Total Tayangan Halaman

Translate

Minggu, 23 Januari 2011

Ferrari: Take the Breath Away

Scuderia Ferrari : 396 poin

Fernando Alonso : 252 poin
Felipe Massa       : 144 poin

Kesibukan tim Ferrari di sesi latihan menjelang GP Kanada 
(sumber gambar dari : f1site.com)

Musim 2011 ini adalah musim perdana Ferrari dengan Alonso. Walaupun tim Maranello ini terpaksa kehilangan Raikkonen yang meraih gelar dunia bersama tim kuda jingkrak ini pada tahun 2007 namun masuknya Alonso mendampingi Felipe Massa, pebalap Brazil yang telah menjadi andalan mereka sejak 2006 silam membuat pebalap Finlandia itu memilih hengkang dan akhirnya pergi dari F1. Kehadiran juara dunia dua kali asal Spanyol ini diharapkan bisa mendongkrak prestasi tim bentukan Enzo Ferrari ini kembali ke masa keemasan mereka seperti ketika diperkuat juara dunia tujuh kali asal Jerman, Michael Schumacher pada musim 1999-2004 silam.

Pada musim balap 2010 tim yang selalu mengandalkan mobil berwarna merah dengan logo kuda jingkrak ini membuka awal musim dengan kemenangan pebalap baru mereka di Sakhir, Bahrain. Namun menuju pertengahan musim penampilan Ferrari sedikit tenggelam di tengah hiruk pikuknya persaingan ketat antara Red Bull dengan McLaren. Tapi menjelang akhir musim Ferrari Ferrari ternyata berhasil mengkonsolidasikan kekuatan mereka dan tampil mencengangkan dengan keberhasilan pebalap baru mereka mencuri kemenangan justru di saat-saat genting perebutan gelar dunia sehingga mendongkrak perolehan poin Alonso di klasemen pebalap yang membuatnya menjadi salah satu calon kuat peraih gelar dunia bersaing dengan dua pebalap Red Bull. Meski akhirnya Alonso gagal merebut gelar dunia dan Ferrari hanya berada di urutan ketiga klasemen konstruktor akibat kesalahan strategi yang dilakukan tim pada race terakhir di Abu Dhabi musim 2010 lalu sehingga membuat tim ini melakukan beberapa tindakan restrukturisasi agar tak lagi kecolongan di musim balap 2011 ini.

Usai kemenangan Ferrari 1-2 di Sakhir, perjalanan Ferrari di race selanjutnya di Melbourne, Australia tak berlangsung mulus. Di sesi qualifying Alonso berhasil merebut P3 di belakang duo RBR, Vettel dan Webber. Ia berpeluang meraih podium dan mengulang kesuksesannya seperti di Bahrain tapi hujan menghancurkan semuanya itu.


Di tengah hujan yang turun membasahi sirkuit sejak balapan dimulai, Alonso sempat melintir dan menabrak Michael Schumacher sehingga juara dunia tujuh kali itu harus masuk pit untuk mengganti sayap depannya. Meski Alonso masih bisa melaju namun menjelang akhir race Alonso harus berjibaku dengan Hamilton dan Webber untuk memperebutkan posisi keempat. Juara dunia dua kali ini nyaris tak mampu menahan gempuran Hamilton, bekas rekan setimnya pada 2007 silam tapi juara dunia McLaren itu membuat kesalahan sehingga Alonso bisa dengan tenang melintasi garis finish di posisi keempat.


