Total Tayangan Halaman

Translate

Rabu, 21 Mei 2014

Review Novel : Dekut Burung Kukuk - Robert Galbraith

Judul Asli : The Cuckoo's Calling 
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama 
Tebal : 520 halaman 
Ukuran : 23 cm 
ISBN : 978-602-03-0062-7 

Sudah banyak memang yang mengupas novel detektif perdana J.K. Rowling dengan nama samaran Robert Galbraith ini. Banyak pula yang memuji Rowling untuk novelnya ini. Rowling sebelumnya dikenal sebagai penulis novel Harry Potter yang telah menyihir dunia. 

Sejujurnya aku bukanlah salah satu penggemar Potter maupun Rowling. Saat membaca novel ini pun tak membuatku jadi penggemar Rowling tapi harus kuakui kepiawaian Rowling menciptakan tokoh detektif yang sama sekali berbeda dengan dua tokoh detektif fiktif yang telah mendunia, Sherlock Holmes dan Hercule Poirot. Bila kedua tokoh detektif handal ciptaan Sir Arthur Conan Doyles (Holmes) dan Agatha Christie (Poirot) itu berperawakan kecil dan berkumis tebal namun memiliki otak cemerlang lain hal-nya dengan Cormoran Strike. Tokoh detektif ciptaan J.K. Rowling ini bertubuh besar macam raksasa dan berperawakan bagai petinju, dengan kaki palsu karena kaki kanannya hancur terkena bom dalam perang di Afganistan tapi memiliki otak yang juga cemerlang seperti Holmes dan Poirot. Hal lain yang berbeda, dalam beraksi, baik Holmes maupun Poirot kerap didampingi sahabatnya, seorang pria yang berprofesi sebagai dokter, yaitu Dr. Watson, maka Cormoran Strike justru dibantu oleh seorang wanita, pegawai dari Temporary Solutions bernama Robin Ellacott yang sangat kompeten dan sebenarnya bisa mendapat gaji lebih baik sebagai pegawai administratif di kantor yang lebih baik, tapi ia lebih suka bekerja untuk Strike yang jangankan menggaji seorang sekretaris untuk membayar sewa gedung kantornya saja ia mengalami kesulitan. 

Kehidupan pribadi Strike yang berantakan pun dengan manisnya berbaur, mengalir lancar di tengah-tengah kisah penyelidikan Strike terhadap kasus pembunuhan seorang supermodel yang sebenarnya sudah ditutup dengan asumsi sang supermodel tewas bunuh diri, tapi kakak si supermodel ini merasa tak puas sehingga tiga bulan setelah kematian adiknya, ia masih juga berusaha mencari kebenaran dan meminta Strike menyelidiki kasus kematian adiknya ini. 

Cormoran Strike : Tokoh utama cerita. Detektif partikelir. Ada begitu banyak kekacauan dalam garis hidupnya. Ayah kandungnya, Jonny Rokeby, bintang rock terkenal di era 70-an, seorang petualang cinta sehingga memiliki banyak anak dari beberapa wanita. Hubungan Strike dengan ayah kandungnya sangat dingin. Ayahnya tak pernah menerimanya secara penuh, tak pernah pula membiayainya. Sejak kecil Strike menjalani gaya hidup nomaden bersama Leda Strike, ibunya, supergroupie yang juga sangat terkenal di era 70-an. Dari antara banyaknya saudara tiri yang dimilikinya, Strike hanya dekat dengan Lucy, adiknya seibu. Strike sempat menjadi kebanggaan keluarga saat berhasil masuk Oxford, tapi kematian ibunya yang mendadak akibat overdosis, Strike selalu menganggap kematian ibunya ini disebabkan oleh pria yang menjadi kekasih ibunya, membuat Strike memilih berhenti dari bangku kuliahnya dan pergi mendaftar ke Angkatan Darat. Ia memulai karirnya di Cabang Khusus dan ditempatkan di Afghanistan untuk menyelidiki prajurit-prajurit yang gugur dalam tugas. Saat di Afghanistan ini, jeep yang ditumpanginya terkena bom. Kaki kanannya hancur dan harus diamputasi, ia tak pernah suka mengenakan kruk dan lebih memilih kaki palsu meski kadang saat kaki kanannya yang cacat itu meradang membuat ia merasa kesakitan saat harus mengenakan kaki palsunya. 

Strike memiliki hubungan putus-sambung yang sangat lama dengan seorang gadis dari kalangan atas bernama Charlotte. Saat akhirnya Strike merasa hubungannya dengan Charlotte tak lagi bisa dipertahankan, ia memilih keluar dari apartemen Charlotte yang mewah dan nyaman dan terpaksa tidur di dalam kantornya secara sembunyi-sembunyi saat Robin, sekretaris temporernya sudah pulang. Charlotte yang marah dengan keputusan Strike sempat mendatanginya dan mereka bertengkar hebat, Charlotte mencakar dan melukai wajah Strike lalu beranjak pergi. Di pintu luar gedung, Charlotte sempat berpapasan dengan Robin yang memulai hari pertamanya bekerja di kantor Strike. Beberapa saat kemudian Strike sempat berusaha mengejar Charlotte tapi saat ia membuka pintu kantornya, tanpa sengaja ia hampir saja membuat Robin terdorong jatuh menggelinding ke bawah tangga, untungnya Strike langsung sigap dan menarik Robin tapi aksinya itu justru membuat Robin menjerit kencang karena tanpa disadari, didorong aksi spontan untuk menyelamatkan Robin agar tak jatuh, rupa-rupanya bukan tangan atau bahu Robin yang ditarik melainkan dada Robin sehingga gadis itu menjerit kesakitan. 

Robin Ellacott : Pegawai dari Temporary Solutions. Pagi itu saat ia datang ke kantor Cormoran Strike, ia sangat bersemangat. Ia belum lama tinggal di London. Ia masih dalam keadaan berbunga-bunga saat datang ke kantor Strike karena malam sebelumnya, Matthew, kekasihnya yang telah membuatnya merasa mencintai London, melamarnya. Dan kini ia mendapat keberuntungan kedua. Ia ditempatkan di sebuah kantor detektif. Bayangan akan ketegangan menyelidiki sebuah kasus membuatnya merasa sangat bersemangat. Tapi tak dinyana. Di hari pertamanya bekerja justru terjadi insiden memalukan. Ia baru saja selesai membaca nama yang tertera di depan kantor yang ditujunya, tempat di mana Temporary Solutions menempatkannya untuk beberapa minggu, di sana tercantum nama C.B. Strike, Detektif Partikelir, saat itulah tiba-tiba saja pintu kantor terbuka hingga ia hampir terjengkang jatuh ke tangga besi di bawahnya kalau saja pria bertubuh besar bagai petinju di depannya ini tak mengulurkan tangannya yang besar dan menariknya hingga ia bisa terselamatkan. Tapi sedetik kemudian ia merasa nyeri yang sangat hebat di dadanya karena ternyata pria bertubuh besar di depannya ini tanpa sadar menarik payudaranya hingga membuatnya menjerit nyaring. Detik berikutnya tentu saja suasana canggung. Pria bertubuh besar di depannya mengaku bernama Cormoran Strike, si detektif partikelir yang namanya tercantum di depan kantor tersebut, dengan kata lain inilah bos barunya selama beberapa minggu ke depan. 

