Total Tayangan Halaman

Translate

Sabtu, 30 April 2011

Bingkai Waktu













malam berlalu secepat pagi
menyapa
menyisakan kantuk yang masih
manja menggayut dan
lelah
yang belum terlepas sempurna
memaksa
langkah berbaur dalam lingkaran
rutinitas
menderap
dalam irama syair kehidupan

waktu ...
butir-butir waktu bergulir
seringan
angin yang berhembus
menembus segala imajinasi
dalam benak yang terus bertanya
apakah arti kehidupan?

di antara kanak-kanak yang riang
tertawa
bermain lepas seolah tak ada hari
esok
bertanya hati di antara senyum kecut
penyesalan
di manakah masa muda
yang terhempas dalam kesia-siaan?


Sumber gambar dari:  sini

Rosberg: Michael's Performs At a High Level

Musim lalu Nico Rosberg, pebalap muda Mercedes GP berhasil menaklukan sang legenda Jerman, Michael Schumacher hingga ia pun menjadi perhatian publik. Tahun 2011 ini Nico lagi-lagi sukses tampil lebih baik di sesi kualifikasi pada tiga balapan awal musim 2011 ini. Kala Rosberg berhasil menembus top ten di sesi kualifikasi, Michael selama tiga penampilan perdana musim 2011 ini belum berhasil memperlihatkan performa terbaiknya di sesi kualifikasi. Juara dunia tujuh kali ini selalu gagal menembus top ten di babak kualifikasi tapi saat race, Michael menebus kegagalannya di sesi kualifikasi dengan melakukan start yang brilian. 

Di Australia, kedua mobil Mercedes memang gagal menyelesaikan balapan. Michael terpaksa retired setelah mobilnya mengalami masalah akibat bersenggolan dengan Jaime Alguersuari dari Toro Rosso sementara Rosberg harus mengakhiri balapannya setelah bersinggungan dengan Rubens Barrichello yang membela tim Williams.

Penampilan buruk Mercedes berlanjut di Sepang, Malaysia. Mercedes lagi-lagi gagal memperlihatkan performa terbaik mereka seperti yang ditampilkan mereka di sesi ujicoba pra musim di Barcelona. Meski mengalami kesulitan terutama menghadapi gempuran Kamui Kobayashi dari Sauber namun Michael Schumacher berhasil mempersembahkan poin pertama bagi Mercedes di tahun 2011 ini usai ia berhasil finish ke-9 sementara Rosberg belum berhasil mendulang poin.

Mercedes akhirnya berhasil memperlihatkan kualitasnya di Shanghai, China. Meski gagal meraih podium padahal Rosberg sempat memimpin balapan selama beberapa lap tapi akibat salah kalkukasi bahan bakar, Rosberg terpaksa mengendurkan perlawanannya dan hanya berhasil finish ke-5 sementara Michael Schumacher finish di urutan ke-8 tepat di belakang Alonso. 

Namun penampilan kedua pebalap Mercedes ini menarik perhatian. Bukan saja karena Rosberg sempat memimpin balapan namun Michael pun akhirnya bisa memiliki tunggangan yang bisa membuatnya kembali bertarung secara adil dengan Fernando Alonso. Bahkan di lap-lap akhir menjelang finish, Michael berhasil memperkecil gap antara dirinya dengan pebalap Ferrari itu. 

Gagalnya Michael menembus top ten di tiga sesi kualifikasi awal musim ini membuat kemampuan pebalap yang telah berumur 42 tahun ini kembali dipertanyakan namun Rosberg, rekan setim Michael justru menganggap bahwa penampilan Michael di tahun ini justru jauh lebih kuat dibanding musim lalu. 

Rosberg menganggap Michael masih berada di tingkat yang tinggi dan menganggap hasil yang dicapai Michael di tiga GP awal musim ini memang belum mencerminkan tingkat kemampuan yang dimiliki Michael tapi Rosberg mengakui bahwa ia mengalami kesulitan untuk bisa mengalahkan Michael. 

"Performa Michael ada di tingkat yang tinggi - ia merupakan lawan yang tangguh," aku pebalap berumur 25 tahun ini pada media Jerman bild am Sonntag. "His current results do not reflect how good he is. To beat him, I have to get everything right - he's closer than last year," imbuh Rosberg lagi.

Balapan berikutnya akan berlangsung di Istanbul, Turki, mengingat sirkuit ini merupakan salah satu dari sirkuit yang baru yang belum sempat dijuarai Michael tentunya hal ini bisa menjadi motivasi bagi legenda Jerman ini. Tahun lalu Michael nyaris meraih podium di sirkuit ini namun sayangnya kekuatan Mercedes tahun lalu belum bisa menyaingi McLaren dan Red Bull. Bila menilik kecepatan dan kekuatan yang dimiliki Mercedes pada GP China lalu, mestinya Michael bisa meraih hasil yang lebih baik di sirkuit ini pekan ini.

Namun tentu saja usia kini menjadi kendala bagi Michael dan hal ini pun diakui oleh juara dunia tujuh kali ini. Ia mengakui usia 42 tentunya takkan sama dengan kekuatan yang dimiliki pebalap berumur 25 tahun tapi ia menyatakan bahwa ia akan menyelesaikan kontrak tiga tahunnya bersama Mercedes. Michael juga menyatakan ingin mencapai hasil yang lebih baik dan bertempur untuk hanya memperebutkan posisi kesepuluh bukanlah hal yang menyenangkan. 

Chasing for tenth place is not fun,” ungkap Michael dalam wawancara dengan Bunte, “but that's why I'm fighting with Mercedes. Forty-two [years-old] is not the same as 25, [but] I will fulfil my three-year contract with Mercedes and afterwards work as a representative of the brand."

It is always exciting when the calendar returns to Europe and the racing schedule becomes more intense. After returning from the first three races, I have enjoyed spending some time with my family in the short break, and I am now really looking forward to the action getting underway again."

Michael juga mengungkapkan bahwa sirkuit di Istanbul Park merupakan trek yang menarik dan amat menantang bagi pebalap. Dengan pengembangan yang dilakukan tim Mercedes usai akhir pekan yang menggembirakan di China, Michael berharap bisa menikmati akhir pekan yang positif di Istanbul dan meraih hasil optimal di sirkuit yang keberadaannya di kalender balap F1 untuk musim depan masih menjadi perbincangan. 

“Istanbul Park is a great track and provides a good challenge for the drivers. It's anti-clockwise and has a lot of gradient changes and different corner layouts, so it's quite nice to drive. I know that the team have been working very hard to continue the progress that we made during the last race weekend in China and, with the help of some developments planned for Istanbul, I am confident that we can enjoy an equally positive weekend.”

Sumber gambar dari: f1fanatic

McLaren Pelabuhan Terakhir Button



Pernyataan ini disampaikan Jenson Button dalam wawancara ekslusifnya dengan majalah Autosport. Bagi Jenson McLaren merupakan tim impiannya sejak lama karenanya menjadi pebalap tim yang bermarkas di Woking, Inggris ini tentunya menjadi kebanggaan bagi juara dunia 2009 ini. Meski pintu masuk Jenson ke dunia Formula One lewat tim Williams saat ia menjadi pebalap tim asuhan Sir Frank Williams ini pada tahun 2000 silam namun sebenarnya karir balap F1 Jenson dimulai lewat McLaren. Saat itu Jenson sempat menjajal mobil F1 McLaren sebagai hadiah atas keberhasilannya menjuarai McLaren Autosport BRDC Young Driver Award pada tahun 1998. Namun sayangnya test Jenson bersama McLaren saat itu tak terlalu mengesankan. Jenson tak menyelesaikan jumlah lap yang ditentukan karena mobilnya terlalu buruk sehingga Jenson menilai percuma saja jika diteruskan seperti seharusnya. 

Dalam sejarah Formula One, Jenson memang bukan merupakan satu-satunya pebalap yang sempat mengalami kekisruhan soal kontrak. Tapi mungkin Jenson merupakan satu-satunya pebalap F1 yang harus mengalami kisruh masalah kontrak ini sampai dua kali. Hal ini dialaminya saat ia bergabung dengan tim BAR-Honda yang berseteru memperebutkan Jenson dengan tim lama Jenson, Williams. Saat itu Jenson masih terikat kontrak dengan BAR tapi ternyata Williams pun memiliki opsi atas Jenson, kisruh kontrak yang diberi judul Buttongate I ini berhasil diselesaikan. BAR berhasil mempertahankan Jenson selama satu tahun lagi dengan opsi Jenson bisa hengkang ke Williams di tahun berikutnya bila kinerja BAR tak mengesankan. 

Setahun berikutnya saat Jenson seharusnya pindah ke Williams dan BAR sudah merelakan kepergian pebalap Inggris ini karena performa mereka tak mampu memenuhi harapan, tapi kali ini malah Jenson yang berulah hingga menimbulkan kisruh Buttongate II. Button memilih untuk tetap tinggal di BAR hingga membuat Sir Frank berang dan akhirnya memberi pelajaran pada Button dengan mengganjar denda yang harus dibayarkan pebalap kelahiran Sommerset, 19 Januari 1980 ini.

Tapi ternyata keputusan Button untuk tetap bertahan di BAR-Honda merupakan langkah yang tepat. Meskipun Honda akhirnya tak mampu melanjutkan keikutsertaan mereka di F1 dan memilih menjual tim mereka ke Ross Brawn, Nick Fry dan beberapa tokoh BAR-Honda lainnya yang kemudian membentuk tim baru bertajuk Brawn GP pada 2009 tapi justru tahun itu merupakan masa terindah dalam karir balap F1 Jenson. Sejak awal musim 2009 Button dan tim Brawn GP berhasil membuat gebrakan dan tampil mendominasi. Meski di pertengahan musim performa mereka surut menyusul keberhasilan tim-tim besar lainnya yang berhasil mengejar ketertinggalan mereka, namun Jenson dan Brawn berhasil menggondol gelar dunia ganda di akhir tahun 2009 itu. 

Walau berhasil meraih gelar dunia bersama Brawn tapi di akhir tahun Jenson memilih hengkang ke McLaren-Mercedes, tim impiannya sejak lama. Hingga sekarang, Jenson masih bersama McLaren dan pada Autosport, Jenson mengaku akan mengakhiri karir balapnya bersama tim impiannya ini dan menyatakan ia tak tertarik lagi membalap di F1 bila ia sudah tak lagi bersama McLaren. 

"When I finish racing here (McLaren), I won't be racing in Formula One anymore," ujar Button seraya menambahkan ia sangat senang dan amat menikmati keberadaannya di tim berjuluk Silver Arrows ini. McLaren bagi Jenson merupakan tim terbaik di dunia yang pastinya merupakan impian banyak pebalap lainnya sehingga ia tak melihat adanya alasan baginya untuk berpaling dari tim ini. 

"I very happy here. I want to enjoy my racing and I'm really enjoying my time here. I can't see any reason to be anywhere else."

"I'm driving for one of the best teams in the world. It's a position that most drivers would love to be in and I've worked very hard for it. I might be around for 3 years, 5 years... I don't know," imbuh Jenson.