Sementara itu hasil yang diraih Felipe Massa jauh lebih baik dibanding Alonso. Saat qualifying pebalap asal Brazil ini hanya mampu meraih P5 di belakang Button tapi startnya jauh lebih mulus dibanding rekan setimnya. Sementara Alonso harus mati-matian mempertahankan P4-nya hingga akhir race, Massa dengan tenang malah berhasil finish ketiga di belakang Button dan Kubica. Di Malaysia cuaca memporakporandakan strategi Ferrari. Seperti jagoan-jagoan McLaren, Ferrari pun melakukan kesalahan strategi saat qualifying sehingga Alonso hanya mampu meraih P19 sementara Massa ada di P21. Saat balapan pun kedua pebalap Ferrari ini sedikit kepayahan. Menjelang dua lap terakhir Alonso nyaris berhasil merebut P8 dari Button yang juga tengah kesulitan di dalam MP4-25-nya tapi nasib baik rupanya masih menaungi pebalap McLaren ini, sebaliknya malah Alonso yang tertimpa apes. Setelah gagal mendobrak pertahanan Button, juara dunia dua kali ini malah terpaksa gagal melanjutkan lomba setelah F10 yang dikendarainya meleduk, tak lama usai bertarung dengan Jenson sehingga jagoan baru McLaren ini bisa melaju dengan tenang menuju garis finish di urutan kedelapan. Sementara rekan setim Alonso, Felipe Massa finish ke-7 di belakang Hamilton. Hasil ini membawa Massa berada di urutan teratas klasemen pebalap.


Peluang Alonso untuk meraih podium kembali terbuka di race selanjutnya di Shanghai, China setelah ia berhasil meraih grid ke-3 di belakang Vettel dan Webber. Namun lagi-lagi ia tak terlalu beruntung. Saat race hujan turun membasahi sirkuit dan lagi-lagi kondisi ini memberi keuntungan bagi McLaren yang piawai memanfaatkan tyre management-nya hingga pebalap mereka sukses finish satu-dua diikuti Nico Rosberg dari Mercedes di podium ketiga sementara Alonso hanya mampu finish ke-4 sedangkan rekan setimnya, Massa finish di urutan ke-9 di belakang Webber.


Ferrari dan Alonso baru bisa membalas hasil buruk yang mereka dapat dari dua race sebelumnya di kandang Alonso. Pada sesi qualifying GP Spanyol Alonso memang hanya mampu meraih P4 di belakang Webber, Vettel, dan Hamilton. Namun keberuntungan kali ini mulai berpihak ke pebalap Spanyol ini setelah di lap 64 Hamilton gagal melanjutkan lomba sehingga pujaan rakyat negeri matador ini pun sukses melesat menjadi pebalap keduayang melibas garis finish setelah Webber diikuti Vettel di posisi ketiga. Sementara Massa berhasil naik tiga posisi. Ia memulai start dari grid ke-9 namun saat race ia sukses finish di urutan ke-9 di belakang Michael Schumacher dan Jenson Button yang finish di posisi keempat dan lima.


Di pertengahan musim sementara pertarungan antara Red Bull dan McLaren kian memanas, Ferrari terkesan sedikit tengelam dan nyaris menyepi dari hingar bingar perebutan gelar dunia. Di tengah persaingan Red Bull dan McLaren yang saling beradu paling kencang, dua pebalap Ferrari ini malah sepertinya dengan tenang menyimak pertarungan di depannya sedang tim mereka terus berupaya memberikan tunggangan yang mumpuni sebagai kendaraan tempur bagi kedua perwira ini dalam pertempuran merebut gelar dunia. Sementara penampilan Massa semakin merosot, Alonso justru semakin padu dengan F10-nya sehingga ia berhasil mencuri beberapa kemenangan yang mengantarkannya menjadi salah satu kandidat terkuat peraih gelar dunia bersaing dengan duet RBR, Vettel dan Webber. Namun di GP Monaco Massa sedikit menyelamatkan wajah Ferrari setelah di race yang penuh drama Safety Car itu ia berhasil finish ke-4 sementara Alonso berada di urutan ke-6 di belakang Hamilton yang sempat membuat Alonso berang atas kecerdikannya memanfaatkan celah regulasi mengenai aturan masuk pit saat Safety Car muncul hingga membuat Alonso mengajukan kritik terbuka terhadap FIA atas aturan itu yang dinilai merugikannya




Saat duo McLaren berpesta menikmati blunder yang dilakukan dua pebalap RBR di GP Turki, duo Ferrari malah tengah kepayahan di dalam F10 mereka. Ferrari sendiri sepertinya menyadari tak bisa berharap terlalu banyak di Istanbul setelah pada sesi qualifying Alonso gagal menembus Q2 dan harus puas dengan grid ke-12 yang akan dihuninya saat start nanti. Sementara Massa masih menyelamatkan wajah Ferrari dengan meraih P8 di antara dua jagoan Renault: Kubica dan Petrov. Saat race Massa berhasil naik satu posisi dan finish di P7 sementara rekan setimnya menyusul di belakangnya di P8.

