclaren biasanya memiliki sejarah yang mengesankan di Monaco dimana tim ini telah mengantongi 15 kali kemenangan di negeri kerajaan kecil pimpinan Pangeran Albert, putra dari Grace Kelly dan Pangeran Rainier ini. Tentu saja sejarah mengesankan ini diharapkan bisa kembali terulang bagi salah satu dari dua pebalap tim Silver Arrows ini untuk makin memperpanjang kesuksesan tim McLaren menaklukkan sirkuit jalan raya Monaco yang legendaris ini.
Sayangnya ternyata sejarah mengesankan tim ini tak bisa mendongkrak penampilan kedua pebalap ini. Di sesi qualifying Hamilton hanya mampu meraih P5 sementara button ada di P8 selisih tipis 0.047 detik dari Michael Schumacher yang kembali sukses mempecundangi Jenson Button di sesi qualifying dengan catatan waktu 1:14.590.
keapesan Jenson ternyata kembali berlanjut hingga race. Balapan belum lama berlangsung ketika Hulkenberg mengalami kecelakaan saat di terowongan sehingga memaksa Safety Car keluar. Di tengah iring-iringan di bawah pimpinan Safety Car inilah MP4-25-nya Jenson meledug saat balapan baru memasuki lap ketiga. Tentu saja hasi lini mengecewakan Button yang bukan hanya tak berhasil meraih tambahan poin tapi ia pun harus rela posisinya di puncak klasemen tergeser ke urutan keempat. Dalam pernyataan persnya Jenson mengungkapkan bahwa mobilnya memang sudah mengalami masalah tapi ia dan timnya berpikir takkan terjadi masalah sampai akhirnya Safety Car keluar dan menyebabkan mobil Jenson mengalami overheat sebelum akhirnya meledug dan menghempaskan harapan Jenson untuk bisa mendapatkan tambahan poin demi mempertahankan posisinya di puncak klasemen.
Sementara balapan Hamilton meski tak segemilang RBR tapi ia masih jauh lebih beruntung dibanding rekan setimnya. Ia mengawali balapannya dari grid kelima dan sukses mempertahankan posisinya ini hingga akhir race.
Any Given Sunday
Hasil buruk di dua lap sebelumnya rupanya memecut McLaren untuk bangkit dan tak rela terus menerus dipecundangi lawan-lawannya. Hasilnya mereka pun tampil mengesankan di dua sesi latihan bebas GP Turki. Di sesi latihan bebas pertama Lewis tampil tercepat diikutti oleh Jenson di urutan kedua sementara di sesi latihan bebas kedua ganti Jenson yang tampil sebagai pebalap tercepat pertama dengan torehan waktu 1:28.280 sedangkan Lewis ada di urutan tercepat keempat dengan catatan waktu 1:28.672. Atas hasil ini Jenson menyatakan kepuasannya atas mobilnya yang memang terasa bagus di sirkuit ini walaupun begitu ia mencatat bahwa masih diperlukan beberpa pengembangan untuk menghadapi sesi qualifying dan race mengingat RBR masih merupakan lawan yang amat tangguh dan selalu tampil mengesankan saat qualifying. Jenson juga menambahkan bahwa ia agak mengalami kesulitan saat di turn 8, area yang dianggapnya cukup tricky dan ia berharap timnya bisa melakukan pengembangan yang bisa memberikan solusi baginya untuk mengatasi area ini. "It should be the top four teams that we normally see, and possibly Renault as well, so I don't think qualifying tomorrow will be boring. There should be good battles," ujar juara dunia 2009 ini.
Seperti yang sudah diduga sebelumnya, di sesi qualifying RBR tampil mendominasi sesi qualifying. Di Q1 dan Q2 Sebastian Vettel tampil sebagai yang terkencang. Tapi di akhir sesi qualifying Webber yang justru tampil tercepat dan meraih pole dengan catatan waktu 1:26.295 sementara Hamilton mengejar di belakangnya selisih 0.138 detik dari Webber. Rekan setim Webber, Vettel yang merajai Q1 dan Q2 hanya bisa meraih P3 sedangkan Button ada di P4 dikuntit rapat oleh Michael Schumacher yang mengisi grid ke-5.
Meski mengaku agak frustasi di sesi akhir qualifying tapi Jenson tetap menganggap P4 yang diraihnya tak terlalu buruk terlebih ternyata McLaren berhasil mendekati kecepatan Red Bull seperti yang diharapkan oleh tim pimpinan Martin Whitmarsh ini. “Nevertheless, we seem to be closer to the Red Bulls than I expected this weekend, so that’s a positive, and I reckon we can challenge them in the race,” yakin Jenson.
Tak dinyana harapan Jenson itu menjadi kenyataan saat race pada hari Minggu. Selepas start duet RBR dan McLaren berjalan mulus namun Vettel berhasil menyalip Hamilton sehingga ia berada tepat di belakang rekan setimnya sendiri sementara Hamilton turun posisi ke urutan ketiga dikuntit Jenson di tempat keempat. Persaingan RBR ternyata makin memanas sementara duo McLaren tetap tenang sambil terus waspada menunggu lawan di depan mereka lengah dan melakukan kesalahan.