Tentu saja pernyataan Jenson ini ditanggapi dengan baik oleh bos McLaren, Martin Whitmarsh yang menilai perlu menindaklanjuti keputusan Jenson ini dengan mengikat pebalap Inggris ini agar tetap bersama tim ini. 

"If Jenson says he is totally committed and wants to do x more years, then I suspect that we could quickly come to an agreement," ujar team principal McLaren ini pada Autosport seraya menambahkan dengan pujiannya atas Jenson yang dinilainya merupakan aset berharga bagi McLaren. "He's a tremendous asset to the team and when we get around to that, I hope that it will be quick and easy conversation."

Saat ini Jenson terlibat kontrak dengan McLaren selama tiga tahun sejak awal tahun 2010 silam. Namun bila menilik ucapan Jenson dan Whitmarsh mungkin saja kebersamaan Jenson bersama McLaren bisa diperpanjang lebih lama lagi. Terlebih bila Jenson bisa meraih gelar dunia bersama McLaren tentunya hal ini bisa makin mempermanis kenangannya bersama tim impiannya ini. 

sumber gambar dari situs ini.

Kamis, 14 April 2011

Ratu Kalinyamat = Wanita Pemberani dari Jepara

Berbicara tentang Jepara tentunya pikiran kita tak bisa dialihkan dari kiprah seorang wanita asal kota ini yang amat melegenda dalam sejarah Indonesia. Ya dia adalah Raden Ajeng Kartini yang berkat surat-suratnya menjadi inspirasi dalam memajukan gerakan emansipasi kaum wanita Indonesia. Namun yang kita bicarakan kali ini adalah tokoh wanita lainnya dari Jepara yang kiprahnya tak kalah heroik. Dia adalah Ratu Kalinyamat yang memiliki nama asli Retna Kencana.

Retna Kencana merupakan putri dari Sultan Trenggana, raja Demak yang memerintah sejak 1521-1546. Pada saat ia masih remaja, ayahnya menikahkan Retna Kencana dengan Pangeran Kalinyamat yang oleh masyarakat Jepara dipanggil dengan nama Win-tang. Mengenai hal ihwal Pangeran Kalinyamat ini ada beberapa versi.

Pada versi pertama mengisahkan bahwa Win-tang atau Pangeran Kalinyamat ini merupakan saudagar Tiongkok yang mengalami kecelakaan di laut. Ia kabarnya terdampar di pantai Jepara dan kemudian berguru pada Sunan Kudus. Namun versi lain menyatakan bahwa Win-tang berasal dari Aceh. Nama aslinya adalah Pangeran Toyib, putra Sultan Mughayata Syah, raja Aceh yang memerintah pada 1514-1528. Toyib lalu berkelana ke Tiongkok dan menjadi anak angkat seorang menteri bernama Tjie Hwio Gwan. Nama Win-tang sendiri merupakan ejaan Jawa untuk Tjie Bin Thang, nama baru Toyib. Dalam versi ini dikisahkan Win-tang dan ayah angkatnya lalu pindah ke Jawa dan mendirikan desa Kalinyamat yang saat ini berada di wilayah kota Tegal sehingga ia pun dikenal dengan nama Pangeran Kalinyamat.

Setelah menikahi Retna Kencana, putri raja Demak maka Pangeran Kalinyamat pun menjadi anggota keluarga Kesultanan Demak dan mendapat gelar Pangeran Hadiri. Nama Retna Kencana pun kemudian dikenal sebagai Ratu Kalinyamat. Mereka pun memerintah bersama di Jepara. Sementara Tjie Hwio Gwan, sang ayah angkat dijadikan patih bergelar Sungging Badar Duwung, konon ia pulalah yang telah mengajarkan seni ukir pada penduduk Jepara.

Akibat kematian kakaknya yang merupakan pewaris takhta kerajaan Demak membuat Ratu Kalinyamat terlibat dalam intrik politik di kerajaan Islam pertama di Jawa ini. Setelah kematian Sultan Trenggana, maka Sunan Prawata, kakak Ratu Kalinyamat naik takhta menjadi raja ke-4 Demak. Namun belum lama ia memerintah, pada tahun 1549 ia tewas dibunuh oleh utusan Raya Penangsang, bupati Jipang yang sebenarnya merupakan sepupunya sendiri. Ratu Kalinyamat menemukan keris Kyai Betok milik Sunan Kudus menancap pada mayat kakaknya itu. Hal ini membawa Pangeran dan Ratu Kalinyamat menemui Sunan Kudus untuk meminta penjelasan atas kematian kakaknya.

Namun Sunan Kudus yang pernah menjabat sebagai panglima perang untuk Kesultanan Demak ini memberikan penjelasan yang menyakitkan bagi Ratu Kalinyamat. Seperti yang telah diketahui oleh umum, Sunan Kudus merupakan guru dari Arya Penangsang dan pada masa pemerintahan Sunan Prawoto ia menjadi penasehat Arya Penangsang dan menjadi pendukung Arya Penangsang dalam konflik perebutan takhta sepeninggal Sultan Trenggana pada tahun 1546. Saat Ratu Kalinyamat menuntut keadilan atas kematian kakaknya. Sunan Kudus malah mengatakan bahwa apa yang dialami oleh Sunan Prawoto, kakak Ratu Kalinyamat adalah balasan yang setimpal karena ia semasa mudanya pernah membunuh Pangeran Sekar Seda yang merupakan ayah Arya Penangsang.

Tentu saja pernyataan Sunan Kudus ini menyakitkan hati Ratu Kalinyamat. Ia dan suaminya akhirnya memutuskan kembali ke Jepara. Namun di tengah jalan mereka dikeroyok oleh anak buah Arya Penangsang hingga menyebabkan Pangeran Kalinyamat tewas. Ratu Kalinyamat lalu meneruskan perjalanan sambil membawa jenazah suaminya sampai pada sebuah sungai. Konon menurut cerita darah yang berasal dari jenazah Pangeran Kalinyamat menjadikan air sungai itu berwarna ungu sehingga daerah tersebut pun lalu dikenal dengan nama Kaliwungu.

Ratu Kalinyamat sendiri berhasil meloloskan diri dari serangan anak buah Arya Penangsang namun kematian kakak dan suaminya membuat dendamnya pada Arya Penangsang pun jadi berlipat ganda hingga membuatnya bertapa telanjang di Gunung Danaraja dan bersumpah tidak akan berpakaian sebelum berkeset kepala Arya Penangsang. Namun kabarnya hanya Hadiwijaya atau Jaka Tingkir saja yang memiliki kesaktian yang setara dengan Arya Penangsang. Maka Ratu Kalinyamat pun menggantungkan harapannya pada adik iparnya ini untuk membalaskan dendamnya. Tapi Hadiwijaya yang merupakan bupati Pajang ini merasa segan menghadapi Arya Penangsang secara langsung karena mereka sama-sama anggota keluarga Kesultanan Demak. Ia lalu mengadakan sayembara dan menjanjikan tanah Mataram dan Pati sebagai hadiah bagi siapapun yang berhasil membunuh Arya Penangsang. Sayembara itu dimenangi oleh Ki Ageng Pemanahan dan Ki Penjawi.

Kisah kematian Arya Penangsang sendiri sangat tragis. Ia tewas di tangan Sutawijaya, putra Ki Ageng Pemanahan berkat siasat cerdik Ki Juru Martani, putra Ki Ageng Saba atau Ki Ageng Madepandan yang merupakan putra dari Sunan Kidul, putra Sunan Giri, anggota walisanga, pendiri Giri Kedaton. Sementara ibu Ki Juru Martani adalah putri Ki Ageng Sela yang masih merupakan keturunan Brawijaya, raja terakhir Majapahit (menurut versi Babad).

Ki Juru Martani sendiri merupakan orang yang sangat cerdik dan pandai dalam mengatur siasat. Ketika Hadiwijaya mengadakan sayembara untuk membunuh Arya Penangsang, ia pun meyakinkan Ki Penjawi dan Ki Ageng Pemanahan untuk mengikuti sayembara itu namun sejak semula ia telah mengatur strategi dengan menempatkan Sutawijaya, putra Ki Ageng Pemanahan untuk membunuh Arya Penangsang. Karena Sutawijaya merupakan anak angkat Hadiwijaya maka ia pun tak tega pada putra angkatnya ini dan memberikan pasukan Pajang untuk mengawal Sutawijaya sementara pasukan Ki Ageng Pemanahan dan Ki Penjawi yang terdiri atas gabungan orang Pajang dan Sela berangkat dan menunggu di sebelah barat Sungai Bengawan Solo tapi karena sungai tersebut telah dimantrai Sunan Kudus maka Ki Juru Martani melarang mereka menyebrang sungai tersebut. Lalu bagaimana caranya membuat Arya Penangsang keluar menghadapi mereka. Ki Juru Martani pun menjalankan siasat cerdiknya. Ia menangkap tukang kuda Arya Penangsang yang tengah mencari rumput dan memotong telinga orang itu lalu menempelinya dengan surat tantangan atas nama Hadiwijaya karena ia tahu Arya Penangsang hanya mau meladeni tantangan dari Hadiwijaya yang kesaktiannya dinilai setara dengannya.

Benar saja. Demi melihat surat tantangan atas nama Hadiwijaya itu, Arya Penangsang pun langsung keluar menghadapi tantangan itu. Namun karena ia imgat pesan gurunya, Sunan Kudus untuk tak menyebrangi Sungai Bengawan Sore maka ia pun hanya berteriak-teriak memanggil nama Hadiwijaya dari seberang sungai. Ki Juru Martani pun melancarkan siasat cerdiknya yang lain untuk membuat Arya Penangsang menyebrangi sungai maka ia pun memerintahkan Sutawijaya mengendarai kuda betina yang sudah dipotong ekornya akibatnya kuda jantan yang dinaiki oleh Arya Penangsang pun bisa melihat langsung alat vital kuda betina yang ditunggangi Sutawijaya. Kuda jantan Arya Penangsang yang diberi nama Gagak Rimang ini pun menjadi liar dan tidak terkendali sehingga membawa Arya Penangsang menyebrangi sungai mengejar kuda betina milik Sutawijaya.

Ketika Arya Penangsang baru saja mencapai tepi barat, Sutawijaya langsung menusuk perut Arya Penangsang dengan menggunakan tombak pusaka Kyai Plered. Perut Arya Penangsang robek dan ususnya terburai. Namun rupanya ia masih bisa bertahan. Ususnya itu disampirkan pada pangkal keris pusakanya. Arya Penangsang yang sudah terluka parah ini bahkan masih bisa menaklukkan musuhnya. Meski dalam keadaan sedemikian parahnya, namun Arya Penangsang ini masih bisa mencekik Sutawijaya hingga membuatnya tak berdaya. Menyadari Sutawijaya masih bukan merupakan tandingan kesaktian Arya Penangsang maka Ki Juru Martani pun dengan cerdiknya menggiring Arya Penangsang menemui ajalnya akibat kearoganannya.