Hasil buruk yang didapat Ferrari di Turki tak berlanjut di Kanada. Alonso yang hanya meraih P4 saat qualifying berhasil mempecundangi Vettel dan merebut podium ketiga mendampingi Hamilton dan Button di podium pertama dan kedua. Sementara Massa yang pada sesi qualifying meraih P7 mengalami balapan yang amat berat. Ia akhirnya hanya bisa finish di urutan ke-15 dan tak berhasil mendapatkan tambahan poin.

Namun hasil menggembirakan di Kanada itu tak bisa diulangi di Valencia padahal saat sesi qualifying penampilan duo Ferrari ini cukup meyakinkan setelah Alonso sukses meraih P4 dan Massa ada di P5. Namun saat race Alonso dan Massa gagal membawa F10 menjadi mobil yang bisa menggentarkan lawan-lawan mereka. Alonso hanya mampu finish di urutan ke-8 di belakang Kobayashi sementara Massa menjadi pebalap ke-11 yang melintasi garis finish dan lagi-lagi tak mendapat poin.

Di Silverstone penampilan Ferrari malah makin buruk. Alonso yang pada sesi qualifying berhasil meraih P3 di belakang Vettel dan Webber tak bisa berbicara banyak saat race. Meskipun di lap terakhir Alonso berhasil mencatat fastest lap namun kecepatan F10-nya itu tak mampu mengantarkannya meraih urutan finish yang lebih baik. Ia hanya mampu finish ke-14 di belakang Petrov diikuti rekan setimnya, Felipe Massa di urutan ke-15. Ferrari pun gagal mendapat tambahan poin.

Merasa dipermalukan habis-habisan di Inggris, tim Italia ini pun bangkit di race selanjutnya di Hockenheim, Jerman. Kedua pebalap mereka berhasil menyaingi kecepatan RB6-nya Vettel dan mempecundangi pebalap Jerman itu di depan publiknya sendiri. Selepas start Alonso yang start dari grid ke-2 sementara Massa di grid ke-3 langsung tancap gas dan menyalip Vettel yang terlambat menyadari serangan dua pendekar Ferrari itu dan ia pun harus puas finish ketiga di belakang duet Ferrari yang membawa tim Maranello itu berpesta di kampungnya Vettel ini.

Alonso kembali tampil bagus di Hungaria. Ia memulai start dari grid ke-3 di belakang Vettel dan Webber sementara Massa berada di P4 namun saat race Alonso kembali sukses menyalip Vettel dan finish kedua di belakang Webber sementara Vettel harus puas hanya berada di podium ketiga sedangkan Massa finish di urutan ke-4 di belakang Vettel.

Pada GP Belgia yang basah diguyur hujan Massa tampil menyelamatkan tim dengan menyumbangkan 12 poin setelah ia berhasil finish keempat padahal ia memulai start dari grid ke-6 di belakang Button. Sementara rekan setimnya, Alonso gagal melanjutkan lomba akibat mengalami kecelakaan di lap 37.

Ferrari kembali memperlihatkan kualitasnya sebagai tim besar yang telah memiliki sederet prestasi di F1 saat laga di kandangnya sendiri di Monza, Italia. Di sesi qualifying Alonso bertempur melawan Jenson Button untuk memperebutkan pole namun Alonso berhasil memenangi pertempuran dan meraih pole diikuti Jenson di P2 sementara Massa mengisi grid ke-3.

Saat race selepas start Alonso sempat kehilangan posisinya sebagai race leader yang direbut oleh Jenson tapi lewat strategi pit Ferrari yang terkenal brilian dan efisien berhasil membawa Alonso merebut kembali posisi terdepan dari strategi pit Ferrari yang terkenal brilian dan efisien berhasil membawa Alonso merebut kembali posisi terdepan dari Button hingga akhir race. Posisi 1-2-3 yang ditempati Alonso, Button, dan Massa pun tetap bertahan hingga akhir race.