Kesempatan itu akhirnya datang di lap 39 saat persaingan dua jagoan RBR makin panas. Berkat pertikaian antara dua pebalap RBR ini dimana Vettel akhirnya out sementara Webber terpaksa masuk pit untuk mengganti sayapnya yang patah, Hamilton dan Button pun langsung melesat mengambil alih posisi kedua pebalap RBR itu.
Perang saudara ala RBR hampir saja menimpa kubu McLaren juga ketika Button memiliki kecepatan yang dimungkinkan untuk menyalip Hamilton tapi kemudian lewat radio Button diberi peringatan bahwa bahan bakar yang dibawanya sudah kritis sehingga ia harus menghemat bahan bakarnya dan mengurangi tensi serangannya terhadap Hamilton. Hasilnya McLaren pun berhasil meraih finish satu-dua.
sumber gambar dari : examiner.com
Easier To Run
"Udah ah malu nih difoto mulu, ntar dibilang banci tampil lagi."
Usai meraih “durian runtuh” di GP Turki, McLaren dengan semangat tinggi menyambut GP Kanada. Di sesi latihan bebas pertama pebalap McLaren, Jenson Button tampil sebagai yang tercepat dengan waktu 1:18.127 diikuti Michael Schumacher di tempat kedua selisih 0.158 detik dari Button sementara Hamilton menghuni tempat tercepat ketiga di belakang Michael dengan catatan waktu 1:18.352. Namun hasil baik ini tak berlanjut di sesi latihan bebas kedua. Di sesi latihan bebas kedua yang dipuncaki oleh Vettel ini menempatkan Hamilton di urutan ketujuh dengan 1:17.522 sementara Button ada di urutan ke-11 dengan 1:17.961.
Meski posisinya di sesi latihan bebas terakhir pada Sabtu pagi tak terlalu banyak perubahan seperti di sesi latihan kedua namun Jenson berhasil naik beberapa posisi ke urutan ke-8 sementara rekan setimnya, Hamilton kembali tampil sebagai yang tercepat dengan waktu 1:16.058.
Dominasi Hamilton rupanya berlanjut hingga ke sesi qualifying. Di sesi final qualifying Lewis berhasil mencatat waktu tercepat dan meraih pole diikuti oleh Webber dan Vettel sementara Button hanya mampu meraih P5 di belakang Alonso.
Meski hanya meraih P5 namun Jenson menjanjikan balapan akan serukarena rupanya beberapa tim menggunakan ban yang berbeda di Q3 dan tentu saja perang strategi masing-masing tim dalam menerapkan tyre management akan membuat balapan berlangsung ketat dan menarik. Namun ada cerita tambahan mengenai Hamilton. Pebalap Inggris ini didenda 10 ribu dollar karena terlambat masuk pit setelah meraih pole di GP Kanada ini. Ya, mungkin denda sebesar itu tak terlalu berarti bagi Hamilton dibanding kegembiraannya setelah berhasil meraih pole apalagi kalau di race nanti ia sukses menjuarai GP.
Meski hanya meraih P5 namun Jenson menjanjikan balapan akan serukarena rupanya beberapa tim menggunakan ban yang berbeda di Q3 dan tentu saja perang strategi masing-masing tim dalam menerapkan tyre management akan membuat balapan berlangsung ketat dan menarik. Namun ada cerita tambahan mengenai Hamilton. Pebalap Inggris ini didenda 10 ribu dollar karena terlambat masuk pit setelah meraih pole di GP Kanada ini. Ya, mungkin denda sebesar itu tak terlalu berarti bagi Hamilton dibanding kegembiraannya setelah berhasil meraih pole apalagi kalau di race nanti ia sukses menjuarai GP.
Perkiraan Jenson rupanya menjadi kenyataan. Balapan berlangsung amat ketat dan seru. Di turn 1 Jenson bersenggolan dengan Massa yang untungnya tak memberikan dampak yang serius bagi Button. Di lap 7 ia masuk pit dan selepas dari pit ban Prime-nya berhasil bersinergi dengan tunggangannya. Button pun mengakui mobilnya mulai terasa lebih baik hingga ia mampu bertarung melawan Vettel dan setelah itu berduel dengan Alonso hingga akhirnya ia sukses meraih P2 dan berusaha mendekati Lewis yang berhasil mempertahankan posisi pertamanya sejak start hingga akhir race. Pesta McLaren dari Turki pun berlanjut di Kanada dimana mereka lagi-lagi sukses meraih podium pertama dan kedua lewat Hamilton yang tampil dominan di Kanada ini dan kesuksesan Button yang berhasil finish kedua di belakang Hamilton.
sumber gambar dari: life.com
sumber gambar dari: life.com
Flying Without Wings
Kemenangan 1-2 McLaren di dua GP berturut-turut rupanya membuat tim-tim lawan tak ingin tinggal diam. RBR sebagai pesaing terdekat McLaren melakukan serangan balik di Valencia. Meskipun di sesi latihan pertama penampilan duo McLaren masih terlihat tangguh dimana Lewis menjadi pebalap tercepat kedua setelah Rosberg diikuti Jenson di urutan ketiga sementara duet RBR: Vettel dan Webber berada di urutan tercepat ke-6 dan 7. Namun di sesi latihan bebas kedua, Vettel yang telah "memberikan" kemenangan ke kubu McLaren di GP Turki, mencatat waktu tercepat kedua setelah Alonso sementara Webber ada di urutan ketiga. Sedangkan Hamilton hanya mampu mencatat waktu tercepat ke-5 sementara Button terjerembab di urutan ke-9.