Melihat Sutawijaya sudah kepayahan dan hampir saja tewas di tangan Arya Penangsang maka Ki Juru Martani pun meneriaki Arya Penangsang agar bertarung secara adil. Karena Sutawijaya menusuk perutnya dengan tombak pusaka maka Ki Juru Martani pun meminta Arya Penangsang membunuh Sutawijaya dengan keris pusakanya. Tanpa pikir panjang Arya Penangsang pun menyetujui usul Ki Juru Martani ini dan langsung mencabut keris pusaka Kyai Setan Kober yang terselip di pinggangnya, tak ingat bahwa ususnya yang terburai tersampir di keris pusaka itu akibatnya saat ia menarik keris pusakanya maka ususnya yang tersampir di pangkal keris pusaka itu terpotong sehingga Arya Penangsang pun menemui ajalnya.

Namun Ki Juru Martani yang cerdik ini lalu menyusun laporan palsu bahwa Arya Penangsang tewas dikeroyok oleh Ki Ageng Pemanahan dan Ki Panjawi karena apabila Hadiwijaya tahu kalau pembunuh sebenarnya adalah Sutawijaya tentu ia akan lupa memberi hadiah tanah Mataram dan Pati seperti janjinya karena Sutawijaya adalah anak angkat Hadiwijaya.

Setelah Arya Penangsang tewas maka dendam Ratu Kalinyamat atas kematian suami dan kakaknya pun terbalaskan. Namun kisah heroik Ratu Kalinyamat masih berlanjut.

Setelah kematian Arya Penangsang pada tahun 1549 wilayah Demak, Jepara, dan Jipang menjadi bawahan Pajang yang dipimpin Sultan Adiwijaya sebagai raja. Meski begitu Sultan tetap memperlakukan Ratu Kalinyamat sebagai tokoh senior yang dihormati. Ratu Kalinyamat kembali menjadi bupati Jepara namun seperti pendahulunya, Pati Unus yang antipati pada Portugis, Ratu Kalinyamat pun tak menyukai keberadaan bangsa Eropa ini yang menjajah nusantara. Pada tahun 1550 ia mengirim 4000 tentara Jepara dalam 40 buah kapal memenuhi permintaan Sultan Kerajaan Johor untuk membebaskan Malaka dari kekuasaan bangsa Eropa itu.

Pasukan Jepara itu lalu bergabung dengan pasukan Persekutuan Melayu hingga mencapai 200 kapal perang. Pasukan gabungan tersebut menyerang dari utara dan berhasil merebut sebagian Malaka. Namun Portugis berhasil melakukan serangan balik dan memukul mundur Pasukan Melayu sementara Pasukan Jepara masih bertahan. Setelah pemimpinnya gugur barulah pasukan Jepara ditarik mundur.

Pertempuran selanjutnya masih terjadi di pantai dan laut yang menewaskan 2000 prajurit Jepara. Badai datang menerjang sehingga 2 buah kapal Jepara terdampar kembali ke pantai Malaka dan menjadi mangsa bangsa Portugis. Prajurit Jepara yang berhasil kembali ke Jawa tak lebih dari setengah dari yang berhasil meninggalkan Malaka. Meski mengalami kekalahan yang menyesakkan namun hal ini tak membuat Ratu Kalinyamat jera dalam mengusir bangsa Portugis dari bumi nusantara.

Ratu Kalinyamat tetap memenuhi permintaan raja-raja di nusantara untuk membantu mereka menghalau Portugis seperti pada tahun 1565 ia memenuhi permintaan orang-orang Hitu di Ambon untuk menghadapi gangguan Portugis dan kaum Hative. Meski ia telah mengalami kekalahan yang amat parah pada serangan pertamanya melawan Portugis tapi rupanya hal itu tak membuat Ratu Kalinyamat kapok. Ia kembali mengirimkan pasukannya ke Aceh untuk memerangi pasukan Portugis atas permintaan Sultan Ali Riayat Syah dari Kesultanan Aceh. Pada tahun 1564 Sultan Aceh ini meminta bantuan Demak untuk menyerang Portugis di Demak. Namun saat itu Demak dipimpin oleh seorang bupati yang mudah curiga bernama Arya Pangiri, putra Sunan Prawata (keponakan Ratu Kalinyamat yang dibesarkannya). Bukannya memenuhi permintaan Sultan Aceh ini malahan utusan Aceh itu dibunuhnya.

Meski tak mendapat bantuan dari tanah Jawa namun Aceh tetap menyerang Malaka pada tahun 1567. Sayangnya serangan itu gagal. Maka pada tahun 1573 Sultan Aceh meminta bantuan Ratu Kalinyamat untuk menyerang Malaka kembali. Ratu Kalinyamat menyanggupi permintaan Sultan Aceh ini dan mengirimkan 300 kapal berisi 15.000 prajurit Jepara dengan dipimpin Ki Demang Laksamana. Namun pasukan Jepara ini baru tiba di Malaka pada bulan Oktober 1574, saat itu pasukan Aceh sudah dipukul mundur oleh Portugis. Meski begitu pasukan Jepara yang datang terlambat ini langsung menembaki Malaka dari Selat Malaka. Esoknya, mereka mendarat dan membangun pertahanan. Tapi pertahanan itu dapat ditembus pihak Portugis. 30 kapal Jepara terbakar. Pihak Jepara mulai terdesak tapi tetap menolak perundingan damai karena terlalu menguntungkan Portugis. 

Sementara itu sebanyak 6 kapal perbekalan yang dikirim Ratu Kalinyamat direbut Portugis sehingga membuat pihak Jepara semakin lemah dan akhirnya memutuskan pulang. Dari jumlah awal yang dikirimkan Ratu hanya sepertiganya saja yang berhasil kembali ke Jawa.

Walaupun telah dua kali gagal menghadapi serangan Portugis namun Ratu Kalinyamat tetap menunjukkan dirinya sebagai seorang wanita yang gagah berani. Tak heran bila Portugis pun mengapresiasi keberanian bupati Jepara ini dan bahkan mencatatnya sebagai rainha de Japara, senhora poderosa e rica, de Kranige Dame yang artinya "Ratu Jepara, seorang wanita yang kaya dan berkuasa, seorang perempuan pemberani."

Ratu Kalinyamat meninggal sekitar tahun 1579 dan dimakamkan di dekat makam Pangeran Kalinyamat di desa Mantingan. Semasa hidupnya, Ratu Kalinyamat membesarkan tiga orang pemuda. Yang pertama adalah adiknya yaitu Pangeran Timur Rangga Jumena, putra bungsu Sultan Trenggana yang kemudian menjadi bupati Madiun.

Yang kedua adalah keponakannya yaitu Arya Pangiri, putra Sunan Prawata yang kemudian menjadi penguasa Demak. Namun sebelum itu ia sempat menjadi Raja Pajang dengan gelar Sultan Ngawantipura. Saat itu dengan bantuan Panembahan Kudus pada tahun 1583 ia berhasil naik takhta atas kerajaan Pajang menggantikan Sultan Hadiwijaya yang meninggal dunia akibat sakit sepulang dari perang dengan Mataram melawan anak angkatnya sendiri, Sutawijaya. Sepeninggal Hadiwijaya, terjadi perebutan takhta antara Pangeran Benawa yang merupakan putra dari Sultan Hadiwijaya sendiri dengan Arya Pangiri, menantunya yang dimenangkan oleh Arya Pangiri. Namun pemerintahan Arya Pangiri hanya disibukkan dengan usaha balas dendam terhadap Mataram sehingga kehidupan rakyat Pajang terabaikan. Hal ini kemudian membuat Pangeran Benawa yang tersingkir ke Jipang prihatin. Pada 1586 ia lalu bersekutu dengan Sutawijaya menyerbu Pajang. Arya Pangiri kalah. Ia lalu dikembalikan ke negeri asalnya yaitu Demak.

Sedangkan yang ketiga adalah sepupunya yakni Pangeran Arya Jepara, putra Ratu Ayu Kirana (adik Sultan Trenggana). Ayah Pangeran Arya Jepara adalah Maulana Hasanuddin, raja pertama Banten. Ketika Maulana Yusuf, raja ke-2 Banten meninggal pada tahun 1580, putra mahkotanya masih kecil. Pangeran Arya Jepara berniat merebut takhta. Pertempuran pun terjadi di Banten. Namun Pangeran Jepara terpaksa mundur setelah Ki Demang Laksamana, panglimanya gugur di tangan Patih Mangkubumi Kesultanan Banten.

Kiprah Ratu Kalinyamat dalam menghadapi Portugis memberikan pelajaran berarti bagi bangsa ini akan arti persatuan dan kesatuan. Meski saat itu Pancasila belum ditetapkan secara resmi sebagai lambang negara ini dan Bhinneka Tunggal Ika pun belum secara sah menjadi semboyan negara namun Ratu Kalinyamat telah memperlihatkan semangat dan arti sesungguhnya dari semboyan pengikat semua elemen bangsa yang majemuk ini. Walaupun ia seorang wanita namun Ratu Kalinyamat dapat bersikap jauh lebih arif dibanding penguasa Demak yang bukannya memenuhi permintaan Sultan Aceh namun malah membunuh utusannya. Ratu Kalinyamat memberikan contoh kearifan bagi pemimpin di negeri ini. Dua kali ia mengirimkan bantuan untuk memerangi Portugis di Malaka namun dua kali pula ia gagal tapi kegagalan ini tak menyurutkan keberaniannya dalam menghadapi bangsa Eropa ini. Walaupun Aceh terletak jauh dari daerahnya namun Ratu Kalinyamat dengan besar hati mau memberikan bantuan kepada Sultan Aceh memerangi Portugis.

* Gambar dipinjam dari sini.

Selasa, 12 April 2011

Mercedes Ups and Downs

Hasil di GP Malaysia hari Minggu kemarin memang tak terlalu menggembirakan bagi tim Mercedes tapi setidaknya penampilan mereka masih jauh lebih baik dibanding saat di Australia dua pekan silam. Di Sepang, Malaysia kemarin Mercedes GP akhirnya berhasil meraih poin meski hanya dua poin saja lewat Michael Schumacher yang finish ke-9 di depan rookie Force India, Paul di Resta sementara Nico Rosberg finish ke-12 tepat di belakang pebalap Force India yang lainnya, Adrian Sutil.

Saat sesi latihan bebas menjelang GP Malaysia, tim Mercedes sempat memberikan harapan dengan penampilan Michael Schumacher yang di sesi latihan bebas hari Jum'at pagi berhasil mencatatkan waktu tercepat ketiga di belakang Mark Webber dan Lewis Hamilton sementara Rosberg berada di urutan ke-10 di belakang Alonso.

Sorenya, Michael masih tampil cemerlang dengan mencatat waktu tercepat kelima sementara Rosberg ada di urutan ke-7. Hasil ini tentu saja membanggakan kubu Mercedes yang belum bisa memberikan penampilan terbaik mereka seperti yang diperlihatkan pada ujicoba pra musim di Barcelona, awal Maret silam. Dan penampilan Mercedes di sesi latihan bebas menjelang GP Malaysia itu tentu saja menggembirakan kedua pebalap tim pabrikan Jerman ini.

"We definitely made a step, more to what we had in Barcelona (testing)", ujar Schumacher memuji kinerja mobil barunya, W02 usai sesi latihan bebas hari Jum'at menjelang GP Malaysia, meski masih ada yang harus dibenahi tapi penampilan W02-nya hari itu telah membuat juara dunia tujuh kali ini merasa senang. Ketika ditanya apakah mobilnya sudah sebagus seperti saat sesi ujicoba di Barcelona, Schumacher menjawab meski belum sesempurna seperti yang ditampilkan tunggangan barunya di sesi ujicoba di Barcelona tapi Michael menilai penampilan mobilnya sudah mendekati ke arah sana.