Walau perkenalan mereka ini sangat aneh dan tak bisa dibilang mengesankan, tapi seiring waktu, Robin sangat menyukai pekerjaannya di kantor detektif ini. Seperti yang sudah dibayangkannya, ia benar-benar merasa bersemangat saat ikut terlibat dalam petualangan Strike membongkar misteri kematian seorang supermodel. Meski Robin tahu atasan barunya ini tidur di dalam kantor tapi ia tak pernah menyinggung masalah ini. Saat ia tahu perihal atasannya ternyata anak haram dari bintang rock, Jonny Rokeby pun Robin tak pernah mengusiknya sehingga hal ini memunculkan rasa senang dalam diri Strike pada Robin yang bisa bersikap profesional dan dalam bekerja pun Robin sangat kompeten. Dalam hati Strike sangat berharap bisa mempekerjakan Robin secara permanen, karena selama ini pegawai-pegawai temporernya tak ada yang sekompeten Robin, tapi ia sadar keuangannya takkan mencukupi untuk menggaji Robin dan membayar biaya besar yang dibebankan Temporary Solutions sebagai penyalur. Namun Robin yang merasa kerasan bekerja untuk Strike memberi usul agar ia tetap bekerja di tempat Strike tapi tanpa perlu melapor ke Temporary Solutions sehingga Strike terbebas dari kewajiban membayar pada penyalurnya itu. Namun, Matthew, tunangan Robin rupanya tak suka bila Robin bekerja untuk Strike. Ia merasa orang yang tidur di kantornya sendiri bukanlah orang yang patut diragukan kredibilitas dan kemampuannya. Ia juga merasa Strike hanya menguras uang dari kliennya saja tanpa benar-benar melakukan penyelidikan yang sebenarnya. 

Lula Landry : Korban. Tubuhnya ditemukan tergeletak tak bernyawa di jalanan bersalju di depan gedung apartemennya di Kentigern Gardens no. 18. 

Ia diadopsi keluarga Bristow saat berumur empat tahun. Setelah kematian ayahnya, Lula mengalami gangguan kejiwaan dan sempat dirawat di klinik rehabilitasi gangguan mental. Lula ditengarai menderita bipolar. 

Meski mendapat limpahan materi dalam keluarga Bristow tapi Lula tak pernah merasa bahagia dalam keluarga Bristow. Ibunya digambarkan sebagai orang kejam yang hanya menjadikan Lula sebagai mainannya saja. Lula diam-diam mencari tahu asal usul dirinya. Ia berhasil menemukan ibu kandungnya, tapi ibu kandungnya justru hanya memperalatnya dan menjual kisahnya ke media. Ibu kandungnya tak ingat nama ayah kandung Lula. Satu-satunya petunjuk mengenai ayah kandung Lula adalah ia orang Afrika yang pernah kuliah di Inggris, di dekat kampusnya ada sebuah museum. 

Hubungannya dengan John, kakaknya tak bisa dibilang dekat namun memang hanya John satu-satunya saudara yang dimilikinya. Saat ia menjadi model, John yang mengurus masalah kontraknya. Namun di antara teman-temannya di lingkungan model, Lula kerap meledek John yang sebenarnya berprofesi sebagai pengacara tapi Lula memanggil John dengan sebutan si akuntan karena ia yang paling sering mengurus mengenai pendapatan yang bisa didapat Lula dalam kontrak-kontraknya. Salah seorang teman model Lula menyatakan sebelum Lula meninggal dunia, ia pernah mengatakan padanya bahwa bila terjadi sesuatu padanya maka ia akan menyerahkan seluruh hartanya pada saudara laki-lakinya. 

John Bristow : Seorang pengacara yang mengurus persoalan keluarga seperti warisan, perceraian, dan sebagainya. Klien potensial Strike. Ia datang pada Strike di pagi yang sama dengan hari pertama Robin bekerja di kantor Strike. Kedatangannya beberapa jam setelah insiden di depan pintu kantor Strike yang menimbulkan kecanggungan antara Strike dan Robin sangat tepat waktu yang membuat insiden memalukan itu terlupakan sementara waktu. 

John Bristow adalah anak pertama dari pasangan Sir Alec dan Lady Yvette Bristow. Ia mengenal Strike karena waktu kecil, Strike adalah teman sekolah Charlie Bristow, adiknya yang saat berumur sembilan tahun tewas terjatuh ke dalam jurang saat libur paskah. Baik John maupun Charlie adalah anak angkat dari pasangan Bristow karena Sir Alec sudah disterilkan sementara Lady Yvette sangat menginginkan anak. Usai kematian Charlie, pasangan Bristow terutama Lady Yvette sangat berduka, sehingga Sir Alec akhirnya mengadopsi anak lain. Kali ini seorang perempuan kulit hitam. Kematian Charlie sempat mempersulit keluarga Bristow untuk mengadopsi anak lain, tapi berkat uang dan koneksi yang dimiliki oleh Sir Alec, mereka bisa juga mengadopsi seorang anak lain, tapi mereka tak bisa lagi mendapat seorang anak kulit putih. Namun Lady Yvette yang sudah lama mendambakan anak perempuan sangat senang dengan anak perempuan berumur empat tahun yang diadopsi oleh suaminya. Anak ini diberi nama Lula Bristow. Saat Lula menjadi model, ia mengganti namanya menjadi Lula Landry, nama keluarga ibunya. 

Seperti anggota keluarga yang lain, John juga sangat overprotektif terhadap Lula. Ia tak senang dengan Evan Duffield, kekasih Lula yang dikenal sebagai pecandu narkoba. Ia menganggap Duffield hanya bisa memoroti uang Lula saja. Hubungan Lula dengan Duffield sendiri sering mengalami pasang surut putus-sambung. 

Pagi itu, di hari Lula meninggal dunia, John datang ke apartemen Lula. Sebenarnya Lula tak mau menerima John. Sebelumnya mereka sudah kerap bertengkar. Menurut John, adiknya tak senang dengan nasihatnya yang melarangnya berhubungan dengan Duffield. Saat Lula dan Duffield sempat putus, John mengatakan bahwa keluarganya sudah senang karena akhirnya Lula bisa bebas dari pria tersebut, tapi Lula kemudian berbaikan dan berhubungan kembali dengan Duffield sehingga ia perlu menasihatinya. Karena jengkel dengan kakaknya, maka Lula tak mengijinkan John menginjakkan kakinya di apartemennya lagi. Tapi pagi itu John datang karena ada urusan kontrak yang harus ditanda-tangani Lula. Awalnya adiknya tak membukakan pintu untuknya, tapi Wilson, penjaga gedung apartemen itu kasihan pada Wilson sehingga ia membukakan pintu untuknya. 