Di sesi latihan bebas ketiga pada hari Sabtu menjelang qualifying Vettel mulai memperlihatkan superioritas RBR kembali sementara duet McLaren tersungkur di urutan ke-9 lewat Button yang mencatat waktu 1:38.769 unggul tipis 0.047 detik dari rekan setimnya, Hamilton yang berada di urutan ke-10. Vettel kembali meraja di sesi qualifying dengan meraih pole, diikuti rekan setimnya sementara Hamilton mengisi grid ke-3 di belakang duo RBR itu. Sedangkan Button hanya mampu meraih P7 padahal menurutnya ia bisa meraih setidaknya posisi keempat kalau saja tak mengalami oversteer di tikungan terakhir.
Meski begitu ia yakin bila tak terjebak traffic dan startnya bagus maka ia bisa meraih hasil yang lebih baik saat race nanti karena ia merasa mobilnya sangat bagus dan kompetitif. Keyakinan Jenson ini ternyata terbukti. Walau Hamilton gagal menjegal laju Vettel yang sukses mempertahankan posisi pertamanya sejak start hingga akhir race, tapi berkat kecelakaan yg menimpa Webber memberikan keuntungan bagi Hamilton yang sukses merebut podium kedua. Meskipun Lewis mendapat penalti namun ia tetap tak mampu terkejar oleh Button yang lama tertahan di belakang Kobayashi sehingga posisinya di tempat kedua hingga akhir race. Sementara Button memulai balapan dengan cemerlang dari grid ketujuh hingga berhasil meraih podim ke3.
Di lap pertama ia sempat berduel dengan Kubica yang start dari grid ke-6. Bahkan pada detik-detik terakhir sebelum RBR-nya Webber melayang dan menghantam Lotus-nya Heikki Kovalainen, Button dan Kubica sempat saling bertarung menggempur Webber Webber masing-masing dari sisi luar dan dalam. Seperti rekan setimnya, Button pun terkena penalti karena saat SC keluar akibat kecelakaan Webber, saat itu Jenson sudah berada di dekat pintu masuk pit dan ia tak lagi sempat mengerem atau menghindar sehingga ia memilih masuk pit meski akibatnya ia harus terkena penalti akibat masuk pit saat ada SC di lintasan. Namun selain Button, banyak juga pebalap yang terkena penalti, salah satunya adalah Kubica. Button sempat tertahan lama di belakang Kobayashi sehingga kehilangan banyak waktu dan tak mampu mengejar ketika rekan setimnya menjalani penaltinya.
Sunny Came Home
Balapan di kandang tentu memberikan energi positif yang berbeda. Begitu pun yang dialami Button dan Hamilton. Dengan keberadaan Hamilton dan Button di urutan pertama dan kedua di klasemen pebalap dan McLaren di puncak klasemen konstruktor tentunya publik Inggris berharap dua juara dunia mereka ini bisa meraih kemenangan di negeri mereka sendiri ini.
Di sesi latihan bebas pertama Hamilton bersaing dengan Vettel namun catatan waktunya masih kalah cepat dari pebalap RBR itu sehingga ia hanya berada di urutan ke-2 di belakang Vettel sementara catatan waktu yang dibuat Button hanya mampu menempatkannya di urutan ke-8 di depan Schumacher.
Pada sesi latihan bebas kedua yang dipuncaki Webber, catatan waktu yang dibuat kedua pebalap McLaren ini malah jauh lebih buruk. Hamilton hanya mampu mencatat waktu tercepat ke-8 sementara Jenson terjerembab di urutan ke-13. Hasil ini tentu mengecewakan Button. Namun Jenson berharap bisa mengulang hasil spt di GP Turki 2009 dimana saat itu ia tampil buruk di sesi latihan Jum'at tapi saat race ia berhasil memenangi balapan. Jenson berharap bisa mengulang kenangan manis itu di Silverstone di hadapan publik Inggris.
Di sesi qualifying Mclaren harus mengakui keunggulan RBR setelah Vettel meraih pole sementara Webber menyusul di P2. Sementara grid ke-3 diisi oleh Alonso. Keunggulan ketiganya sudah nampak sejak sesi latihan bebas ketiga. Sementara Hamilton harus puas berada di P4 sedangkan Jenson terpaksa menanggung malu karena gagal menembus Q2 di hadapan publiknya sendiri dan hanya menempati P14.
Di sesi latihan bebas pertama Hamilton bersaing dengan Vettel namun catatan waktunya masih kalah cepat dari pebalap RBR itu sehingga ia hanya berada di urutan ke-2 di belakang Vettel sementara catatan waktu yang dibuat Button hanya mampu menempatkannya di urutan ke-8 di depan Schumacher.