Pernyataan Michael ini pun diamini oleh rekan setimnya, Nico Rosberg yang merasa mobilnya sudah jauh lebih baik dibanding saat race perdana di Melbourne. "It's a step forward and when you take everything into consideration, we are definitely closer to where we need to be," ujar putra juara dunia, Keke Rosberg ini pada Autosport. Seperti Michael, pebalap muda asal Jerman ini juga mengungkapkan masih banyak yang harus dibenahi oleh tunggangan barunya.

Penampilan Mercedes GP mulai sedikit melemah di sesi latihan bebas ketiga pada Sabtu pagi menjelang sesi kualifikasi meski keduanya masih berada di urutan sepuluh besar. Michael mencatat waktu tercepat ke-9 dengan 1:38.300 disusul rekan setimnya, Rosberg di urutan ke-10 selisih tipis 0.007 detik dari Michael.

Di sesi kualifikasi mercedes berantakan akibat Drag Reduction System (DRS) yang membuat kinerja moveable rear wing kedua pebalap mereka bekerja tak sempurna. Di akhir sesi Q2 Michael terpaksa terhempas dan gagal melaju ke Q3 dan harus puas memulai balapan dari grid 11 sementara rekan setimnya, Rosberg masih melaju hingga Q3 namun apa yang dialami Michael di Q2 akhirnya dirasakan juga oleh Rosberg, rear wingnya bermasalah dan tk bisa menutup secara sempurna seperti yang dialami oleh Michael di Q2 sehingga catatan waktu Rosberg hanya mampu menempatkanny di grid 9 tepat di depan Kobayashi dari Sauber-Ferrari.

Saat race, start Michael berjalan sempurna. Dari grid 11 Michael langsung melesat ke posisi 8 sementara Rosberg yang memulai start dari P9 malah melorot ke posisi 13. Sepanjang lomba kedua pebalap Mercedes ini mengalami kesulitan bahkan Michael harus kalah bertarung dengan pebalap Sauber, Kamui Kobayashi, Michael juga sempat melebar menjelang pit stop terakhirnya. Sekeluar dari pit terakhirnya Michael kembali ke trek di urutan ke-11 dan nyaris tak mendapatkan poin tapi Michael berhasil memperpendek jarak dengan pebalap Force India, Paul di Resta dan sukses menyalipnya untuk merebut P9 usai Petrov retired dan memberikannya dua poin.

"I had a straightforward race today which was even a bit exciting towards the end but really full of ups and downs before," ujar Schumacher usai race dan menambahkan dua poin yang dipersembahkannya hari itu merupakan nilai maksimal yang bisa diberikan mengingat performa mobilnya yang masih memiliki banyak masalah dan tidak konsisten.

"The start was quite good and then it was mainly about managing the tyres. We probably couldn't have expected to take more than two points today and we certainly have to work on our race pace which is not yet where we want it to be. We are all aware of that and we are more than ready to keep working hard to make the necessary steps forward," imbuh Schumi.
 
Michael juga menilai performa mobilnya bisa diharapkan bila tunggangannya bekerja sempurna karenanya masih diperlukan kerja keras untuk membenahi performa tunggangan barunya ini. "Over one lap, we can alread be at a good level when the car is working well, but we need to continue to work on our race performance."
Atas hasil akhir yang mengecewakan di Malaysia, Rosberg juga mengakui hari Minggu kemarin itu merupakan akhir minggu yang sulit baginya. "I had a poor start and very lost positions which made it very difficult to try and get into the points."

Senada dengan Michael, Rosberg pun mengakui kecepatan Mercedes tak terlalu mengesankan dan ia pun merasa sulit sekali memacu mobilnya sheingga ia tak bisa menampilkan performa seperti yang diharapkannya.

Pernyataan kedua pebalap ini mendapatkan pengesahan dari team principal Mercedes, Ross Brawn yang mengakui bahwa mobil mereka tak terlalu kencang meski begitu Brawn tetap memberikan pujian bagi kedua pebalap dan tim yang dinilainya telah bekerja maksimal di GP Malaysia, dua hari lalu walaupun hasilnya jauh dari harapan mereka. "The team and drivers did a great job today but obviously we are not fast enough at the moment," aku Brawn.

Gambar dipinjam dari situs ini.

Button : McLaren Bisa Menyaingi Red Bull

Dua kemenangan beruntun yang diraih Red Bull dan Vettel di dua race pembuka musim balap 2011 ini memang telah membawa Vettel dan Red Bull bertengger di posisi puncak klasemen. Posisi Vettel di klasemen diikuti oleh Button yang berhasil finish kedua di belakang Vettel di GP Malaysia hari Minggu kemarin hingga membuat pebalap Inggris ini selisih 24 poin dari Vettel.

Button sendiri mengakui saat ini Sebastian Vettel memang merupakan lawan yang harus dikalahkan dan posisinya di klasemen terpaut 24 poin tapi Button menilai meski selisihnya cukup besar namun musim 2011 ini masih panjang dan masih ada sekitar 17 atau 18 balapan lagi jadi masih ada banyak kesempatan bagi semua pebalap untuk membuktikan kemampuan mereka termasuk Button sendiri dan Vettel.

Button pun mengakui kecepatan Red Bull tapi dengan hasil yang didapat McLaren di dua race lalu di mana saat GP Australia McLaren menempel ketat Red Bull lewat Hamilton yang finish kedua sementara di Malaysia gantian Button yang sukses finish kedua memperlihatkan bahwa kecepatan McLaren pun bisa mengimbangi Red Bull namun Button tak menampik timnya masih perlu melakukan pembenahan dan pengembangan untuk menjadikan MP4-26menjadi tunggangan yang paling tangguh musim ini menyaingi RB7.

Di GP Australia, Button mengalami balapan yang cukup membuatnya frustasi. Ia terhambat di belakang Massa dan kesulitan menyalipnya. Button bahkan harus mendapat drive through penalti akibat memotong chicane saat berusaha menyalip Massa meski akhirnya menjelang akhir race ia berhasil finish ke-6 di depan Massa yang finish ke-9 tapi namun berkat didiskualifikasinya duo Sauber, Perez dan Kobayashi maka posisi finish pebalap Brazil itu naik ke urutan 7 tepat di belakang Button.

"The first race didn't really go my way - it was frustrating and I make a mistake, got a drive through for it, and had to find my way back through. It was just one of those race, but the pace of the car was very good so I came here (Malaysia) looking for a good result. Until the last lap I was still trying to fight for the victory - I know it was a long shot, but you've got to give it a go," ujar Button mengenai penampilannya di dua race perdana musim ini.

Meski hanya berhasil finish kedua di belakang Vettel namun Button mengaku cukup puas dengan tambahan 18 poin yang didapatnya. Ia juga mengaku mobilnya memberikan kepercayaan diri. Meski begitu, Button juga mengungkapkan masih diperlukan pengembangan atas tunggangannya. "The feeling of the car is good and that's important," lugas juara dunia 2009 ini.

Sumber gambar dari : daylife.com

Horner : Vettel's Drive As "Really Mature"

Christian Horner, team principal Red Bull Racing memang pantas bangga terhadap pebalapnya, Sebastian Vettel. Dalam dua race pembuka musim 2011 ini Vettel telah menyumbangkan 50 poin bagi Red Bull Racing sehingga tim minuman berenergi ini kokoh di puncak klasemen kejuaraan dunia.

Setelah meraih kemenangan absolut di GP Australia, meski tanpa menggunakan KERS namun Vettel berhasil meninggalkan jarak waktu yang cukup lebar dengan Lewis Hamilton yang finish kedua di GP Australia dua pekan silam. Walaupun Hamilton telah pula berupaya memecah konsentrasi Vettel dan Red Bull dengan komentar-komentarnya namun toh Vettel dan Red Bull kembali tampil cemerlang di GP Malaysia hari Minggu kemarin. Dan meski KERS milik Red Bull masih belum bekerja optimal hingga membuat start Mark Webber, rekan setim Vettel berantakan dan gagal meraih podium setelah hanya mampu finish keempat tepat di belakang Nick Heidfeld yang sukses meraih podium pertamanya bagi tim barunya, Renault. Sementara Vettel walaupun berkat arahan dari engineernya saat balapan untuk tidak menggunakan KERS namun toh tak berpengaruh dengan dominasi Vettel yang berhasil meraup kemenangan keduanya di musim balap 2011 ini, memantapkan posisinya sebagai juara dunia bertahan.

Meski berhasil meraih kemenangan dalam dua race perdana tapi Vettel tetap bersikap down to earth. Layaknya seorang juara dunia sejati, Vettel yang meski merasa amat gembira dengan kesuksesan beruntunnya ini tapi ia tetap tak ingin terlalu sesumbar dan malah mengingatkan musim balap masih panjang dan masih banyak race yang harus dijalani dan ia tetap mengingatkan timnya untuk tetap rendah hati atau menurut istilahnya, "feet on the ground."

Bahkan meski KERS-nya tak bekerja seperti yang dikehendaki tapi Vettel dengan cemerlang bisa mengatur peranti ini sepanjang lomba hingga ketaksempurnaan sistem KERS-nya tak menghalangi langkahnya untuk merebut kemenangannya yang ke-12 di Malaysia, dua hari silam. 

Tak heran bila bos-nya, Christian Horner memuji kepiawaian pebalap muda Jerman ini dalam mengontrol mobil dan menjaga bannya sepanjang balapan di Sepang, Malaysia yang lalu.

"I think he (Vettel) was the coolest guy here today, I mean his composure in the car, the way he controlled the race, looked after the tyres, did what he needed to when he had to," puji Horner atas kecemerlangan Vettel lewat media Inggris, BBC.

Kedewasaan Vettel dalam membalap menurut Horner diperlihatkan juara dunia tahun lalu ini lewat caranya melakukan pilihan pit stop, saat itu kisah Horner, timnya memiliki opsi tiga atau empat stop dan Vettel yang telah mengajukan opsi itu, hal ini dinilai Horner merupakan tindakan yang amat dewasa bagi pebalap muda seperti Vettel yang baru berusia 23 tahun tapi bisa memberikan masukan dan kontribusi yang besar bagi tim dan tidak hanya sekadar duduk di mobil dan membalap saja. "He's just experienced. We forget that he is only 23 years of age, he can only just hire a hire car, so he is in his 60-something grand prix and he is just learning, gaining more experience and just continues to get better," ujar Horner.

Sementara mengenai Mark Webber yang meski belum bisa memberikan penampilan secemerlang rekan setimnya, tapi Horner tetap memberikan apresiasi terhadap pebalap berusia 35 tahun ini. "Mark is old enough. And I would say ugly enough but he is not - to know how long season is. These points are invaluable," tegas Horner.