Kedatangan John pagi itu selain soal kontrak, ia juga meminta Lula datang menemui ibu mereka, Lady Yvette yang tengah sakit keras. Pertemuan mereka pagi itu sendiri bisa dibilang tak terlalu menyenangkan. Pertemuan mereka diakhiri dengan pertengkaran karena John kembali menegur Lula soal hubungannya dengan Duffield. Tapi John mengatakan mereka sudah berbaikan saat Lula datang mengunjungi ibu mereka siang harinya. Saat itu Lula memang kelihatan sedikit sedih setelah melihat ibu mereka. Lula tak lama berada di flat ibu mereka. John yang mengaku selalu menemani ibu mereka sejak sakit parah dan membawa pekerjaannya ke flat ibu mereka, mengaku meninggalkan Lula untuk berbincang-bincang sendirian dengan ibu mereka di kamar sementara ia melakukan pekerjaan kantor yang dibawanya ke flat ibu mereka. Setelah itu Lula kemudian pamit padanya. Mereka sempat berpelukan sebentar tapi Lula tak terlalu banyak bicara. Meski Lula tampak sedikit sedih tapi John merasa yakin perilaku adiknya saat itu sama sekali tak terlihat seperti seseorang yang berniat bunuh diri. Ia tak percaya Lula mati bunuh diri. Ia merasa ada seseorang yang telah membunuh adiknya. Karena itulah ia datang menemui Strike. 

Tansy Bestigui : Saksi. Satu-satunya orang yang menyaksikan kematian Lula Landry. Ia tinggal satu flat di bawah Lula. Saat melihat tubuh Lula Landry melayang melewati jendela apartemennya, ia menjerit histeris dan langsung berlari keluar dalam keadaan hampir telanjang dengan tubuh menggigil kedinginan saat menghampiri tubuh Lula yang mendarat di atas jalanan bersalju dalam keadaan tak bernyawa. Ia lantas menjerit meminta suaminya menelpon polisi. Jeritannya ini juga menyiagakan Derrick Wilson, sekuriti apartemen yang tengah bertugas, tapi saat kejadian ia tengah berada di kamar mandi karena mengalami diare. Tansy menyatakan bahwa sebelum terjatuh, ia mendengar Lula Landry bertengkar dengan seorang pria. Ia lantas meminta Wilson memeriksa apartemen Lula tapi saat Wilson berada di kediaman Lula, ia tak melihat seorang pun di sana selain jendela di balkon apartemen Lula yang terbuka lebar. 

Pernyataan ini pula yang disiarkan oleh Tansy Bestigui baik kepada polisi maupun media. Ia mengatakan bahwa ia tengah berada di kamarnya saat mendengar suara Lula bertengkar dengan seorang pria dan tak lama kemudian tubuh Lula Landry melayang melewati jendela kamarnya. Ia lantas menjerit memberitahu suaminya yang berada di ruang duduk dan berlari keluar menghampiri tubuh Landry yang sudah tak bernyawa. Tapi polisi meragukan kesaksian Tansy Bestigui. Pertama, jendela-jendela di apartemen tersebut sangat tebal sehingga mustahil mendengar suara apapun dari luar. Suara kebisingan jalan raya saja pun tak tertembus oleh jendela kaca di gedung apartemen tersebut, kecuali bila jendelanya terbuka, namun saat melakukan penyelidikan, polisi mendapati seluruh jendela di apartemen pasangan Bestigui terkunci rapat dan sama sekali tak ada tanda-tanda terbuka. 

Kedua, polisi menemukan bubuk heroin di dalam kamar mandi pasangan Bestigui dan ada tanda segaris yang menandakan Tansy Bestigui tengah menghisap heroin saat terjadi peristiwa Lula Landry terjun bebas dari balkon apartemennya. Polisi menganggap saat itu Tansy sedang teler dan kesaksiannya tersebut hanyalah bagian dari halusinasinya saja akibat pengaruh narkoba yang tengah dikonsumsinya. 

Suami Tansy Bestigui tak senang istrinya mengumbar cerita soal kematian Lula Landry. Usai kejadian naas yang menimpa Lula Landry, pasangan Bestigui ini mengurus perceraian dan Tansy diancam takkan mendapat sepeser pun uang dari perceraian mereka bila ia masih juga berkoar-koar menceritakan kesaksiannya perihal kematian Lula Landry. Karena itu ia terlihat berhati-hati sekali dan berkali-kali menegaskan pada Strike bahwa kesaksiannya ini off the record dan tak ingin apa pertemuannya dengan Strike sampai bocor ke telinga suaminya. 

Strike sendiri merasa ada yang aneh dengan pernyataan Tansy. Tak seperti polisi yang menyangsikan kesaksian Tansy, sebaliknya Strike yakin Tansy mengatakan yang sebenarnya. Tapi Tansy tak menceritakan kebenaran itu seluruhnya. Ada sesuatu yang disembunyikan Tansy dan itu adalah sehubungan dengan keberadaan suaminya saat kejadian berlangsung. Ia merasa Tansy berbohong soal suaminya berada di ruang duduk saat ia menjerit histeris setelah melihat tubuh Lula Landry melayang melewati jendela apartemen mereka. 

Freddie Bestigui : Suami Tansy Bestigui. Seorang produser film. Memiliki ketertarikan yang tak disembunyikan terhadap Lula Landry. Berkali-kali ia membujuk Lula agar mau bermain di filmnya tapi Lula selalu menolaknya. Tak seperti suaminya, Freddie Bestigui justru tak suka mengumbar cerita perihal peristiwa kematian Lula Landry. Strike sendiri mengalami kesulitan menemui Freddie Bestigui untuk dimintai keterangannya. Robin sudah berkali-kali mencoba berbagai cara menghubungi Freddie Bestigui tapi selalu menemui jalan buntu. 

Ada satu kisah menurut Strike yang sangat aneh. Di hari kematian Lula Landry, di gedung apartemen itu sebenarnya tengah disibukkan oleh kabar kedatangan Deeby Mac, seorang rapper terkenal dari Amerika yang memilih Kentigern Gardens itu sebagai tempat tinggalnya selama di London. Freddie Bestigui sangat tertarik menjadikan Deeby Macc sebagai aktor dalam filmnya. Untuk menarik hati Deeby Mac, Freddie sudah menyiapkan satu buket besar bunga mawar dalam vas yang diletakkan di kamar yang akan ditempati rapper tersebut. Saat polisi memeriksa apartemen setelah insiden kematian Lula Landry, tanpa sengaja salah seorang polisi menjatuhkan vas bunga mawar yang disiapkan Freddie untuk Deeby Macc tersebut. Freddie marah besar. Strike merasa sikap Freddie tersebut terlalu aneh. Ia menilai kemarahan Freddie itu sebenarnya hanyalah bentuk upayanya untuk mengalihkan pemeriksaan polisi terhadap istrinya. Tapi apa sebenarnya yang disembunyikan Freddie? Mengapa ia ketakutan dengan kesaksian istrinya ini? 

Derrick Wilson : Sekuriti di apartemen Kentigern Gardens. Seharusnya bukan Wilson yang berjaga di hari kematian Lula itu, namun rekannya yang seharusnya bertugas itu berhalangan sehingga Wilson yang menggantikan. Padahal hari itu Wilson juga sedang tidak sehat. Ia mengalami diare sehingga berkali-kali harus bolak-balik ke toilet. 

Hari itu sepanjang pagi banyak sekali kejadian di apartemen. Wilson menyatakan ia berkali-kali membukakan pintu untuk petugas reparasi, seorang wanita asal Eropa timur yang biasa membersihkan seluruh unit di apartemen tersebut dan ada juga orang-orang yang mengantarkan barang-barang dan paket untuk Deeby Macc, rapper yang akan menempati salah satu unit di gedung apartemen tersebut. 