Pada sesi latihan bebas kedua yang dipuncaki Webber, catatan waktu yang dibuat kedua pebalap McLaren ini malah jauh lebih buruk. Hamilton hanya mampu mencatat waktu tercepat ke-8 sementara Jenson terjerembab di urutan ke-13. Hasil ini tentu mengecewakan Button. Namun Jenson berharap bisa mengulang hasil spt di GP Turki 2009 dimana saat itu ia tampil buruk di sesi latihan Jum'at tapi saat race ia berhasil memenangi balapan. Jenson berharap bisa mengulang kenangan manis itu di Silverstone di hadapan publik Inggris.
Di sesi qualifying Mclaren harus mengakui keunggulan RBR setelah Vettel meraih pole sementara Webber menyusul di P2. Sementara grid ke-3 diisi oleh Alonso. Keunggulan ketiganya sudah nampak sejak sesi latihan bebas ketiga. Sementara Hamilton harus puas berada di P4 sedangkan Jenson terpaksa menanggung malu karena gagal menembus Q2 di hadapan publiknya sendiri dan hanya menempati P14.
Saat race start Jenson berjalan baik. Ia memulai balapan dari grid ke-14 tapi di akhir race ia berhasil naik 10 posisi dan finish keempat. Ia memiliki peluang untuk meraih podium ketiga tapi sayangnya ia tak berhasil menyalip Rosberg untuk meraih podium ketiga mendampingi Lewis yang sukses merebut podium kedua di home race mereka ini. Meski mengaku kecewa karena gagal meraih podium namun Jenson menyatakan cukup puas dengan balapannya hari itu dan sukses naik 10 posisi dari urutan startnya. Ia berharap bisa tampil dengan mobil yang lebih tangguh di balapan berikutnya di Hockenheim, Jerman.
Pada latihan bebas hari Jum'at di Hockenheim kubu McLaren dihinggapi beberapa masalah sehingga hasil yang dicapai kedua pebalapnya tak terlalu mengesankan. Di sesi latihan bebas pertama Jenson mencatat waktu tercepat ketiga sementara Lewis terjerembab di urutan ke-17. Namun di sesi latihan bebas kedua yang sempat diwarnai hujan ganti Jenson yang tersungkur d urutan 15 sedangkan Lewis mencatat waktu tercepat ketujuh di belakang Michael Schumacher. Sementara itu mulai terdengar kabar bahwa hujan yang lebih deras akan turun pada hari Sabtu.
Jenson dalam pernyataan persnya berharap cuaca pada hari Sabtu pagi lebih cerah saat sesi latihan terakhir sehingga dengan kondisi trek yang kering, tim bisa melakukan set up untuk membuat kinerja MP4-25 lebih sempurna. "We still need to look at the data to see how much of an improvement it's giving us, but there's no negative to it, which is great."
Sabtu pagi lagi-lagi duet McLaren mencatat hasil yang tak terlalu mengesankan. Namun di sesi qualifying catatan waktu keduanya jauh lebih baik. Jenson meraih P5 di belakang Webber dengan 1:14.427 lebih cepat 0.139 detik dari Lewis yang meraih P5 di belakang Jenson.
Saat start tak dinyana Ferrari yg malah tampil lebih baik. Alonso sukses merebut pole Vettel diikuti Massa dan mendorong pebalap RBR itu ke posisi tiga. Sementara McLaren yang mendapat suplai tenaga dari Mercedes hanya mampu mengantarkan Lewis finish ke-4 diikuti Jenson di posisi kelima. Namun tambahan 22 poin yang diraih kedua pebalap McLaren ini masih cukup untuk memperkokoh posisi mereka di urutan pertama dan kedua di klasemen pebalap sementara McLaren pun masih aman di puncak klasemen konstruktor dengan 301 poin unggul tipis 29 poin dari Red Bull yang berada di posisi kedua konstruktor. Namun dengan keberhasilan kedua Ferrari di Hockenheim ini membuat tim kuda jingkrak itu mulai mendekati posisi kedua tim ini di urutan ke-3 dengan 206 poin.
Rise And Fall
Hasil pas-pasan yang diraih McLaren di balapan kandang pabrikan mereka tentunya membuat tim yang memiliku sejarah panjang peraih gelar dunia ini berharap bisa melakukan serangan balik di balapan selanjutnya di Hungaria. Di negeri ini Jenson Button memiliki sejarah manis dimana ia berhasil merebut kemenangan pertamanya pada 2006 silam jadi tentu saja Jenson berharap bisa mengulang suksesnya itu terlebih kali ini ia memiliki tunggangan yang lebih kompetitif dan mumpuni untuk mengantarnya mewujudkan harapannya itu. Sayangnya harapan itu hanya tinggal harapan. Alih-alih meraih kemenangan, hasil yg dicapai kedua pebalap tim Silver Arrows ini malah jauh dari harapan.