Sumber gambar dari : wordpress

F1 Imajinasi Vettel

Vettel memang telah membuktikan kepiawaiannya sebagai pebalap terbukti dengan gelar dunia yang direbutnya pada akhir musim 2010 lalu dan tahun ini dua kali kemenangan beruntun Vettel di Australia dan Malaysia memberikan sinyalir pebalap muda Jerman ini bisa menjadi pebalap pertama dalam lima tahun terakhir yang berhasil mempertahankan gelar dunianya dua kali berturut-turut. Terakhir kali yang meraih dua kali gelar dunia berturut-turut adalah Fernando Alonso yang saat itu membalap bersama Renault pada tahun 2005-2006 setelah itu gelar dunia direbut oleh pebalap yang berbeda hingga tahun 2010 lalu gelar dunia jatuh ke tangan Vettel.

Sebelum GP Malaysia kemarin, Vettel sempat mengemukakan F1 dalam imajinasinya. Kala itu pebalap Red Bull ini ditanya mengenai pebalap, tim, dan sirkuit favoritnya termasuk sirkuit balapan jalan raya baru yang ingin sekali dijajalnya.

Untuk rekan setim dalam F1 imajinernya, Vettel ditanya siapa mantan juara dunia yang ia inginkan sebagai rekan setimnya, juara dunia ini langsung menjawab, "Jochen Rindt!" Alasannya, tentu saja bukan karena Rindt sama-sama orang Jerman, tapi karena menurutnya, Rindt merupakan orang yang asyik dan sangat inspiratif bagi pebalap berusia 23 tahun ini dan merupakan kehormatan bisa membalap dengan juara dunia 1970 ini di tim yang sama. Di sisi lain, berada di tim yang sama dengan Rindt yang meski merupakan orang Jerman tapi ia membalap di bawah bendera Austria, akan menjadi tantangan besar yang membuatnya bisa mengenal pribadi Rindt lebih dekat.

Pilihan Vettel ini memang tepat, hingga saat ini Rindt merupakan satu-satunya pebalap F1 yang berhasil meraih gelar dunia saat ia sudah meninggal. Rindt tewas dalam kecelakaan saat sesi latihan menjelang GP Italia 1970. Saat itu Rindt sudah mengantongi lima kemenangan dari total 10 GP yang digelar kala itu dan ia berada di puncak klasemen. Jackie Ickx sebenarnya bisa saja mengalahkan Rindt dan merebut gelar dunia setelah Rindt tewas namun Ickx yang memiliki kebesaran jiwa yang sudah amat jarang dimiliki pebalap jaman sekarang tak ingin merebut gelar dunia dari tangan "orang yang sudah mati". Hingga akhir karirnya di F1, Ickx merupakan salah satu pebalap hebat yang tak berhasil mengoleksi satu gelar duniapun.

Sementara untuk timnya, Vettel memilih Lotus. Tentu saja tim Lotus yang dimaksud adalah tim Lotus masa silam bentukan Colin Chapman yang telah melegenda dan sudah tentu bos tim-nya yang diinginkan Vettel memimpin timnya adalah Colin Chapman. Sedangkan era balapan yang diidamkan Vettel adalah era 1970an tapi dengan standartd keamanan masa kini, tentu saja. Bagi Vettel atmosfir balapan di era tahun 1970an sangat luar biasa. "The 70's must have been fantastic - how pure the racing was, the camaraderie among the drivers... that's what's missing a bit today," ujar Vettel membandingkan era 1970an dengan era masa kini.

Sedangkan mobil legendaris yang diidamkan pebalap muda Jeramn ini sebagai tunggangannya adalah mobil milik McLaren tahun 1990, McLaren-Honda MP4/5B. Sementara persaingan dua pebalap besar F1 yang ingin disaksikannya lagi secara langsung adalah pertarungan antara Ayrton Senna dan Alain Prost.

Empt tamu pilihan Vettel yang ingin diundangnya untuk dinner adalah tentu saja pebalap pujaannya, Jochen Rindt, lalu ada juga Bernie Ecclestone, Juan Manuel Fangio, dan Ayrton Senna.

Vettel yagn ternyata termasuk orang yang tak terlalu menyukai desain inovasi F1 terbaru, moveable rear wing dan KERS yang tujuannya untuk meningkatkan overtaking tapi justru menuai banyak kritik. Saat ditanya inovasi apa yang ingin diperkenalkannya untuk tunggangannya imajinasinya, pebalap muda ini nyengir sambil menjawab antusias, "Aku akan memasang mesin V12 di mobil!" Ia lalu menambahkan ia akan melepaskan peranti baru KERS dan memasang V12 yang dinilainya lebih "ramah lingkungan" daripada mobil-mobil F1 yang sekarang. "Put lots of downforce on because that is what gives us the feeling and sensation. I definitely would go for a lot of power (and) a nice sound - some brutal machinery so that to rise above yourself every time you jump into the car," imbuhnya girang.

Rekan setim Webber ini juga memberikan pandangannya mengenai overtaking yang dinilainya seharusnya bukan sekadar penghias saja karena menurutnya overtaking adalah tindakan yang membedakan antara pria dewasa dengan bocah laki-laki. "...overtaking is something that separats the men from the boys."

"On the other hand, I think overtaking should never be artificial, and that is partly what I feel we are facing with this moveable rear wing. I just hope it is not becoming too artificial," tegasnya.

Untuk sirkuit favoritya, Vettel memilih trio sirkuit legendaris F1, Suzuka, Spa-Francorchamps, dan Nurburgring Nordschleife. Alasannya karena menurutnya 'trek di sana tak membosankan.' Sementara perfect lap imajinasinya merupakan kombinasi antara sektor pertama di Suzuka, sektor dua di Spa, dan beberapa bagian gabungan sirkuit Singapore dan Monaco.

Vettel juga memilih Kyalami, Buenos Aires atau Nurburgring Nordschleife ke dalam kalender balap F1 imajinasinya dan untuk sirkuit jalanan baru dalam imajinasinya ia memimpikan membalap di New york. Baginya membalap di New York akan memberikan sensasi luar biasa. Vettel langsung berkhayal membalap di sirkuit imajinasinya ini dengan deretan paddock di Central Park dan ia menggeber mobil balapnya menyusuri Fifth Avenue lalu menuju Washington Square dan melewati kawasan-kasawan terkenal di Manhattan.

"Manhattan is not that big, so we could have a circuit passing all the important landmarks. Awesome!"

Gimana Bernie? Berminat membujuk petinggi New York untuk membangun sirkuit jalan raya dan menggelar balapan di sana seperti impian sang juara dunia muda ini?

Sumber gambar dari sini

Vettel Win 2nd Round In Sepang


Hamilton boleh saja berkoar-koar mengandaikan dirinya sendiri sebagai Ayrton Senna, menyamakan Alonso dengan Alain Prost sementara Sebastian Vettel hanya diumpamakan dengan Nigel Mansell namun kenyataannya Sebastian Vettel telah membuktikan diri bahwa ia merupakan juara dunia bertahan yang tangguh.

Setelah sukses meraih kemenangan di race perdana di Melbourne, Australia pekan silam, Vettel makin memperkokoh posisinya di klasemen dengan menjuarai race kedua di Malaysia, hari Minggu kemarin. Meski sebelum GP Malaysia, Hamilton sempat mencoba melakukan "little mind game" terhadap Vettel dan Red Bull seperti yang diungkapkan oleh mantan pebalap F1, Johnny Herbert (selengkapnya di sini) namun langkah Vettel dan Red Bull malah tak terbendung. Walaupun rentang waktu yang dibuat Vettel di Sepang, hari Minggu kemarin tak sebesar seperti jarak waktu antara Vettel dengan Hamilton di Albert Park, dua pekan silam, namun Vettel dan Red Bull membuktikan mereka masih merupakan lawan yang tangguh musim ini.

KERS yang sempat menjadi perhatian kubu Red Bull hingga race di Sepang belum menjadi masalah bagi tim minuman berenergi ini. Di Melbourne, Red Bull mengaku tak menggunakan KERS namun Vettel berhasil tampil mendominasi dan menciptakan gap yang cukup lebar dengan pebalap di belakangnya. Red Bull akhirnya memutuskan menggunakan KERS di Malaysia dan Vettel sendiri mengakui piranti ini telah berperan besar bagi keberhasilannya meraih pole di Sepang mengalahkan Hamilton. KERS juga masih dinilai memberikan kontribusi bagi Vettel saat start namun setelah race usai, kubu Red Bull mengungkapkan bahwa KERS mereka tak bekerja maksimal hingga Vettel mematikan piranti ini, tapi rupanya hal ini tak mempengaruhi balapan Vettel terbukti dengan keberhasilannya merebut kemenangan keduanya di musim ini.

Bila Vettel tampil cemerlang tak demikian halnya dengan rekan setimnya, Mark Webber yang tampil cemerlang di latihan bebas hari Jum'at namun ia hanya mampu meraih P3 di belakang Vettel dan Hamilton. Saat race, start Webber berantakan hingga posisinya melorot ke posisi sembilan. Di race kedua musim ini Webber kembali gagal meraih podium setelah ia hanya mampu finish ke-4 di belakang Nick Heidfeld yang tampil cemerlang di Sepang hari Minggu lalu.

Heidfeld memang bisa dibilang fenomenal di GP Malaysia kemarin. Selepas start ia berhasil menyodok ke posisi kedua tepat di belakang Vettel dari posisi startnya di P6 mendorong duo McLaren dan Ferrari. Posisi Heidfeld di belakang Vettel tetap bertahan hingga pit pertamanya. Penampilan gemilang Heidfeld makin manis dengan podium yang berhasil diraihnya setelah ia sukses finislih ketiga di belakang Vettel dan Button sementara rekan setimnya, Vitaly Petrov yang tampil gemilang di Australia hingga pebalap asal Rusia ini berkoar-koar bahwa ia layak menjadi pebalap pertama di timnya, terpaksa kandas dan gagal mendulang poin.


Hasil bagus juga diraih Jenson Button yang mengalami kesulitan di Australia tapi berhasil tampil gemilang di Malaysia kemarin. Bagi Button sendiri sirkuit Sepang memang merupakan sirkuit favoritnya karena banyak kenangan manis yang diukirnya di sirkuit kebanggaan rakyat negeri Jiran ini. Dua tahun silam, Button berhasil meraih kemenangan di sirkuit ini bersama tim Brawn GP di bawah kondisi cuaca yang buruk. Tak heran bila Jenson mengaku selalu tersenyum bila membicarkan kiprahnya di Sepang. Demi mempersiapkan diri menghadapi kelembaban di Kuala Lumpur, Malaysia, Button bahkan menyempatkan diri mengikuti ajang triathlon di Hawaii seminggu sebelum GP Malaysia digelar.  Tahun ini meski Jenson gagal meraih kemenangan tapi ia berhasil podium usai finish kedua dari grid ke-4. Di paruh kedua balapan penampilan Jenson memperlihatkan peningkatan setelah ia berhasil merebut posisi ketiga dari Alonso di pit keduanya dan setelahnya penampilan juara dunia 2009 ini makin kuat hingga ia berhasil meraih posisi kedua dari rekan setimnya, Hamilton di pit ketiganya. Button berhasil mempertahankan posisinya hingga akhir race untuk merebut podium bersanding dengan Vettel dan Heidfeld.