Saat Tansy Bestigui menjerit histeris sambil berlari keluar setelah melihat tubuh Lula Landry melayang jatuh dari balkon apartemennya, Wilson mengaku sedang berada di toilet. Tapi setelah mendengar teriakan histeris Tansy, ia bergegas keluar. Tansy mengatakan padanya bahwa pembunuh Lula masih berada di dalam. Wilson segera berlari kembali ke apartemen Lula, tapi jeda waktu antara kejadian hingga ia tiba di apartemen Lula membuat ia tak melihat siapapun di dalam apartemen Lula. Saat itu memang terasa kacau dan semua berlangsung cepat sekali. Kekacauan ini pula yang membuat Wilson melupakan satu kejadian kecil yang mungkin terdengar tak ada hubungannya dengan peristiwa kematian sang supermodel sehingga Wilson tak mengatakannya pada polisi, tapi Strike dengan cerdiknya bisa membawa Wilson menyusuri kembali seluruh rekaman peristiwa itu dalam benaknya dan satu titik peristiwa remeh itu pun terkuak yang pada akhirnya membawa satu titik terang dalam penyelidikan Strike untuk menemukan pembunuh Lula Landry, si supermodel. 

Kieran Kolovas-Jones : Supir dari Execars yang sering disewa Lula. Ia ingin menjadi aktor dan mengaku cukup akrab dengan Lula. Ia kerap meminta Lula mengenalkannya pada tokoh-tokoh penting yang bisa mengorbitkannya sebagai bintang. Ia juga mengaku bahwa ia adalah supir favorit Lula. Meski pada malam kematian Lula, bukan dirinya yang mengantarkan sang supermodel dari Uzi, klub tempatnya biasa berkumpul dengan teman-temannya dan juga kekasihnya, Evan Duffield, tapi sepanjang siang hari itu, ia mengaku bahwa dirinyalah yang mengantarkan Lula Landry berkeliling. 

Kieran menyatakan saat meninggalkan flat ibunya, Lula tampak sedih. Dari rumah ibunya, Lula minta diantar ke sebuah butik langganannya untuk menemui seorang teman dekat yang dikenalnya saat dirawat di klinik rehabilitasi mental. Teman Lula ini adalah seorang tunawisma. 

Di dalam mobil Kieran melihat Lula menulis sesuatu di secarik kertas surat berwarna biru. Namun saat Lula kembali usai menemui temannya ini, Kieran tak melihat Lula membawa kertas surat berwarna biru itu. Selain itu, Kieran juga mengatakan bahwa Lula tak lama menemui temannya ini, padahal biasanya pertemuan mereka cukup lama dan seringkali juga Lula meminta Kieran mengantarkan temannya ini ke tempat penampungan tunawisma, tempatnya tinggal. Tapi kali ini Lula keluar seorang diri dan tak memintanya mengantarkan temannya pulang seperti biasa. 

Ia lalu mengantarkan Lula kembali ke apartemennya. Malamnya saat Lula keluar ke Uzi, klub langganannya, bukan ia yang mengantarkan Lula karena ia mendapat tugas menjemput dan mengantarkan Deeby Macc, si bintang rapper yang akan tinggal di apartemen yang sama dengan Lula. Tapi si bintang rapper itu sendiri tak jadi datang. Padahal banyak wartawan yang sudah menunggu di depan gedung apartemen. Saat Lula pulang ke apartemennya, wartawan-wartawan ini pun masih ada di sana, tapi tak lama kemudian wartawan-wartawan tersebut pergi karena mendapat bocoran bahwa Deeby Macc tak jadi datang ke apartemen tersebut sehingga saat Lula terjatuh dari balkonnya kondisi di luar apartemen sudah sepi tanpa satu pun wartawan. Dan Strike bisa menduga bahwa yang membocorkan pada wartawan yang tengah menunggu di depan gedung apartemen tersebut bahwa Deeby Macc tak jadi datang ke sana tak lain adalah Kieran Kolovas-Jones, si supir yang bermimpi menjadi seorang aktor ini. 

Evan Duffield : Kekasih Lula Landry. Sering teler akibat narkoba. Inilah sebabnya keluarga Bristow tak suka Lula berhubungan dengannya. Selain itu keluarga Bristow juga merasa Duffield hanya bisa memoroti harta Lula saja. Malam itu beberapa jam sebelum Lula tewas, Evan dan Lula bertengkar di Uzi, klub favorit mereka. Duffield marah pada Lula karena selama di sana ia terlihat selalu melirik jam tangannya seolah ia ada janji dengan seseorang dan ingin cepat berlalu dari sana. Dan nyatanya memang demikian. Lula tak lama berada di Uzi dan kemudian pergi dari sana. 

Beberapa saat kemudian Duffield mengejar Lula. Namun saat tiba di depan apartemen Lula, melihat banyak wartawan yang ada di depan gedung apartemen Lula, maka ia mengurungkan niatnya dan memutuskan pergi ke rumah bandarnya dan ini menjadi alibi yang sangat kuat bagi Duffield. Bandarnya pun memastikan bahwa Duffield ada bersamanya malam itu. Subuhnya Duffield mengaku datang ke rumah Ciara Porter, model yang juga teman Lula Landry. Paginya saat mendengar berita kematian Lula Landry, kekasihnya, ia mengaku berada di rumah Ciara Porter. Ia mengaku sangat sedih dengan kematian kekasihnya, saat mengunjungi pemakaman Landry, banyak yang menyaksikan Duffield teler karena terlalu banyak mengonsumsi narkoba. 

Duffield memiliki kebiasaan aneh. Ia suka berkeliaran menggunakan topeng serigala untuk menghindari wartawan. Malam itu pun Duffield mengaku menggunakan topeng serigala saat berniat mengejar Lula ke apartemennya, dan beberapa orang memang menyatakan melihat seseorang yang mengenakan topeng serigala malam itu, tapi setelah melihat banyak wartawan di depan gedung apartemen, pria bertopeng serigala ini pergi meninggalkan Kentigern Gardens. 

Ciara Porter : Teman Lula Landry, sesama model. Siang itu Ciara mengaku bersama Lula di gedung apartemen Lula. Saat itu ia melihat Lula tak tampak seperti orang yang berniat bunuh diri. Malah ia melihat Lula tampak sangat bersemangat. Pada Ciara pulalah, Lula menyatakan bahwa bila sesuatu terjadi padanya maka ia akan mewariskan seluruh harta kekayaannya pada saudara laki-lakinya. 

Malam itu di Uzi, Ciara juga melihat Lula bertengkar dengan Duffield, hal yang menurutnya sangat disesalkan karena ia merasa Lula dan Duffield sangat serasi. Mereka saling mencintai meski mereka kerap bertengkar. Setelah kematian Lula banyak yang mencela Ciara karena pada pagi di mana berita kematian Lula Landry diumumkan, Evan Duffield, kekasih Lula Landry ada di rumahnya. Publik menduga Ciara tidur dengan Duffield, kekasih sahabatnya sendiri. Selain itu setelah kematian Lula, posisinya sebagai model utama di rumah mode milik Guy Some digantikan oleh Ciara Porter. 