Di sesi qualifying Jenson lagi-lagi gagal menembus Q2 dan ia akan memulai balapan dari grid 11 sementara catatan yang dibuat Hamilton pun tak terlalu istimewa dan hanya menempatkannya di posisi kelima di belakang Massa. Jenson dalam pernyataan persnya menyatakan ia mengalami kesulitan dengan pilihan ban option-nya yang tak berhasil mendapatkan balance dan grip namun dengan adanya dua set ban baru untuk race nanti, Jenson berharap bisa meraih hasil yang lebih baik dan ia sendiri berjanji akan mengerahkan segnap kemampuan terbaiknya untuk mendapatkan tambahan poin sebanyak-banyaknya demi perebutan gelar dunia. Namun McLaren hanya mendapatkan tambahan 4 poin dari Button yang berhasil finish di urutan ke-8 di depan Kobayashi. Sementara langkah Hamilton harus terhenti di lap 23 akibat masalah gearbox. Hasil yang amat mengecewakan untuk tim sekelas McLaren.
Here It Comes Again
Buruknya penampilan McLaren di Hungaria membuat tim ini akhirnya bangkit di Belgia. Tak ingin lagi dipermalukan rival-rivalnya McLaren sudah tampil meyakinkan sejak sesi latihan bebas. Di sesi latihan pertama meskipun masih kalah cepat dari F10-nya Alonso tapi McLaren masih memiliki harapan dan keyakinan tinggi untuk meraih hasil yang jauh lebih baik dibanding di Hungaria, dua minggu sebelumnya.
Pada sesi qualifying Lewis meraih P2, ia kalah cepat 0.085 detik dari Mark Webber yang meraih pole setelah mencatat waktu tercepat 1:45.778. Sementara Button berada di urutan ke-5 tepat di belakang Vettel. Sementara grid ke-3 diisi oleh Alonso.
Saat race hujan membasahi sirkuit, kondisi yang biasanya menguntungkan McLaren. Jenson yang telah meraih dua kemenangan di musim 2010 ini di trek basah, kali ini malah harus tersingkir di lap 15 setelah ia mengalami kecelakaan dengan Vettel. Sementara balapan Vettel pun berantakan. Meski Button meyakini tak ada maksud dari Vettel atas kecelakaan itu tapi Jenson mengaku kecewa atas kejadian tersebut karena ia gagal mendapat tambahan poin untuk mempertahankan gelar dunianya.
Saat race hujan membasahi sirkuit, kondisi yang biasanya menguntungkan McLaren. Jenson yang telah meraih dua kemenangan di musim 2010 ini di trek basah, kali ini malah harus tersingkir di lap 15 setelah ia mengalami kecelakaan dengan Vettel. Sementara balapan Vettel pun berantakan. Meski Button meyakini tak ada maksud dari Vettel atas kecelakaan itu tapi Jenson mengaku kecewa atas kejadian tersebut karena ia gagal mendapat tambahan poin untuk mempertahankan gelar dunianya.
Namun Jenson memilih melupakan hasil buruk ini dan memfokuskan diri ke balapan selanjutnya di Monza. "I love that track (Monza), and I'll be doing my best to score a lot of points there", janji Button.
Sementara itu hasil yang lebih baik diraih oleh rekan setim Button. Walau harus memulai balapan dari grid kedua di balakang Webber namun juara dunia 2008 ini berhasil membalikkan keadaan dan bertukar posisi dengan Webber. Penampilan Hamilton di Spa Franchorchamps hari itu memang sangat mengesankan. Ia tampil konsisten dan amat kencang bahkan di lap 32 ia mencatat fastest lap dan akhirnya ia sukses finish terdepan diikuti oleh Webber dan Kubica. Sementara tiga kompetitor Hamilton lainnya terjerembab. Button gagal melanjutkan lomba akibat kecelakaan. Begitu pula dengan Alonso yang mengalami kecelakaan di lap 37. Sementara Vettel pun tak mendapat tambahan poin setelah hanya mampu finish di P15. Dengan kemenangan ini Lewis mengambil alih kembali puncak klasemen pebalap dari Webber yang merebutnya dari Lewis di GP Hungaria, dua minggu sebelumnya.
Janji Jenson yang diucapkannya usai gagal finish di GP Belgia ternyata sungguh dibuktikannya di Monza. Sejak sesi latihan bebas Jenson telah memperlihatkan kemampuan terbaiknya untuk membawa MP4-25 menjadi lawan yang kompetitif. latihan bebas hari Jum'at kedua pebalap McLaren mencoba tingkat downforce yang berbeda untuk melihat tingkat mana yang paling tepat di sirkuit ini. Jenson yang memilih bertahan dengan paket f-duct dan higher downforce mencatat hasil mengesankan.
Pada latihan bebas pertama catatan waktu yang dibuat Button 1:23.693 menempatkannya sebagai pebalap tercepat diikuti Vettel di urutan kedua dan Hamilton di tempat ketiga selisih 0.274 detik dari Button. Namun di sesi latihan kedua yang dipuncaki Vettel itu menempatkan Hamilton di urutan ke-4 sementara Button di urutan ke-5. Hari Sabtu pagi Hamilton berhasil menjadi pebalap tercepat di sesi latihan bebas yang terakhir dengan waktu tercepat 1:22.498 sementara Button mencatat waktu tercepat kelima di depan Nico Rosberg dengan 1:22.724.