Sementara Hamilton, rekan setim Button yang walaupun berhasil P2 saat kualifikasi namun gagal meraih podium bahkan ia sempat mengalami insiden dengan Alonso di lap 45, sayap depan Alonso rusak sehingga pebalap Ferrari itu terpaksa melakukan pit tambahan untuk mengganti front wingnya. Hamilton sendiri mengalami kesulitan hingga ia akhirnya berhasil disalip Heidfeld akibat bannya slip yang membuat pebalap Inggris ini pun terpaksa masuk pit dan hanya mampu finish ke-7.


Akibat insiden antara Hamilton dan Alonso, kedua pebalap ini pun diganjar penalti 20 detik. Hamilton mendapat penalti karena dinilai menyalahi regulasi dengan melakukan lebih dari satu gerakan dalam mempertahankan posisinya dari Alonso sementara penalti yang dialamatkan pada Alonso akibat tabrakannya dengan Hamilton. Namun keduanya menyatakan bisa menerima keputusan tersebut bahkan Hamilton mengaku telah memperkirakan penalti tersebut dan karenanya tak terkejut atas putusan itu. Saat ditanya perasaannya mengenai putusan itu dan apakah penalti itu cukup adil baginya, pebalap Inggris ini menjawab bahwa semua itu merupakan bagian dari balapan dan ia tidak berada dalam posisi untuk berargumen atau menyatakan keberatan atas penalti tersebut meski akibat penalti yang dijatuhi atasnya itu posisi finish Hamilton diturunkan dari urutan ke-7 menjadi ke-8 memberikan keuntungan bagi Kobayashi yang finish ke-8 namun berkat penalti Hamilton maka pebalap Jepang ini naik ke posisi tujuh.


Sementara penalti yang diterima Alonso tak berpengaruh banyak bagi posisi finishnya di urutan ke-6. Sama seperti Hamilton, juara dunia asal Spanyol ini pun bisa menerima putusan penalti yang dijatuhkan atasnya terlebih putusan itu tak mempengaruhi posisinya. "It doesn't change position, so there is no a big drama," tegas jagoan Ferrari ini. Ketika ditanya siapa yang bersalah atas insiden itu, pebalap Spanyol ini tak menjawab siapa yang bisa disalahkan dan menyatakan bahwa semua itu merupakan bagian dari balapan.


Hasil baik pun dipetik pebalap veteran, Michael Schumacher. Walaupun ia mengalami balapan yag berat dan harus kalah bersaing dengan Sauber-nya Kamui Kobayashi namun Schumi mengaku cukup puas dengan hasil akhir di Sepang kemarin. Schumi memperlihatkan kelasnya saat start. Dari grid ke-11 Schumi berhasil naik tiga posisi ke urutan 8, sayangnya kinerja W02 Michael masih belum sesempurna seperti penampilannya di sesi akhir ujicoba pra musim di Barcelona awal Maret silam. Meski mengalami kesulitan namun Schumi akhirnya berhasil finish ke-9 dan memberikan dua poin bagi tim Mercedes GP. Poin pertama bagi tim pabrikan Jerman ini di musim balap 2011 ini. Sementara rekan setim Michael, Nico Rosberg yang memulai balapan dari grid 9 gagal mendulang poin setelah ia hanya mampu finish ke-12 di belakang duo Force India, Paul di Resta dan Adrian Sutil.


Sergio Perez yang sempat menghebohkan pada debutnya di Melbourne, dua pekan silam dengan strategi satu pit-nya yang membawanya finish ke-7, tepat di depan rekan setimnya, Kobayashi namun sayangnya kedua pebalap Sauber itu terkena diskualifikasi karena wing mobil mereka dinilai menyalahi aturan sehingga poin mereka pun dihapuskan. Di GP Malaysia kemarin, Perez gagal mengulang suksesnya di Australia. Di race kedua musim ini pebalap Mexico itu terpaksa mengakhiri balapannya di lap 24 akibat debris yang membuat mesin Ferrarinya mati hingga ia gagal menyelesaikan lomba.


Duo HRT yang di sesi kualifikasi menjelang GP Australia gagal memenuhi batas 107% hingga mereka tak bisa melakukan start di race perdana itu, di GP Malaysia kemarin berhasil lolos dari batas waktu 107% dari pole sitter, namun saat race keduanya gagal melanjutkan lomba. Kartikeyan kandas di lap 15 sementara Liuzzi harus mengakhiri balapannya di lap 47. Tim HRT menyatakan kedua pebalap mereka terpaksa retired demi keselamatan keduanya.


sumber gambar dari : sini

Sabtu, 02 April 2011

Schumacher : Mercedes Belum Tamat

Penampilan buruk Mercedes di GP Australia kemarin memang amat mengejutkan mengingat tim ini tampil amat mengesankan di sesi akhir ujicoba awal bulan Maret silam hingga tim ini layak diperhitungkan dalam bursa perebutan gelar dunia musim 2011 ini. Tapi nyatanya gagalnya dua pebalap mereka, Michael Schumacher dan Nico Rosberg yang terpaksa retired akibat kesalahan pebalap lain rasanya amat kontras dengan penampilan spektakuler keduanya di sesi akhir ujicoba di Barcelona bulan lalu. 

Di GP Australia kemarin, Michael terpaksa masuk pit di lap 21 dan mengakhiri balapannya setelah mobilnya mengalami masalah akibat senggolan Alguersuari di lap pertama. Tak lama setelah Michael retired, rekan setimnya, Nico Rosberg pun terpaksa memarkir W02-nya yang juga mengalami kerusakan akibat disundul Rubens Barrichello dari Williams.

Nasib tragis Mercedes ini tentu saja mengejutkan banyak pihak yang langsung skeptis karena ternyata Mercedes tak setangguh seperti yang kelihatan pada sesi ujicoba di Barcelona. 

Tapi pebalap Mercedes, Michael Schumacher meminta agar jangan dulu menjustifikasi Mercedes meskipun penampilan mereka amat mengenaskan di GP Australia kemarin tapi juara dunia tujuh kali ini menilai terlalu dini untuk menganggap Mercedes sudah tamat. Hasil di GP Australia memang diakui Michael amat mengecewakan. "There is absolutely no doubt we want to do better - than in the opening race, which was a disappointment for all of us," aku juara dunia tujuh kali ini. 
 
Namun setelah hasil buruk di Australia hari Minggu lalu, Michael menyatakan bahwa timnya tetap berpandangan positif dan mereka kini tengah bersemangat atau menurut istilah Michael "fighting mood" untuk menghadapi race di Sepang, Malaysia pekan depan. "We clearly see that as a challenge and it is much too early to write us off. Everybody in the team remains positive and is in a fighting mood. So I expect a better-weekend for us to come; a weekend we can build on."

Pernyataan Michael ini senada dengan rekan setimnya, Rosberg yang megakui bahwa mereka memang mengalami akhir pekan yang sulit di Australia kemarin tapi tim telah bekerja keras dan ia yakin tunggangannya di Malaysia nanti akan lebih tangguh dan bisa mengejutkan semua orang. "We had a tough weekend in Australia but the teams has worked hard and we are confident that the car will be running reliably in Malaysia," ujar putra juara dunia Keke Rosberg ini. "I think we can surprise people next Sunday. We know that the car is fast from the last test in Barcelona so now we have to work on proving that potential," imbuhnya.

Keyakinan kedua pebalap Mercedes ini mendapat sokongan penuh dari bos Mercedes, Norbert Haug dan team principal Mercedes, Ross Brawn. 

"Since the first race in Australia, we have worked hard in Brackley and Brixworth to analyse the reliability and performance problems which hampered our first race weekend of the season," ujar Haugh, "Our target is to be in better shape in Malaysia," tegas bos Mercedes ini.

Brawn menimpali komentar bos Mercedes ini dan seperti kedua pebalapnya ia mengakui bahwa mereka mengalami akhir pekan yang sulit di Australia kemarin, "We endured a difficult weekend at the first race of the season, despite having reasonable expectations after completing a successful testing programme in Barcelona."

"We suffered a number of problems which resulted in a far from optimum car for qualifying and the race, and then were unlucky to suffer a disappointing double retirement for Michael and Nico," lanjut Brawn. Namun Brawn menegaskan usai hasil buruk yang didapat mereka di Australia mereka segera melakukan evaluasi di pabrik mereka di Brackle dan Brixworth sehingga mereka bisa menghasilkan tunggangan yang lebih mumpuni di Malaysia nanti. "How we respond to the dissappointment of Melbourne will be a true measure of our team," tegas Brawn lugas.

sumber gambar dari : wikipedia

More Than Words ....

Balapan yang seru memang merupakan daya tarik utama Formula One namun ternyata F1 memiliki banyak hal yang membuat dunia terpikat pada berita seputar F1. Salah satu daya pikat F1 adalah tentu saja komentar-komentar para pelaku Formula One sendiri.

Dulu F1 memiliki Jacques Villeneuve dan Juan Pablo Montoya yang komentar-komentar mereka kerap kontroversial. Setelah mereka berdua hengkang dari F1 praktis F1 terkesan lebih tenang. Namun F1 sepertinya takkan pernah kehabisan 'anak bengal' yang bisa membuat para wartawan tersenyum lebar karena memiliki bahan berita baru. Dan jabatan 'anak bengal' ini bisa diberikan kepada Lewis Hamilton, pebalap McLaren yang sejak kedatangannya di F1 memang sudah menimbulkan kontroversi dan bahkan kehadirannya membuat sang juara dunia dua kali, Fernando Alonso yang waktu itu merupakan tandemnya di McLaren merasa tak betah berlama-lama di tim yang bermarkas di Woking, Inggris ini. 

Belakangan ini setelah mengeluarkan komentar kontroversial mengenai Red Bull yang dianggapnya hanya sekadar perusahaan minuman, pebalap Inggris yang telah mengoleksi satu gelar dunia pada tahun 2008 ini mengeluarkan komentar seputar hubungannya dengan mantan rekan setimnya, Alonso yang disebutnya sebagai 'nemesis'-nya dan bila dianalogikan dengan duet pebalap tempo dulu, ia menggambarkan dirinya sebagai Senna sementara Alonso adalah Prost, dua legenda F1 yang meski merupakan musuh bebuyutan tapi mereka berdua merupakan duet maut di F1 kala itu. 

Hebohnya lagi, meski Sebastian Vettel yang pada tahun 2010 lalu akhirnya berhasil mengukuhkan diri sebagai juara dunia F1 termuda dan oleh beberapa pihak, besar kemungkinan Vettel akan menjadi juara dunia pertama yang berhasil mempertahankan gelar dunianya sejak empat tahun terakhir. Alonso merupakan juara dunia terakhir yang bisa mempertahankan gelar dunianya dua tahun berturut-turut yakni pada tahun 2005-2006 dan sejak itu juara dunia F1 selalu berganti tiap tahunnya. Tapi Hamilton dengan entengnya malah menganalogikan Vettel sebagai Mansell mengacu pada analoginya mengenai dirinya sebagai Senna dan Alonso bagaikan Prost-nya.