Guy Some : Perancang mode yang menjadikan Lula Landry sebagai model utamanya. Baginya Lula adalah inspirasinya karenanya ia sangat sedih dan terpukul dengan kematian Lula tapi ia juga mendapatkan banyak keuntungan dengan kematian Lula. Entah kebetulan ataukah ada maksud tertentu, saat terjatuh dari balkon dan tewas, Lula Landry mengenakan gaun rancangan Guy Some. Gaun ini disebut berbeda dengan gaun yang beberapa saat sebelumnya dikenakan Lula saat pergi dan pulang dari Uzi, klub malam yang didatanginya malam itu. 

Hubungan Lula dengan perancang mode ini memang sangat dekat. Lula menganggap Guy seperti saudaranya sendiri bukan saja karena Guy juga berkulit hitam melainkan Guy yang paling memahami Lula dan bersimpati pada hidup Lula yang rumit. Ia bahkan memiliki panggilan khusus "Cuckoo" untuk Lula. Ia tak menyukai John Bristow, kakak Lula yang kaku dan bersama Lula diam-diam sering meledeknya dengan menyebut John "Si Akuntan". Bisa dibilang Guy tak menyukai semua keluarga Lula terlebih Lady Yvette, ibunda Lula yang dianggapnya jahat. Tapi sama seperti keluarga Lula, rupanya Guy juga tak suka Lula berhubungan dengan Duffield. Ia juga tak setuju Lula pindah ke apartemen di Kentigern Gardens yang menurutnya sangat tak sesuai dengan jiwa Lula yang penuh warna. Ia mendesak agar Lula sebaiknya tinggal bersamanya saja tapi Lula menolaknya. 

Pada malam kematian Lula, kabarnya Guy baru pulang dari perjalanan bisnisnya selama satu minggu di Jepang. Ia mengaku semalaman itu ia tidur di apartemennya sendiri karena jet lag dan baru mengetahui kabar kematian model utamanya itu pagi harinya lewat berita di televisi. Tapi jarak antara apartemen Lula dengan Guy hanya beberapa langkah saja dan tak ada yang bisa benar-benar memastikan Guy memang semalaman itu berada dalam kamar tidurnya di apartemennya sendiri. 

Dari rekaman cctv di jalan dekat apartemen Lula diketahui ada dua orang yang berlari meninggalkan apartemen Lula di jam yang hampir sama dengan waktu Lula tewas. Keduanya mengenakan jaket dengan tudung kepala. Satu berperawakan tinggi dan berkulit hitam. Di rekaman pertama ia terlihat berjalan menuju apartemen Lula, di tangannya ada sehelai kertas, sepertinya ia tengah mencari alamat, tapi tak lama kemudian ia terlihat berlari kencang meninggalkan apartemen Lula Landry di jam saat Lula Landry melayang jatuh dan tewas. Sementara yang seorang lagi tak terlalu jelas wajahnya. Ia mengenakan sarung tangan. Di jaket dan sarung tangan itu, Strike melihat logo GS yang dibordir. Logo itu dikenal sebagai produk mode dari Guy Some. 

Rochelle Onifade : Tunawisma. Ia adalah teman yang dikenal Lula saat sama-sama dirawat di tempat rehabilitasi mental. 

Lula pernah melakukan tes dengan memberikan informasi kepada beberapa orang dekatnya termasuk Rochelle dan Duffield untuk melihat siapa yang bisa menjaga rahasia, ternyata semua menjual informasi yang diberikan Lula itu pada media kecuali Rochelle Onifade. Sejak itulah Lula sangat mempercayainya. Lula lantas membelikan ponsel untuk Rochelle dan kerap menggunakan ponsel Rochelle untuk menghubungi seseorang sehingga tak bisa dilacak oleh media. 

Siang hari itu, saat bertemu dengan Lula di butik seperti perjanjian mereka, Lula kembali menggunakan ponsel Rochelle untuk menelpon seseorang. Para karyawan di butik mendengar Lula memohon pada orang yang ditelponnya untuk datang menemuinya malam nanti di apartemen Lula. Jadi sebenarnya kunci dari misteri kematian Lula ada pada Rochelle. Tapi kemudian Rochelle justru ditemukan tewas tenggelam. 

Tony Landry : Paman Lula dan John Bristow. Adik dari Lady Yvette. Sejak awal Tony tak setuju kakaknya mengadopsi anak karena menurutnya Yvette sama sekali tak becus mengurus anak. Saat kematian Charlie Bristow, ia sempat mengatakan sesuatu yang membuat Sir Alec, iparnya marah dan kakaknya pingsan. Sir Alec lantas mengusir Tony dan melarangnya muncul di rumah mereka. Setelah kematian Sir Alec barulah hubungan Tony dengan Lady Yvette, kakaknya pulih kembali. 

Sebagai atasan John, ia sangat keras pada keponakannya ini. Awalnya ia juga tak menyukai Lula dan mempertanyakan tindakan kakak dan iparnya yang mengadopsi seorang anak perempuan kulit hitam. Tapi setelah Lula menjadi model terkenal dan bisa menghasilkan banyak uang sikapnya pada Lula jauh lebih lunak. 

Di hari kematian Lula, sepulangnya ia usai mengunjungi ibunya, Lula berusaha menelpon Tony berkali-kali yang hanya dijawab oleh kotak suara. Hari itu Tony mengaku tengah menghadiri konferensi di Oxford. Tapi usai mendaftar di hotel atas namanya, ia sempat pergi ke London mengunjungi kakaknya dan mengaku di sana bertemu Lula dan John. Namun baik John dan Tony sama-sama bersikap aneh soal ini. Keduanya saling mendukung keberadaan mereka satu-sama lain tapi mengaku tak berada di satu ruangan. 

Bryony Radford : Penata rias. Mengaku berada di apartemen Lula Landry bersama Ciara Porter pada siang di hari kematian Lula. Setelah mendengar ia ahli threading alis, Lula meminta Bryony datang ke apartemennya. Ia juga melakukan manicure terhadap Lula dan Ciara Porter siang itu di apartemen Lula Landry. 

Ia mengaku melihat kertas surat biru yang ditulis Lula saat pergi ke rumah ibunya, tapi Strike tak bisa mempercayainya. Karena wanita itu terlihat suka berbohong dan mudah dipengaruhi sehingga kesaksiannya tak terlalu bisa diandalkan. 

Ursula May : Kakak perempuan Tansy Bestigui dan istri dari Cyprian May, partner Tony Landry dalam biro hukum Landry and May. Seperti adiknya, suka mengejar pria tua kaya raya. Sikapnya tak terlalu simpatik dan menyenangkan. Seperti adiknya, ia tak suka dengan keberadaan orang-orang miskin di sekitar mereka, karenanya mereka tak suka dengan Rochelle, gadis kulit hitam bertumbuh gemuk yang suka dibawa Lula ke apartemennya. 

Ursula pernah menggunakan jasa Bryony Bradford, penata rias yang juga menangani Lula Landry tapi ia marah pada Bryony karena Bryony diam-diam mengintip ponselnya sehingga ia mengusirnya. 

Keberadaannya di hari kematian Lula Landry agak mencurigakan. Strike mencium ada sesuatu yang disembunyikan Ursula. 