Namun di sesi qualifying paket MP4-25 Jenson yang bekeja lebih baik dibanding paket downforce rekannya. Di sesi akhir qualifying Jenson meraih P2 ia hanya lebih lambat 0.122 detik dari Alonso yang sukses meraih pole di kandang Ferrari ini. Saat race, Button hampir saja mempecundangi Ferrari di kandangnya. Selepas start ia sukses mengambil alih posisi pole dari Alonso, ia tetap memimpin balapan sampai akhirnya ia harus masuk pit. Usai mengganti ban ternyata Jenson malah tak mendapat grip sehingga ia akhirnya kalah duel dengan Alonso dan finish kedua di belakang Alonso sementara rekan setim Alonso, Massa finish ketiga.
Meski mengaku agak kecewa karena gagal juara tapi Jenson cukup puas dengan podium kedua yang didapatnya terlebih rekan setimnya gagal melanjutkan lomba akibat kerusakan mesin sehingga praktis hari itu McLaren hanya mendapat tambahan poin hanya dari Jenson saja. Button sendiri sebenarnya mengalami kerusakan diffuser juga tapi hal itu baru diketahuinya setelah balapan usai. Entah apakah hak ini pula yang menyebabkannya agak keteteran saat digempur duo Ferrari.
Hit The Floor
Ritual tolak bala ala McLaren???
Usai sesi latihan pada hari Jum'at yang sempat diwarnai hujan ini Jenson menyatakan bahwa kinerja mobilnya menjanjikan. Kecepatannya pun terasa bagus. Namun Jenson mengungkapkan bahwa yang paling penting di sesi qualifying adalah menemukan track space. "If you hit traffic, you've got to still keep pushing, especially in Q1, when the circuit will be at its busiest," ujar juara dunia 2009 ini. Jensonjuga mengungkapkan harapannya agar hujan tak turun saat balapan. Walaupun dua kemenangan Jenson musim ini diraih saat sirkuit diguyur hujan namun di atas sirkuit jalan raya yang sempit di Singapore bukanlah kondisi yang ideal untuk balapan bila hujan turun terlebih race di Singapore berlangsung malam hari.
Saat sesi qualifying catatan waktuyang dibuat Hamilton jauh lebih baik dari Button. Ia berhasil meraih P3 di belakang Alonso dan Vettel dengan waktu 1:45.571 sementara Button yang lebih lambat 0.373 detik dari Lewis mengisi grid keempat. Seusai sesi qualifying Jenson menyatakan agak kesulitan dengan bannya. Di sektor pertama qualifying ia mengaku sempat merusakkan ban belakangnya ditambah lagi bannya tak mendapat temperatur yang cukup sehingga ia harus berjuang keras mengatasi kendala ini.
Meski hanya meraih P4 di belakang rekan setimnya namun Jenson mengaku cukup puas dengan hasil yang dicapainya pada musim 2010 ini dibanding hasil yang didapatnya pada tahun 2009 dimana saat itu Jenson hanya mampu meraih P11 di sesi qualifying. Jenson hanya berharap saat race nanti ia bisa menyaingi Vettel mengingat kecepatan RBR pada beberapa race belakangan ini tak terlalu mengesankan sementara Jenson merasa kecepatan MP4-25 nya di Singapore kali ini sangat bagus bahkan walaupun dengan bahan bakar penuh. Tapi ia juga mengungkapkan yang paling utama di race ini adalah mendapat start yang bagus.
Namun saat race Jenson harus mengakui keunggulan RBR. Ia bukan hanya gagal menyaingi Vettel yang sukses finish kedua di belakang Alonso tapi ia juga kalah bertarung dengan Webber yang memulai start dari P5 di belakang Button tapi berhasil finish ke-3 di depan Button yang finish ke-4, posisi yang sama yang didapatnya di qualifying. Sementara balapan Lewis di GP Singapore kali ini tak sebaik tahun 2009 dimana ia berhasil tampil sebagai juara. Kali ini balapannya terpaksa terhenti di lap 35 akibat mengalami kerusakan dengan mobilnya. Tentu saja kegagalan ini amat mengecewakan namun McLaren memiliki kesempatan untuk menebus kegagalan ini di race selanjutnya di Suzuka, Jepang.
Sunday Morning
Ih, 'pala botak dipegang-pegang
Pada sesi latihan bebas pertama GP Jepang Jenson sempat mengalami masalah balance sehingga ia harus berjuang mengatasi understeer di sektor pertama sehingga catatan waktunya amat buruk dibanding rekan setimnya yang mencatat waktu tercepat kelima sementara Jenson terpuruk di urutan 12 diapit dua pebalap Ferrari. Namun setelah tim melakukan perubahan dan mobil sudah terasa lebih responsif Jenson berhasil memperbaiki catatan waktunya di sesi latihan bebas kedua dimana ia meraih urutan tercepat ke-6 sementara catatan waktu Hamilton malah jadi lebih buruk, ia terpuruk di urutan 13.
Pada hari Sabtu cuaca buruk melanda Suzuka sehingga hanya dua pebalap saja yang sempat mencatat waktu di sesi latihan terakhir ini yaitu Algueruari dan Glock. Cuaca buruk terus berlanjut hingga menjelang sesi qualifying berlangsung sehingga FIA memutuskan mengundurkan sesi qualifying ke hari Minggu pagi, hari yang sama dengan race.