Ya, mungkin Hamilton lupa bagaimana tragisnya akhir hidup Senna dan semoga saja nasibnya tak berakhir tragis seperti legenda F1 asal Brazil itu. Terlebih juara dunia 2008 ini sempat sesumbar bahwa ia akan bertahan di F1 jauh lebih lama dari Michael (Schumacher). Nih komentar yang diucapkannya kepada The Sun, "I coud be here even longer than Michael." Dan bukan ini saja komentarnya. Ia masih juga menambahi bahwa ayahnya kelihatannya jauh lebih muda dari Michael dan sekarang ia bisa mengemudikan mobil balap. Hah? Boleh diadu nih Mr. Hamilton Sr. versus Mr. Hamilton jr. or Mr. Hamilton sr. versus Mr. Schumacher???? Nih komentar lengkapnya, "My dad looks just as young as Michael- he could be racing right now. And I know that I will look younger than my dad, because I've worked harder on my fitness. That's what I keep telling him!"

Namun ternyata sejak musim balap F1 mulai bergulir lagi, banyak sekali komentar-komentar pelaku F1 yang menarik untuk disimak. Berikut ini adalah komentar-komentar yang menurutku menarik hingga konyol.

Hamilton : "Red Bull are not a manufacturer, they are a drinks company. It's a drinks company versus McLaren/Ferrari history. I don't know what their plan is. Our team is building to become a bigger manufacturer, like Ferrrari, and I can only see our team being there for a ridiciculous amount of time. It is a pure-bred racing team."

Webber : "We may be just a drinks company-but we're a fast one."

Button soal keberadaannya di McLaren, tim yang merupakan impiannya sejak lama : "I can't imagine going somewhere else in F1 after Mclaren - I'm really happy here - when I was younger, at the start of my years in F1, I never thought I'd drive for McLaren," demikian komentar Jenson kepada Reuters. Button juga mengungkapkan alasannya merasa nyaman berada di McLaren karena ia tak ditinggalkan sendirian. Ketika terjadi masalah, timnya selalu memberitahu apa yagn terjadi dan tak meninggalkannya di dalam kegelapan seorang diri. "They really tell you what is happening; they don't keep you in the dark. They really involve you in everything they do. For me, that is great. I Love being involved in what is happening within a team. It's important to me that I'm not just doing the driving." - so sweet, tapi kalau sampai Jenson Button didepak dari McLaren kira-kira apa komentarnya yah?

Soal insiden antara Jenson dengan Massa di GP Australia 2011 kemarin yang berbuah penalti atas Jenson.

Jenson : "The team said 'stay where you are, we'll see what the stewards say', but as soon as Ferrari saw that happen they pitted Massa and as soon as that happen you get a drive-through."

Martin Whitmarsh (team principal McLaren) atas penalti yang diterima pebalapnya : "I feel a bit harshly treated. As the incident happened, we asked race control for their advice, what we should do. They explained they would come back to us and they didn't. The next thing we knew, it had gone to the stewards, Massa had stopped and we were unable to do anything about it. When they say 'We'll get back to you', you expect, to be honest, that they'll get back to you." -sekarang jadi McLaren versus stewards GP Australia?-

Tapi Stefano Domenicali memiliki komentar balasan : "The new rules are stronger. It is not just the International Sporting Code now; it is in the sporting regulations that you have to respect the line of the track. For sure the approach would have been different if Jenson would have let Felipe pass." - kita lihat komentar Domenicali nanti kalau pebalapnya yang justru kena penalti.-

Eh, ternyata pebalap Domenicali yang satu lagi, Alonso juga punya komentar nih, kali ini soal Petrov. Sepertinya juara dunia dua kali ini sudah mulai jengkel dengan pemberitaan media mengenai dirinya dengan Petrov yang di GP Australia kemarin lagi-lagi finish di depannya. Nih komentar pujaan rakyat Spanyol ini : "For the journalists it is a very interesting race having Petrov and me.... to finish fourth, I lost points with Hamilton today, I lost points with Vettel, but the points with Petrov I am not so stressed." -He...he...he...-
 
Petrov, the Russian yang selalu membuyarkan impian Alonso juga punya komentar nih tapi bukan tentang Alonso melainkan soal podium pertamanya. "I Will sleep with this (trophy) tonight!" seru si ryborg Rocket (julukan baru buat Petrov).
 
 Sergio Perez, rookie Sauber asal Mexico yang mencatat debut gemilang di GP Australia kemarin juga mengeluarkan komentar soal pitnya yang cuma sekali (hal yang nyaris mustahil) dan membuahkan hasil manis baginya dengan finish  ke-7 tepat di depan rekan setimnya, sayangnya akibat mobil Sauber dianggap menyalahi regulasi jadi ia dan rekan setimnya, Kobayashi didiskualifikasi dan urung mendapat poin. 
"It was a dream start for me, to be in the points, to have such a nice race, a good strategy and everything fine so it is a debut I will remember forever." -ya, apalagi setelah penampilan gemilangnya, ia malah didiskualifikasi, tentu saja kenangan di GP Australia 2011 akan selalu dikenang. Nice dream became nightmare...?-
 
Rasanya tak lengkap bila tanpa menyertakan komentar sang juara di GP Australia kemarin. 
Vettel : "I tried to keep saying to the team that we need to keep our feet on the floor," ujar Vettel setelah balapan. Good point, Vettel, balapan masih banyak, jalan untuk mempertahankan gelar dunia masih panjang, jadi jangan sampai tenggelam dalam euforia yang malah membuat terjerembab.

Masih komentar Vettel nih kali ini soal jalannya balapan. "It was not an easy race." -oh, ya? Kelihatannya Vettel nyaman banget di depan tanpa ada lawan yang bisa mendekatinya.

Red Bull vs McLaren

 Vettel 'dikeroyok' duo McLaren di GP Abu Dhabi 2010

Pertikaian Red Bull dan McLaren rupanya terus berlanjut bukan hanya di sirkuit. Setelah dua tim ini tampil gemilang di Albert Park, Melbourne, perseteruan kedua tim ini dalam merebut gelar dunia musim 2011 ini makin runcing. Hamilton, pebalap McLaren sudah menabuh genderang perang sebelum musim balap dimulai lewat komentar kontroversialnya yang menganggap Red Bull hanyalah tim perusahaan minuman dan bukan tim manufacture seperti timnya, McLaren maupun Ferrari yang telah lama malang melintang di F1 dan memiliki sejarah kesuksesan yang amat panjang.

Komentar Hamilton memang tak perlu ditanggapi serius oleh petinggi Red Bull namun tentu saja komentar Hamilton ini telah memberikan kontribusi dalam memperuncing persaingan di antara kedua tim besar ini.

Setelah race yang dimenangkan kubu Red Bull lewat Sebastian Vettel berakhir, tim RBR mengeluarkan pernyataan mengejutkan yang menyatakan bahwa jagoan mereka, Vettel tak memakai KERS di GP Australia kemarin namun nyatanya Vettel tetap berhasil tampil mendomiasi baik di kualifikasi maupun balapan. Christian Horner, bos tim Red Bull berpendapat bahwa daya tahan mobil lebih penting dibanding KERS dan ia mengaku lebih suka tak memakai KERS bila peranti ini menghambat aerodinamika. Pernyataan Horner ini memang mengejutkan namun Red Bull telah bertindak cerdas, karena tanpa menggunakan KERS tim ini tetap bisa tampil mendominasi dengan meninggalkan gap waktu yang lumayan jauh antara Vettel dengan Hamilton baik di sesi kualifikasi maupun balapan. Meski memang hal ini dipengaruhi pula oleh kondisi di sirkuit Albert Park, Melbourne tapi bisa saja Red Bull mengalami masalah di Sepang nanti bila tak menggunakan KERS seperti yang diungkapkan oleh Hamilton.

Walaupun Red Bull memperlihatkan dominasinya di race pembuka di Melbourne tapi rupanya McLaren tak rela membiarkan Red Bull menerima pujian berlebih. McLaren mengungkapkan bahwa MP4-26 Hamilton mengalami kerusakan pada floor mobilnya namun hal ini tetap membuat Hamilton berhasil mempertahankan posisi keduanya. Pernyataan ini menyiratkan bahwa bila saja floor mobil Hamilton tak bermasalah bisa jadi balapan Vettel takkan semudah itu. Tapi tentu saja semua itu masih memerlukan pembuktian di balapan-balapan yang akan datang.

Belum lama ini, bos bagian teknik Red Bull yang sebelumnya pernah bekerja untuk McLaren, Adrian Newey meluncurka komentar yang makin mempereruncing perseteruan antar kedua tim besar ini. Newey mengungkapkan bahwa McLaren bisa melakukan lombatan besar dari penampilan mereka yang menyedihkan saat sesi ujicoa hingga tampil meyakinkan dengan menjadi penantang kuat Red Bull dalam mempertahankan gelar dunia mereka, hal ini ditengarai Newey karena McLaren menjiplak exhaust Red Bull dan akan menyakitkan pihak Red Bull bila McLaren bisa sampai mengalahkan mereka.

"McLaren made a huge leap forward - by copying our exhaust, it has to be said," ujar chief technical RBR ini pada Reuters. "But the bottom line is they still made huge leaps forward. I am sure they will be pushing us hard. We think (the exhaust) works for us. It seems it also works for McLaren. It's a form of flattery, but it's a bit of a pain if they then beat a with it!"

Mengenai sistem KERS yang sepertinya mau tak mau harus digunakan Red Bull untuk bisa mempertahankan gelar dunia mereka di tahun ini, Newey menyatakan, "If we feel it's reliable then we will try to race it." Namun keputusan ini baru akan ditetapkan pada hari Jum'at menjelang GP Malaysia,pekan depan. "We will have to make that decision on Friday evening (at Sepang). KERS is a benefit off the start-line, so even if you are on the front row, without KERS there's a risk that you won't be first into the first corner."

Apapun keputusan Red Bull nanti mengenai penggunaan KERS yang jelas perang sudah dimulai. Red Bull pastinya akan berusaha keras mempertahankan gelar dunia mereka namun sang juara dunia tetap harus waspada menghadapi serangan balik lawan-lawannya karena musim ini sepertinya akan menjadi salah satu musim yang paling ketat. Seperti yang dikatakan oleh Jenson Button, walaupun Vettel tampil mengesankan dan amat cepat di Melbourne kemarin namun Jenson meyakini perkembangan yang dilakukan timnya telah membuat posisi mereka jauh lebih baik dibanding musim lalu.

"Clearly, the Red Bulls are quick- Sebastian's pole lap showed everyone that. But, on race pace, it would look as if we're already a lot closer at this stage of the season than we were last year," ujar juara dunia 2009 ini di situs resminya. Mengenai tim lainnya, Jenson memberikan kredit kepada Ferrari yang dianggapnya merupakan ancaman serius meski di balapan perdana di Australia hari Minggu lalu Ferrari tak meraih podium namun Button mengakui kecepatan Ferrari dan ia meyakini Ferrari akan tampil lebih kuat pada dua balapan mendatang.