Marlene Higson : Ibu kandung Lula Landry. Mata duitan. Setelah Lula berhasil menemukannya, ia suka menjual kisah soal Lula pada media. Pernyataannya soal ayah kandung Lula tak bisa diandalkan. Ia tak menyukai keluarga angkat Lula. Terlalu banyak membaca tabloid sehingga pernyataannya soal kematian Lula tak bisa diandalkan. Ia tak menyukai Rochelle Onifade yang suka dibelikan berbagai macam barang bagus oleh Lula Landry. Ia berharap bisa dapat banyak dari Lula tapi nyatanya Lula tak meninggalkan sepeser pun uang untuknya. 

Jonas Agyeman: Pria kulit hitam misterius. Keberadaannya tak jelas. Mungkin tak ada hubungannya tapi nama keluarganya, Agyeman digunakan Lula sebagai kata sandi untuk laptopnya. 

Polisi sempat memeriksa laptop Lula Landry tapi tak menemukan sesuatu yang berarti sehingga dikembalikan pada ibu Lady Yvette, ibunda Lula. Saat Strike minta John membawakan laptop Lula untuk diperiksanya, ia mendapati bahwa ada beberapa foto Lula yang dihapus dari laptop tersebut dan penghapusan itu dilakukan beberapa hari setelah polisi mengembalikannya ke keluarga Lula padahal menurut John tak ada yang tahu kata sandi dari laptop Lula ini. 

Jumat, 02 Mei 2014

Review Novel: Sleeping With The Enemy - Nancy Price

Sara Gray Burney merasa pernikahannya dengan Martin Burney adalah sebuah kesalahan besar. Ia tak pernah menyangka Martin yang bersikap baik dan lembut saat masih berpacaran ternyata seorang pria picik yang bukan hanya suka mabuk tapi juga gemar menyiksanya secara fisik. Sara bahkan nyaris tak memiliki hak apapun dalam kehidupan pernikahan mereka. Martin bisa bertindak sesuka hatinya. Menyiksa dan menekan Sara untuk mendapatkan keinginannya. Martin bahkan kerap mengingatkan Sara bahwa Sara adalah miliknya seolah Sara adalah sebuah benda mati yang tak memiliki hati dan jiwa. Salah satu propertinya dan karenanya Martin bebas memperlakukan Sara sesuai kehendaknya tanpa mempedulikan hak pribadi Sara sebagai seorang individu yang berjiwa dan bernyawa. 

Segala macam hal bisa dengan mudah membangkitkan amarah Martin. Dan bila marah bisa diduga Martin selalu melampiaskannya pada Sara dengan memukul atau menendangnya. Hal-hal remeh pun tak jarang bisa menyebabkan Martin marah dan melakukan kekerasan fisik terhadapnya. 

Sara sangat menyukai pekerjaannya di perpustakaan. Martin sebenarnya tak suka Sara bekerja. Tapi akhirnya ia mengijinkan Sara bekerja dengan syarat Sara tak boleh terlambat di rumah untuk menyediakan makan malamnya. Martin tak suka bila Sara terlambat satu menit pun menyiapkan makannya. Bahkan Martin juga bisa tiba-tiba marah dan memukulnya bila Sara tak menata sajian di piringnya sesuai kehendaknya. Daging dan sayur-mayur di atas piring Martin harus ditata serapi mungkin dengan posisi yang benar seperti yang diharapkan oleh Martin. 

Pernah Sara mencoba melarikan diri tapi naas, Martin bisa menemukan Sara. Akibatnya sangat mengerikan. Martin menendang dan memukulinya sampai-sampai jari kaki Sara patah. 

Saat itu Martin yang geram menodongkan pistol di tengkuk Sara sambil mengancam akan membunuh Sara bila ia sampai berani-berani kabur lagi. Martin juga mengingatkan Sara bila Sara sampai berani berselingkuh dan lari bersama pria lain maka Martin takkan segan-segan untuk membunuhnya dan pria tersebut. 

Sara memiliki seorang ibu yang tinggal di rumah jompo. Ibunya sudah tua dan buta. Saudara satu-satu yang dimilikinya sudah lama meninggal dunia. Joe, adik laki-lakinya semata wayang tewas tenggelam saat mereka masih kecil. Itulah sebabnya Sara amat takut dengan air. Peristiwa tenggelamnya adiknya masih meninggalkan trauma dan ketakutan dalam diri Sara. Semua teman-teman Sara tahu kalau Sara amat takut dengan air laut. Ia takut tenggelam. Martin juga tahu hal ini. Tapi Martin tetap saja tak mempedulikan trauma istrinya ini. 

Saat tengah berlibur di rumah pantai tempat mereka pernah berbulan madu, tetangga di samping rumah penginapan mereka memiliki sebuah perahu layar. Ia suka berlayar menuju kota terdekat di sana untuk menjemput kekasihnya. Martin tiba-tiba saja sangat antusias berlayar malam itu. Ia pun mendesak Sara untuk berlayar bersama tetangga mereka. Sara yang memiliki fobia terhadap air laut menolaknya. Wajahnya pucat dan tangannya gemetar ketakutan. Martin jelas melihatnya tapi tetap saja Martin memaksa bahkan menendang Sara saat Sara tetap bersikeras menolak ikut pergi berlayar bersamanya. Akhirnya karena tak punya pilihan Sara pun ikut berlayar. 

Perlayaran mereka malam itu ternyata justru menjadi babak baru dalam hidup Sara. Selama berlayar, wajah Sara pucat pasi. Tangannya menggenggam erat tepi perahu. John Fleishman, pemilik perahu layar itu pun melihat wajah Sara yang pucat. Demikian pula dengan Martin tapi tetap saja Martin tak mempedulikan perasaan Sara. Ia terlalu egois untuk memikirkan penderitaan Sara selama pelayaran mereka malam itu. Ia malah asyik menikmati suasana malam yang dinilainya amat indah itu dengan bulan purnama yang bersinar sempurna. Saat itulah petaka itu tiba-tiba saja terjadi. 

Sekonyong-konyong angin keras menerpa perahu layar yang mereka tumpangi. Dan kejadian itu berlangsung dengan cepat. Sara terjatuh ke laut. Martin dan John Fleishman yang terkejut terus memanggil-manggil nama Sara tapi tak ada satupun tanda-tanda keberadaan Sara. 

Martin dan John Fleishman pun melapor ke pos polisi terdekat perihal menghilangnya Sara ini. Polisi menduga Sara tenggelam dan meninggal. Awalnya Martin tak bisa menerima ini, ia masih mencoba kembali meneriakkan nama Sara tapi tetap saja tak ada tanda-tanda keberadaannya. Saat ia kembali ke rumah pantai tempat mereka menginap, semuanya masih berada di tempatnya kecuali Sara. Tak ada tanda-tanda Sara sempat kembali ke rumah itu. Semua barang-barang Sara termasuk buku hariannya masih ada di sana. Akhirnya Martin pun harus menerima kenyataan bahwa Sara telah tenggelam dan meninggal dunia. Dan semua itu karena dirinya. 

Satu hal yang tak diketahui Martin ternyata Sara selama beberapa bulan belakangan telah melakukan terapi untuk mengatasi fobianya terhadap air laut. Dan Sara akhirnya berhasil mengatasi ketakutannya dan bahkan menjadi perenang yang handal. Dan itulah yang dilakukan Sara saat terjatuh dari kapal layar John Fleishman. 