Hari Minggu cuaca di Suzuka jauh lebih cerah dibanding hari sebelumnya. Di Minggu pagi yang cerah ini RBR kembali mendominasi lewat Vettel yang meraih pole diikuti Webber di P2 sementara Hamilton menguntit duo RBR itu di P3 sedangkan Button hanya mampu meraih P6 di belakang Alonso. Namun saat race Jenson tampil lebih baik dibanding rekan setimnya. Di awal race Jenson sempat kesulitan menyaingi kecepatan mobil-mobil di depannya tapi setelah masuk pit dan mengganti ban penampilan juara dunia 2009 ini menjadi lebih baik. Mobilnya berhasil mendapat grip walau kecepatannya masih kalah dari RBR dan Ferrari namun ia sukses finish keempat di depan rekan setimnya yang finish di urutan kelima.
In The Shadows
Setelah di tiga race terakhir penampilan Lewis kalah cemerlang dari rekan setimnya, pada GP perdana di Korea ia bangkit dan melakukan serangan balik. Kecepatan Lewis ini sudah tampak sejak sesi latihan bebas pada hari Jum'at. Di sesi latihan bebas pertama Lewis menjadi pebalap tercepat sementara Button hanya mampu mencatat waktu tercepat ke-5 di belakang Vettel. Di sesi latihan bebas kedua Lewis mencatat waktu tercepat ke-3 di belakang Webber dan Alonso sementara Button ada di urutan kelima. Namun di sesi qualifying lagi-lagi Vettel yang berhasil meraih pole diikuti Webber dan Alonso di posisi posisi kedua dan ketiga diikuti Hamilton di P4 sedangkan Button hanya mampu meraih P7 di belakang Felipe Massa. Sementara itu mulai terdengar berita bahwa cuaca buruk akan melanda saat race nanti dan itu benar-benar terjadi.
Meski hujan deras sudah membayangi sejak balapan belum dimulai namun ternyata balapan tetap berlangsung. Tapi cuaca yang makin memburuk membuat balapan dihentikan sementara setelah balapan baru berlansung beberapa lap.
Belum lama berselang setelah lomba akhirnya dilanjutkan, Webber mengalami nasib apes. Ia melintir lalu menabrak Nico Rosberg di lap 18 sehingga keduanya gagal melanjutkan lomba. Ketika balapan menyisakan 10 lap lagi nasib naas kembali mendera pebalap RBR lainnya. Sebastian Vettel terpaksa retired di lap 45 akibat masalah engine. Sementara nasib baik justru menaungi Hamilton dan duo Ferrari. Lewis sempat mencuri posisi race leader sebelum akhirnya ia melintir dan posisinya direbut lagi oleh Alonso yang sukses mempertahankannya hingga akhir race dan menjuarai GP perdana Korea ini disusul Hamilton yang finish kedua dan Massa di urutan ketiga di belakangnya ada Michael Schumacher yang sukses finish keempat. Sedangkan Jenson Button gagal mendapat tambahan poin setelah ia hanya mampu finish ke-12. Akibatnya peluang juara dunia 2009 ini untuk mempertahankan gelarnya makin sulit mengingat hanya tersisa dua race di Brazil dan Abu Dhabi.
Walk on By
Setelah gagal meraup poin di Korea kans Jenson untuk mempertahankan gelarnya makin menipis. Terlebih di sesi qualifying GP Brazil lagi-lagi juara dunia 2009 ini gagal menembus Q3 setelah catatan waktu yang dibuatnya masih kurang cepat dan bisa menempatkannya di P11 sementara Hamilton meraih P4 di belakang Hulkenberg, Vettel, dan Webber. Saat race McLaren akhirnya harus mengakui keunggulan Red Bull yang sukses meraih gelar dunia konstruktor untuk pertama kalinya setelah Vettel dan Webber sukses finish 1-2. Hamilton sebenarnya memiliki peluang meraih podium ketiga namun Ferrari tampil lebih kencang dan konsisten sehingga Hamilton terpaksa harus puas hanya bisa finish keempat di belakang F10-nya Alonso.
Sementara Button yang memulai balapan dari grid 11 tampil lebih baik dibanding saat qualifying dan berhasil finish ke-5 di belakang rekan setimnya. Sayangnya hasil ini tak cukup untuk menjaga kansnya dalam mempertahankan gelarnya. Hasil yang ironis mengingat pada tahun 2009 ia berhasil meraih gelar dunianya di sirkuit Sao Paolo ini tapi di tahun 2010 ini ia justru harus kehilangan gelar di sirkuit Sao Paolo ini pula.
Walau kans kedua pendekar McLaren ini dalam perebutan perebutan gelar amat tipis bahkan kans Jenson sudah tertutup namun peluang McLaren merebut tempat kedua di klasemen konstruktor masih terbuka lebar. McLaren pastinya akan berusaha keras merebut tempat kedua ini bersaing dengan musuh lamanya, Ferrari di race pamungkas di Yas Marina, Abu Dhabi.