Meskipun Button menilai pertempuran di tahun 2011 ini masih sama seperti tahun lalu yaitu didominasi tiga tim teratas, Red Bull, McLaren, dan Ferrari namun Renault dan Mercedes bisa jadi kuda hitam dalam pertempuran musim ini. Terlebih Renault telah memperlihatkan penampilan cemerlang mereka di Australia kemarin. Tinggal Mercedes yang harus segera membenahi penampilan mereka agar tampil lebih meyakinkan di race mendatang dan bila menilik penampilan Michael Schumacher dan Nico Rosberg di sesi ujicoba terakhir di Barcelona awal bulan Maret silam, rasanya terlalu menyedihkan bila Mercedes tak mampu meraih kemenangan di tahun ini.

sumber gambar dari: wikipedia

The War Has Begun

Musim balap F1 baru saja dimulai, namun aroma persaingan sudah mulai terasa antaradua tim besar F1 saat ini. Red Bull dan McLaren. Keduanya sama-sama tampil cemerlang di Australia dan berhasil menempatkan kedua pebalap mereka di podium pertama dan kedua. Red Bull memang tampil dominan di race perdana di Melbourne Minggu lalu namun McLaren yang tampil mengenaskan saat sesi ujicoba tak dinyana bisa memecah dominasi Red Bull. Sementara Red Bull sejak masa ujicoba memang sudah diprediksi akan kembali tampil perkasa di musim 2011 ini.

Sejak hari Jum'at Red Bull sudah menggentarkan lawan-lawannya. Webber tampil sebagai pebalap tercepat di sesi latihan bebas pertama hari Jum'at disusul Vettel di urutan kedua dan Alonso di posisi ketiga. Sedangkan duo McLaren, Button dan Hamilton berada di urutan keenam dan ketujuh.

Dalam kesempatan ini Webber memperuncing persaingan antara Red Bull dan McLaren. Ia membalas komentar Hamilton, pebalap McLaren yang menyebut Red Bull hanyalah perusahaan minuman dan tak memiliki sejarah kesuksesan di F1 seperti timnya, Mclaren ataupun Ferrari. Anak asuh Ron Dennis ini bahkan sesumbar menyatakan bahwa kesuskesan Red Bull yang berhasil menyabet gelar juara dunia ganda, pebalap dan konstruktor tahun 2010 lalu, mengklaim dominasi Red Bull ini takkan bertahan lama. "Red Bull are not a manufacturer, they are a drinks company. It's drinks company versus McLaren/Ferrari history. I don't know what their plan is. Our team is building to become a bigger manufacturer, like Ferrari, and I can only see our team being there for a ridiculous amount of time. It is a pure-bred racing team."

Atas komentar pebalap Inggris ini, Webber yang merupakan pebalap Red Bull sekaligus local hero di GP Australia kemarin langsung membalas komentar Hamilton. Setelah ia mencatat waktu tercepat di sesi latihan bebas pertama hari Jum'at, Webber mengatakan bahwa timnya memang merupakan perusahaan minuman tapi timnya memiliki mobil yang tercepat saat ini. "We may be just a drinks company - but we're a fast one."

Entah apakah pernyataan kontroversial Hamilton itu merupakan kepercayaan diri pebalap Inggris itu yang berlebihan ataukah berdasarkan keyakinannya atas kecepatan mobilnya tahun ini, namun nyatanya di sesi latihan bebas kedua yang masih berlangsung pada hari Jum'at, duet McLaren berhasil menyerang balik dominasi Red Bull. Di sesi latihan bebas kedua itu, Button berhasil tampil sebagai pebalap tercepat dengan 1:25.854 disusul rekan setimnya, Hamilton di urutan kedua sementara Vettel dan Webber hanya mencatat waktu tercepat keempat dan kelima.

Namun dominasi Red Bull makin terlihat di sesi latihan bebas terakhir pada hari Sabtu menjelang kualifikasi di mana Vettel tampil sebagai pebalap tercepat dengan 1:24.507 disusul rekan setimnya, Webber di urutan keda sementara Hamilton an Button mencatat waktu tercepat ketiga dan keempat.

Dan tibalah sesi kualifikasi. Vettel makin memperlihatkan keperkasaan Red Bull dengan merajai sepanjang sesi kualifikasi itu. Sang juara dunia bertahan ini tampil tercepat di Q1 dan Q2. Pebalap Jerman ini menutup sesi kualifikasi dengan kembali mencatat waktu tercepat dan meraih pole dengan 1:23.529 menciptakan selisih gap yang cukup jauh dnegan Hamilton yang terpaut 0.778 detik dari Vettel. Sementara Webber mengisi grid ketiga disusul Button di P4.

Selepas start, Vettel makin melesat jauh di depan disusul Hamilton sementara Webber dan Button mengalami masalah di belakangnya. Button harus mengalami insiden dengan Massa. Juara dunia 2009 ini sempat bertarung sengit dengan Massa untuk merebut posisi kelima namun pebalap Ferrari itu gigih mempertahankan tempatnya sehingga Button dibuat frustasi karena tak bisa menyalipnya meski MP4-26 Button jelas-jelas lebih kencang dari tunggangannya Massa.

Pertarungan antara Button dan Massa mencapai puncaknya di lap 10 saat Button akhirnya berhasil menyalip Massa tapi overtaking Button ini menghadapi masalah serius karena ia terpaksa memotong chicane untuk bisa menyalip Massa dan sesuai peraturan seharusnya Jenson memberikan kesempatan bagi Massa untuk melewatinya lagi baru setelah itu ia bisa bertarung lagi untuk merebut posisinya kembali. Lewat wawancara setelah lomba, Button mengaku sempat ragu tapi timnya memerintahkan Button untuk mempertahankan tempatnya dan menunggu keputusan stewards. Buntutnya Button malah terkena drive through penalty dan kehilangan 25 detik. 

Setelah balapan Jenson menyatakan bahwa Massa menekannya hingga akhirnya ia terpaksa memotong chicane. "He (Massa) blocked very well. He pushed me wide. I couldn't go around the corner anymore, so I cut it. I was in front before I enter the corner and then I didn't know what to do. The team said 'stay where you are, we'll see what the stewards say, ' but as soon as Ferrari saw that happen they pitted Massa and as soon as that happen you get a drive-through."

Namun pertanyataan ini dibantah oleh Massa yang mengatakan bahwa Jenson-lah yang tak bisa menyalipnya. Menjelang akhir race, Button kembali bersitegang dengan Massa namun kali ini akhirnya pebalap Inggris ini berhasil menyalip Massa tanpa perlu memotong chicane dan Button pun cukup puas bisa finish keenam di belakang Webber sementara Massa finish ke-9 namun berkat didiskualifikasinya dua pebalap Sauber, Perez, rookie asal Mexico yang tampil gemilang di debut pertamanya ini dan Kobayashi akibat mobil mereka menyalahi regulasi, maka posisi Massa pun naik ke posisi ketujuh tepat di belakang Button.

Sementara Webber pun mengalami akhir pekan yang tak terlalu mengesankan. Di hadapan publiknya sendiri lagi-lagi Webber gagal meraih podium utama. Webber mengalami kesulitan sepanjang lomba. Selepas start posisinya disabet oleh Petrov. Kontras dengan Vettel yang tampil dominan sepanjang lomba dan sukses finish terdepan, Webber malah tertatih-tatih hingga akhirnya hanya mampu finish kelima, posisi sama yang direbutnya saat ia memulai debut F1-nya bersama Minardi pada tahun 2002 silam.

Race perdana pembuka musim balap 2011 di Albert Park, Australia itu memang merupakan harinya Vettel yang berhasil membuka musim dengan keperkasaannya sebagai juara dunia bertahan. Vettel berhasil finish dengan selisih waktu yang amat lebar dari Hamilton yang finish kedua. Pebalap Jerman ini melahap 58 lap di sirkuit Albert Park, Melbourne dalam waktu 1:29.30.259, unggul 22.297 detik dari Hamilton yang meski mengaku floor mobilnya rusak namun berhasil mempertahankan posisi keduanya hingga akhir race. Sementara Petrov yang telah menghancurkan mimpi Alonso untuk merebut gelar dunia ketiganya tahun lalu tampil mengesankan dengan meraih podium pertamanya dan menjadikannya sebagai pebalap Rusia pertama dalam 61 tahun kejuaraan dunia F1 yang berhasil meraih podium. Seperti di Abu Dhabi, Petrov berhasil mengungguli Alonso yang gagal meraih podium dan harus puas finish keempat.

Bila McLaren yang pada penampilannya di sesi ujicoba mengenaskan namun berhasil memperlihatkan perbaikan yang amat pesat saat race perdana, penampilan tim Mercedes GP malah sebaliknya. Di sesi ujicoba tim pabrikan Jerman ini tampil mengesankan hingga membuat tim ini dinominasikan sebagai kandidat terkuat Red Bull dalam perebutan gelar dunia tahun ini namun di balapan perdana di Australia, Mercedes malah tampil mengenaskan. Kedua pebalap mereka, Michael Schumacher dan Nico Rosberg terpaksa retire dan gagal meraup poin di race perdana musim 2011 ini.

Michael Schumacher retired setelah mencoba bertahan selama 20 lap. Selepas start, Michael yang saat sesi kualifikasi gagal menembus Q2 dan harus puas memulai start dari grid 11, sempat bersinggungan dengan Jaime Alguersuari, pebalap Toro Rosso di Turn 3. Akibatnya W02 Michael mengalami kerusakan sehingga pebalap Jerman ini terpaksa masuk pit. Michael sempat mencoba masuk kembali ke trek meski kondisi mobilnya tak juga membaik hingga akhirnya ia harus menyerah. Di lap21 tim akhirnya memanggilnya masuk pit untuk mengakhiri balapan demi keselamatan Michael sendiri.

"I had a quite good start and made up quite a few position, I was already passed Kobayashi and then at Turn 1 it got a bit tight and I had to slow down," jelas Michael pada BBC akan jalannya lomba saat itu. "That was okay, I got going again and got running down to Turn 3, but turning in somebody knocked on my right rear, I don't know the circumstances," lanjut Michael mengisahkan insidennya dengan Alguersuari di Turn 3.

"But the consequence was that I had a puncture and that meant that it destroyed the rear tyre and that destroyed the rear of the floor. When the tyre is punctured it will fall into pieces and that broke off bits and pieces around the tyre and that was quite substantial," imbuh Michael lagi.

Tentu saja hasil yang dicapainya di race perdana musim balap 2011 ini amat mengecewakan Michael. Meski begitu juara dunia tujuh kali ini berharap bisa meraih hasil yang lebih baik di race mendatang. "It was an even bigger shame that Nico was then knocked out of the race as he could have scored some good points for the team. I still believe we have potential, as we saw during winter testing, and I am convinced we will fight back," yakin juara dunia tujuh kali ini.

Perjalanan menuju glear dunia 2011 memang masih amat jauh. Meski Red Bull tampil perkasa di balapan pembuka namun sepertinya tim yang berbasis di Milton Keynes, Inggris ini tak bisa berpuas diri dulu karena tim ini masih belum menggunakan KERS di balapan perdana kemarin dan menurut pebalap McLaren, Hamilton, hal ini bisa menyulitkan Red Bull di balapan-balapan yang akan datang. Christian Horner, team principal Red Bull sendiri menyadari timnya harus menggunakan KERS di balapan berikutnya yang akan berlangsung di Sepang, Malaysia mengingat trek lurus di Malaysia jauh lebih panjang dibanding Albert Park, Australia sehingga Red Bull harus menggunakan peranti ini.

sumber gambar: wikipedia