Saat terjatuh dari kapal, Sara berusaha selama mungkin menyelam di bawah kapal layar. Ia mendengar suara Martin memanggil-manggilnya tapi ia tetap berusaha agar kepala dan tubuhnya tetap di bawah air. Saat Martin dan John Fleishman pergi ke kantor polisi, barulah Sara naik ke daratan, melepas pakaian basahnya, sehingga saat masuk ke dalam rumah pantai tempatnya menginap bersama Martin tak ada jejak-jejak air di lantai. Secepatnya Sara mengambil kantung berisi beberapa potong pakaian dan sedikit uang yang disembunyikannya di bawah sofa. Setelah itu Sara berganti baju dengan pakaian kering dan segera pergi dari sana tanpa meninggalkan jejak setitikpun. 

Sara memilih pergi ke sebuah kota kecil yang sama sekali tak ada hubungan dengan dirinya dan Martin sehingga suaminya takkan menemukannya. Di tempat ini Sara memulai hidup baru dengan nama Laura Pray. Rambut pirangnya yang indah terpaksa disembunyikannya di balik wig warna cokelat. Ia menyewa sebuah rumah yang nyaman dengan harga murah. Demi menghemat pengeluaran, Sara bahkan bersedia mengecat sendiri rumah sewaan barunya. Ia juga berhemat dalam membeli makanan karena uang yang dimilikinya tak terlalu banyak. Ia membutuhkan pekerjaan tapi untuk bekerja di perpustakaan seperti profesinya selama ini, tak mungkin karena pekerjaan-pekerjaan formal semacam itu harus memberikan nomor jaminan sosialnya. Dan bila ia memberikan nomor jaminan sosialnya maka penyamarannya akan segera ketahuan dan Martin pasti bisa langsung menemukannya. Jadi ia mencoba mencari pekerjaan non-informal seperti menjadi asisten rumah tangga atau merawat orang sakit. 

Selama belum mendapat pekerjaan Sara benar-benar harus mengencangkan ikat pinggang. Ia hanya mampu membeli bubur gandum dan pisang untuk menunya sehari-hari. Tapi tetangga Sara memiliki pohon apel dan kerapkali buah-buah apel itu berjatuhan ke bawah. Sara suka diam-diam mengambil apel-apel yang berjatuhan itu untuk menu hariannya. 

Tak memiliki uang berarti banyak hal. Terutama di musim panas. Karena tak memiliki uang, Sara tak sanggup membeli alat pendingin ruangan sehingga ia harus bertahan dan menikmati cuaca panas sambil memandang dengan iri ke arah rumah tetangganya yang terlihat nyaman dan sejuk. 

Ben Woodward, tetangga Sara ini adalah seorang professor yang mengajar drama di universitas. Ben sudah jatuh hati pada Sara sejak pertama kali melihat wanita ini. Meski menyayangkan warna rambut Sara yang cokelat karena tipe wanita yang disukai Ben biasanya wanita berambut pirang tapi mata jeli Ben bisa dengan cepat menyadari bahwa wanita cantik tetangganya ini mengenakan wig. Dan itu artinya ada sesuatu yang disembunyikannya. Ben sangat ingin tahu rahasia apa yang tengah disembunyikan Sara tapi segala kemisteriusan maupun tubuh Sara yang dinilainya terlalu kurus ini tetap tak bisa menghentikan perasaannya terhadap tetangga barunya ini. 

Kesempatannya untuk berkenalan dengan Sara muncul di suatu pagi. Saat itu Sara tengah berupaya menolong seekor kucing yang ketakutan di atas pohon maple. Ben yang tiba-tiba sudah berada di belakang Sara berkenan menolong kucing itu turun. Sara sebenarnya ingin sekali memelihara kucing yang baru mereka selamatkan itu, bila ternyata tak ada yang memiliki kucing tersebut, tapi kondisi keuangannya saat ini tak memungkinkan. Setidaknya sampai ia mendapatkan pekerjaan barulah ia bisa membawa kucing itu ke rumahnya. Tapi Ben ternyata bersedia menampung kucing tersebut sementara waktu di rumahnya. Mereka menamai kucing itu Banana. 

Dalam kesempatan itu pula, Ben memberanikan diri mengajak Sara makan malam. Sara yang takut dengan ancaman Martin merasa belum siap untuk berhubungan dengan siapapun. Tapi Ben tentu saja tak tahu soal ini. Ia memang mengira bahwa Sara tengah menyembunyikan diri dan tentunya tak ingin keberadaannya dilihat oleh orang banyak apalagi pergi makan malam bersama seorang pria di sebuah tempat publik. Maka Ben pun mengubah taktiknya. Ia mengundang Sara makan malam di rumahnya jam 7 malam saat hari sudah gelap dan Sara bisa masuk ke rumah Ben lewat pintu belakang sehingga takkan dilihat siapapun. Sebenarnya pula tawaran makan malam ini sudah amat menggoda bagi Sara terlebih saat ia mencium aroma bacon panggang, menu sarapan Ben dari arah dapur Ben, maka Sara pun menerima tawaran Ben itu. 

Makan malam itu kemudian jadi ritual mereka. Setiap minggu di jam yang sama, Sara diperkenankan datang ke rumah Ben lewat pintu belakang untuk makan malam. Mereka pun menjadi akrab terlebih karena mereka memiliki kesukaan yang sama soal buku. Ben suka membahas soal drama yang juga disukai Sara. Saking akrabnya Sara bebas menggunakan dapur Ben. Dan karena di rumah barunya, perlengkapan dapur Sara masih belim lengkap, ia sangat suka berada di dapur Ben. Dan demi membalas kebaikan Ben, Sara menawarkan membuatkan makan siang untuk Ben yang langsung disambut gembira oleh Ben. 

Nasib baik memang perlahan mulai beranjak mendekati Sara. Pekerjaan yang amat dibutuhkannya itu akhirnya datang juga. Ia mendapat pekerjaan merawat Hazel George Channing, seorang professor yang sudah mengajar Sastra Inggris selama 40 tahun di universitas. Tapi akibat sebuah kecelakaan parah yang dialaminya baru-baru ini membuatnya harus selalu berada di atas kursi roda dan kehilangan semangat hidupnya. Ellen Garner, salah seorang muridnya yang tinggal bersamanya tak bisa menjaganya di siang hari saat ia harus bekerja. Karenanya ia mencari orang yang bisa merawat, memasak dan menyuapi Dr. Channing. 

Kecelakaan mobil yang dialami Dr. Channing membuat wanita ini tak bisa menggerakkan tubuhnya. Kecelakaan itu juga membuat Dr. Channing tak mau lagi bicara. Menanganinya sepertinya hal yang sulit tapi Sara yang sebelum bersama Martin sudah terbiasa mengurus ibunya yang buta. Dan nyatanya Sara memang sangat telaten mengurus Dr. Channing. Ia bahkan menanyakan terlebih dahulu pada Dr. Channing menu apa yang disukainya sebagai makan siangnya, meski Sara sudah diberitahu Dr. Channing tak pernah bicara lagi sejak kecelakaan itu. Sara meminta Dr. Channing memberi isyarat dengan mengedipkan matanya untuk memberitahu bila ia menyukai salah satu menu yang disebutkan Sara. 