In the End
Kegagalan McLaren menghambat laju RBR merebut grlar dunia konstruktor di GP Brazil membuat tim Woking ini berkonsentrasi penuh merebut posisi kedua di klasemen konstruktor di Abu Dhabi sekaligus memberikan senjata mumpuni di race terakhir bagi pebalapnya, Hamilton yang meski peluangnya untuk meraih gelar dunia lebih kecil dibanding Webber, Vettel, dan Alonso namun bukan berarti kesempatan itu tak mungkin terjadi.
Hamilton sendiri menjelang race terakhir di Yas Marina berharap mendapat keajaiban seperti yang terjadi pada Raikkonen tahun 2007 silam. Saat itu peluang pebalap Finlandia yang kini berkarir di WRC itu lebih kecil dari kans Lewis untuk meraih gelar dunia. Namun di race terakhir yang kala itu berlangsung di Brazil, Hamilton yang sudah berada di atas angin ini justru gagal meraihnya sedangkan Kimi yang peluangnya lebih kecil yang sukses merebut gelar dunia. Berkaca pada kejadian itulah Hamilton berharap bisa mendapat keberuntungan seperti yang dialami pebalap Finlandia ini.
Penampilan dua pebalap McLaren ini sudah terlihat menjanjikan sejak sesi latihan bebas pertama dimana Lewis mencatat waktu tercepat kedua di belakang Vettel dengan 1:43.369 sementara Button yang lebih lambat 0.416 detik menyusul di urutan ketiga disusul Mark Webber di tempat keempat. Pada sesi latihan bebas kedua Jenson yang sejak tiga race terakhir mengalami masalah balance dengan mobilnya sehingga kerap membuat bagian depan mobilnya terkunci kembali mengalami hal serupa sehingga catatan waktu yang dibuatnya hanya cukup untuk menempatkannya di urutan ke-8 sedangkan Hamilton tampil luar biasa dan menjadi pebalap tercepat dengan waktu 1:40.888. Esoknya di sesi latihan bebas di tengah persaingan perebutan gelar dunia antara duo RBR dan Alonso, McLaren lebih memfokuskan diri merebut tempat kedua di konstruktor sementara Ferrari lebih sibuk mendukung Alonso merebut gelar dunia. Walau MP4-25 masih kalah kencang dari RB6 namun McLaren masih lebih solid dibanding F10. McLaren berhasil menempatkan menempatkan Hamilton di urutan tercepat ketiga dan Button di urutan kelima. Sedangkan Ferrari hanya terwakilkan oleh Alonso yang mencatat waktu tercepat ke-4 sementara rekan setimnya, Felipe Massa masih berkutat di deretan papan tengah dan hanya mampu mencatat waktu tercepat ke-12 di antara duet Williams, Hulkenberg dan Barrichello.
Sorenya di sesi qualifying aroma pertempuran memperebutkan gelar dunia kian terasa. Di akhir sesi qualifying Vettel sukses menggenapkan perolehan polenya yang kesepuluh musim ini diikuti Hamilton di posisi kedua sedangkan Button mengisi tempat ke-4 di belakang Alonso. Sementara Webber mengisi grid kelima diikuti Massa di posisi ke-6.
Hari Minggu saat race yang penuh drama, Vettel akhirnya sukses menjadi juara dunia baru setelah ia berhasil menjuarai race terakhir di Abu Dhabi ini sementara pesaing terdekatnya, Alonso hanya bisa finish ke-7 dan kalah empat poin dari Vettel. Sementara McLaren pun menutup musim 2010 dengan hasil menggembirakan dengan keberhasilan dua pebalapnya menyabet podium. Hamilton sukses meraih podium kedua sementara Button di podium ketiga dan mengantarkan McLaren merebut tempat kedua di klasemen konstruktor di belakang Red Bull mengalahkan musuh bebuyutannya, Scuderia Ferrari. Ketangguhan McLaren di race terakhir ini makin diperkuat dengan keberhasilam Lewis Hamilton mencetak fastest lap di lap 47.
Walaupun musim 2010 ini adalah milik RBR namun McLaren pun telah memperlihatkan penampilan yang tak kalah tangguh. Di sesi qualifying meski RBR mendominasi sesi ini sejak awal hingga akhir musim, tapi McLaren sempat mencuri satu pole lewat Hamilton di GP Kanada. Bahkan tim berjuluk silver arrows ini sukses merebut lima kemenangan di musim 2010 ini. Dua kemenangan lewat Jenson Button di GP Australia dan China sementara Hamilton membawa McLaren berpesta di Turki, Kanada, dan Belgia. Bahkan Hamilton pun sukses membukukan lima kali fastest lap sepanjang musim ini yakni di China, Spanyol, Belgia, Brazil, dan Abu Dhabi sementara Jenson mencatat satu kali fastest lap di Valencia.
Akhir kata seperti yang diungkapkan Jenson, walaupun penampilan McLaren di musim 2010 silam naik turun namun semua ini merupakan pembelajaran yang akan menjadi modal bagi tim silver arrows ini di musim 2010 yang akan mulai bergulir Maret.
"... there have been a lot of good days and a lot of good experiences that we can use to benefit our 2011 campaign," ujar sang juara dunia 2009 ini berfilsafat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar