Total Tayangan Halaman

Translate

Selasa, 17 April 2012

Mercedes Road To The Top Podium

Musim balap F1 2012 baru melangsungkan tiga balapan namun ketiga balapan ini sukses menciptakan banyak kejutan yang menjadi perbincangan.

Mulai dari merosotnya penampilan Red Bull yang tahun lalu begitu mendominasi sampai soal perang kata antara sang juara dunia bertahan, Sebastian Vettel dari Red Bull dengan backmarker dari HRT, Narain Karthikeyan usai GP Malaysia yang basah diguyur hujan tapi suasana persaingan di sana justru panas bukan kepalang.

Namun yang sejak seri pertama di Australia, kontroversi rear wing W03 Mercedes-lah yang menarik perhatian.

Bagian sayap belakang Meredes ini bagi beberapa pihak khususnya Red Bull dan Lotus telah berulang kali melayangkan protes pada FIA sebagai regulator balapan F1 karena menilai design rear wing W03 ini menyalahi regulasi dan merupakan akal-akalan kubu Mercedes dalam mengatasi DRS sementara pihak Mercedes pun tak mau kalah dan tetap mempertahankan argumen mereka bahwa design sayap mobil mereka legal.

Panasnya perselisihan ini terus berlanjut. Merasa gerah dan jengkel, Brawn, bos tim Mercedes bahkan sempat balik menyerang mempersoalkan exhaust design Renault yang digunakan Red Bull dan Lotus, dua tim yang terbilang paling gigih melayangkan protes ke FIA soal endplate sayap belakang Mercedes.

Terlepas dari argumen masing-masing pihak, yang jelas penampilan Mercedes memang jauh lebih baik dibanding musim lalu.

Di dua seri awal yaitu di Melbourne, Australia dan Malaysia, Mercedes terus menarik perhatian terutama pada sesi latihan dan kualifikasi lewat Michael Schumacher yang akhirnya sukses meraih posisi start di deretan depan.

Pada kualifikasi GP Australia, Michael Schumacher sukses meraih P4 sedangkan di GP Malaysia, Schumi berhasil menyabet P3. Sayangnya penampilan gemilang tim Mercedes di sesi latihan bebas dan kualifikasi ini tak bisa berlanjut saat balapan.

Di GP Australia, langkah Michael Schumacher harus terhenti di lap 10 akibat masalah girboks. Hasil yang sangat mengecewakan. Padahal saat itu Michael tengah berada di P3 berkat startnya yang bagus dan berhasil merebut P3 dari pebalap Lotus, Romain Grosjean, dan kala itu tengah menahan gempuran Vettel.

An unfortunated end, demikian komentar Schumi soal masalah girboks yang menghempaskan kesempatannya untuk meraih podium pertamanya sejak ia kembali ke arena F1 tahun 2010 silam.

Ketidakberuntungan ini rupanya tak berhenti di Melborne karena pada race selanjutnya di Malaysia, Mercedes lagi-lagi seperti kehilangan tajinya dan tak segarang seperti di babak latihan bebas dan kualifikasi.

Di Sepang, Malaysia, Michael Schumaher meraih P3 di babak kualifikasi. Posisi start terbaik yang berhasil diraih Schumi sejak comeback-nya.

Tentu saja posisi ketiga yang diraih Michael ini menerbitkan harapan besar bagi kubu Mercedes untuk meraih kemenangan pertama mereka dan juga sekaligus kemenangan Michael sejak comeback-nya.

Sayangnya harapan itu kembali harus kandas. Jika di Australia, mobil mereka terlalu kepanasan, maka di Malaysia adalah yang sebaliknya.

Hujan deras yang mengguyur sirkuit Sepang makin menyulitkan Mercedes. Beruntung Michael Schumacher menyelamatkan wajah Meredes walau ia hanya meraih satu poin sehingga Mercedes tak pulang engan tangan hampa. Kegagalan Mercedes di dua race ini memberi pe er ekstra untuk race selanjutnya di China. Atas penampilan buruk Mercedes di race, Brawn menyatakan semua itu akibat tyre degradation. Hal yang telah dikemukakan oleh Michael saat sesi latihan pra musim tapi ditampik keras oleh Brawn pada saat itu.

Jeda waktu tiga minggu ternyata benar-benar dimanfaatkan dengan baik oleh Mercedes.

Di China kemarin Mercedes akhirnya bisa mengatasi kelemahan mereka di race mengimbangi keperkasaan mereka di sesi latihan bebas dan kualifikasi.

Pada babak latihan bebas Mercedes sudah tampil meyakinkan seperti biasa. Bahkan di sesi latihan bebas kedua, Michael Schumacher tampil sebagai pebalap tercepat mengalahkan McLaren. Sayangnya di sesi kualifikasi, Michael kalah kencang dari rekan setimnya dan meraih P3 namun dengan 5 grid penalty yang harus dijalani Hamilton, maka Michael mengisi front row di P2 bersama Rosberg, rekan setimnya.

Selepas start Rosberg langsung melesat di depan diikuti Michael dan Button yang berhasil menyodok ke P3.

Kedua pebalap Mercedes kali ini tampil sama baiknya dan keduanya berpeluang meraih kemenangan bahkan bisa finish 1-2 sayangnya kecerobohan kru pit Mercedes menodai kesempurnaan Mercedes kemarin.

Michael lebih dulu masuk pit dari rekan setimnya di lap 13 keluar dari pit, mobil Michael terlihat bermasalah, ia mulai melambat sebelum akhirnya memarkir mobilnya. Usut punya usut rupanya baut ban depan kanan mobilnya tak terpasang sempurna.

Balapan Michael terpaksa harus berakhir sementara rekan setimnya tampil mendominasi di Shanghai, China dan meraih kemenangan pertamanya sekaligus mewujudkan mimpi Mercedes. Kejadian historik baik untuk
Rosberg maupun Mercedes.

Kubu Mercedes diliputi kegembiraan yang meluap. Kecerobohan sang kru pit dan denda yang dijatuhkan oleh FIA pada Mercedes atas kelalaian di pit Michael itu pun seolah bukan masalah besar.

Mercedes larut dalam euforia. Menimbulkan tanda tanya di hati fans berat Schumi, apakah insiden pit itu benar-benar kecerobohan sang kru pit? Sebagai fans Schumi, memang menyedihkan melihat sad ending yang dialami jagoannya. Padahal di dua race sebelumnya, Michael yang berada lebih dekat dengan pole dan podium.

Mungkin Michael Schumacher bukanlah anak emas Mercedes walaupun ia telah menjadi bagian dari Mercedes sejak masa mudanya. Michael pasti kecewa karena gagal menjadi orang yang mampu memecahkan telur dan memberikan kemenangan pertama bagi Mercedes tapi semua itu bukan karena ketidakmampuannya melainkan lebih disebabkan oleh kecerobohan orang lain. Meski begitu sebagai profesional ia tetap bersikap tenang dan menyatakan tak marah atas kecerobohan kru pitnya.

Apapun itu race telah berakhir. Yang tersisa adalah masa depan. Semoga di race-race selanjutnya tak ada lagi kecerobohan semacam itu. Semoga pula paket sempurna Mercedes bukan hanya pada kesempurnaan w03 saja tapi juga pada kru pit yang memegang andil tak kalah pentingnya dari tunggangannya itu sendiri.