Atas informasi dari Ben, Sara mengetahui Henry James adalah penulis favorit Hazel Channing. Karena itulah Sara juga menyempatkan diri setiap hari membacakan novel Henry James untuk Hazel Channing. Hal ini membuat Dr. Channing yang selama ini kehilangan semangat hidupnya merasakan kembali kegembiraannya. Tak seperti biasanya siang itu ia makan banyak sekali sehingga saat Ellen Garner pulang, ia amat terkejut saat mengetahui Hazel Channing makan sebanyak itu. Puas dengan pekerjaan Sara maka Ellen langsung membayarkan gaji Sara dan memintanya datang setiap hari. 

Sementara itu Martin yang merasa kehilangan Sara masih terus meratapi kepergian istrinya. Ia merasa menyesal karena sikap kasarnya selama ini terhadap Sara. Suatu hari secara kebetulan Martin bertemu seorang wanita yang rupanya mengenal Sara di tempat terapi dan memberitahu Martin bahwa walau awalnya Sara amat takut berada di dalam air tapi belakangan Sara akhirnya bisa mengatasi rasa takutnya dan bahkan sangat piawai berenang. Martin tentu saja amat terkejut dengan pemberitahuan wanita ini. Ia sangat marah dan merasa Sara sudah menipunya. Ia memang tak tahu di mana saat ini Sara berada tapi ia yakin Sara pasti akan menemui ibu kandungnya sendiri, satu-satunya anggota keluarganya yang masih hidup. Dan ke sanalah Martin memulai pencariannya. Ia bertekad menemukan Sara dan memberinya pelajaran. Ia akan membunuh Sara karena telah berani-berani menipunya. 

Dugaan Martin memang tak keliru. Bagaimanapun juga Sara amat merindukan ibunya. Ia yakin ibunya pasti sudah mendengar berita perihal "kematian"- nya itu, dan ibunya pasti sedih. Sara ingin sekali pergi ke rumah jompo tempat ibunya dirawat dan memberitahu ibunya bahwa ia masih hidup. Tapi bila ia ke sana, ia yakin Martin pasti akan mengetahuinya. Satu-satunya cara baginya untuk pergi menemui ibunya tanpa ketahuan oleh Martin adalah menyamar. 

Dengan bantuan peralatan drama dari Ben, maka Sara pun menyamar sebagai seorang pria muda. Ben yang masih belum secara tuntas mengetahui rahasia apa yang tengah disembunyikan Sara memilih tak bertanya terlalu banyak. Ia bahkan meminjamkan mobilnya untuk dipakai Sara pergi ke kota tempat ibunya dirawat. 

Sepandai-pandainya tupai melompat akhirnya jatuh juga. Meski Sara sudah amat rapi mengatur penyamarannya tapi akhirnya Martin berhasil menemukannya juga. Sara dengan penyamarannya ini memang berhasil menemui ibunya dan memberitahu ibunya bahwa ia adalah Sara dan ia terpaksa bepura-pura tewas tenggelam demi bisa melarikan diri dari Martin. Tapi keberhasilan Sara menemui ibunya inilah yang pada akhirnya menggiring Martin ke tempat persembunyiannya selama ini. Martin memang tak menduga pria muda yang menemui ibu mertuanya itu adalah Sara tapi ia menduga pria muda itu mungkin kekasih baru Sara jadi ia mengikuti pria ini hingga ke kota kecil tempat Sara bersembunyi selama ini. 

Keberuntungan Sara yang semula menghampirinya kini justru berbalik. Petaka mulai kembali menyerangnya. Hidupnya mulai rumit. Secara kebetulan, Sara mengetahui rahasia gelap Ellen Garner, orang yang mempekerjakannya untuk merawat Hazel Channing. Ellen Garner ternyata hamil di luar nikah dan secara tak terduga bayinya lahir di dalam kamar mandi di rumah Dr. Channing dan hal ini terlihat oleh Sara. Nama Ellen Garner pun ternyata bukanlah nama aslinya. Ellen takut sekali Dr. Channing mengetahui hal ini dan akibatnya ia akan diusir. Ia terus saja menangis takut Sara akan menceritakan rahasianya ini pada orang lain. Meski Sara sudah meyakinkannya bahwa ia akan menjaga rahasia ini tapi Ellen tetap saja menangis. Akhirnya Sara memberitahu Ellen soal rahasianya juga. Ia memberitahu Ellen bahwa Laura Pray bukanlah nama aslinya dan ia juga membuka wignya di depan Ellen sehingga Ellen bisa melihat bahwa rambut aslinya pirang. 

Sementara itu hubungan Sara dan Ben semakin dekat. Namun Sara tetap menjaga jarak karena khawatir bilamana Martin berhasil menemukan tempat persembunyiannya. Ben yang sudah jatuh cinta pada Sara merasa frustasi dengan sikap wanita misterius ini. Walau ia tak terlalu mendesak Sara tapi hatinya bergelora oleh rasa penasaran terhadap rahasia apa yang sebenarnya tengah disembunyikan wanita cantik ini. Sara masih belum berani bersama Ben di depan publik. Ia masih suka diam-diam menyelinap ke rumah Ben lewat pintu belakang sehingga tak diketahui oleh tetangga lainnya. Hal inilah yang menjadi salah satu kekesalan Ben. Dalam hatinya ia ingin sekali membawa Sara ke tempat umum seperti pasangan lainnya, tapi hal itu tak mungkin selama Sara masih merasa belum aman. 

Suatu hari Sara menemukan sebuket mawar merah di depan pintunya disertai secarik kertas berisi kata-kata yang membuatnya nyaris kaku karena ketakutan. Kalimat di atas kertas tersebut berbunyi: 

AKU TAHU SIAPA DIRIMU, LAURA-KU. 
AKU TELAH MENEMUKANMU DAN AKU 
TAKKAN MELEPASKANMU. 

Saat membacanya, otak Sara serasa membeku. Ia mengira Martin berhasil menemukannya. 

Sepulang dari mengunjungi ibunya, Sara merasa gembira sekali. Ia juga tak melihat keberadaan Martin di rumah jompo. Ia sama sekali tak menduga Martin justru telah mengikutinya hingga ke tempat persembunyiannya. Sara yang tengah gembira sama sekali tak menyadari telah menggiring serigala ke goa tempatnya bersembunyi. 

Sara yang sebenarnya juga mencintai Ben tapi takut dengan ancaman Martin kini merasa sudah bebas. Ia mengira Martin takkan pernah menemukannya jadi kini ia bebas memulai hubungan baru dengan pria lain. Ia ingin membalas cinta Ben. Dan di saat inilah, ia melihat Martin. Ia tentu saja sangat terkejut, tapi bertekad tak ingin lagi takluk di bawah kaki Martin. Ia berniat berjuang meraih kebahagiaannya sendiri. Namun kebahagiaan takkan bisa diraihnya kecuali Martin mati! 

Novel ini pernah difilmkan dengan judul yang sama dan Sara Burney diperankan oleh Julia Roberts. Walau membaca novel ini dengan bahasa aslinya tapi gaya bahasa Nancy Price yang ringan dan sederhana membuat kita asyik menyelami setiap karakter tanpa perlu mengerutkan kening terlalu dalam. Nancy Price juga pandai mengatur secara rapi setiap konflik antar tokoh dan menjaga rasa penasaran pembaca terus terjaga hingga akhir cerita. 

Penerbit : Arrow Books Limited, London 
Tebal : 332 halaman 
ISBN : 0 09 994910 5