Alonso kembali memetik kemenangan di night race di Singapore dari posisi pole sementara rekan setimnya, Massa pun mencatat hasil mengesankan. Ia memulai star dari grid paling buncit alias di urutan ke-24 tapi berhasil finish ke-8.

Massa kembali mengalami nasib buruk di Suzuka, Jepang. Di sesi qualifying pebalap Brazil ini gagal menembus Q2 dan harus memulai balapannya dari grid ke-12. Saat start Massa mengalami kecelakaan sehingga harus retired. Sementara Alonso yang start dari P5 sukses meraih podium ketiga di belakang Vettel dan Webber.

Nasib baik Alonso makin bersinar di Korea. Ia memulai start dari grid ketiga di belakang Vettel dan Webber tapi karena kedua pebalap RBR itu gagal melanjutkan lomba; Vettel retire di lap 45 karena masalah mesin sementara Webber terhenti di lap 18 akibat kecelakaan dengan Rosberg, maka Alonso pun berhasil merebut kemenangan di GP perdana negeri ginseng ini. Kesuksesannya ini diikuti oleh rekan setimnya, Felipe Massa yang start dari P6 namun berhasil meraih podium ketiga. Kemenangan Alonso di Korea tak ayal membawanya menjadi kandidat terkuat peraih gelar bersaing dengan Vettel dan Webber.

Persaingan perebutan gelar dunia makin ketat setelah di GP Brazil Vettel berhasil menjuarai balapan dari posisi pole diikuti rekan setimnya, Mark Webber sementara Alonso finish di belakang Webber dan meraih podium ketiga. Sedangkan Massa yang di sesi qualifying meraih P9 gagal mendapat poin setelah di akhir balapan ia hanya mampu finish di posisi 15.

Menjelang race terakhir di Abu Dhabi, posisi Alonso di klasemen amat diuntungkan. Ia hanya membutuhkan hasil minimal finish kelima untuk merebut gelar ketiganya sementara dua pesaingnya, Webber dan Vettel berada dalam tekanan. Webber bukanlah pilihan RBR untuk merebut gelar dunia meskipun posisinya di klasemen pebalap jauh lebih baik dari rekan setimnya, Vettel dan mestinya bisa menjadi pengganjal laju Alonso tapi rupanya RBR lebih memilih Vettel yang harus berjuang keras meraih kemenangan di race terakhir ini bila ingin merebut gelar dunia pertamanya. Tapi walau Vettel menang pun ia masih belum tentu merebut gelar dunia bila Alonso finish di lima besar.

Di sesi qualifying Vettel kembali sukses meraih pole namun hal itu tak terlalu mengkhawatirkan Alonso yang hanya butuh finish kelima dan ia berhasil meraih P3 di sesi qualifying. Sementara Webber, sang pemimpin klasemen hanya meraih P5.

Selepas start Vettel langsung melesat dari pole dan terus memimpin balapan sementara Alonso yang sebenarnya berada di posisi yang menguntungkan malah melakukan blunder. Ferrari yang seharusnya lebih mewaspadai Vettel malah teralihkan ke Webber yang walaupun posisinya di klasemen lebih unggul dari Vettel dan Alonso namun tak mendapat dukungan dari timnya. Demi menghambat laju Webber, Ferrari memanggil Alonso untuk masuk pit lebih cepat, akibatnya langsung fatal. Alonso meski bisa menghambat laju Webber yang berada di belakangnya tapi langkah Alonso pun tertahan di belakang Vitaly Petrov yang membela bekas tim Alonso, Renault. Hingga akhir race Alonso gagal menembus pertahanan Petrov dan terpaksa gagal merebut gelar ketiganya setelah ia hanya mampu finish ke-7 di belakang Petrov diikuti Webber di posisi ke-8. Sementara Vettel yang tampil luar biasa hari itu sukses meraih gelar dunia pertamanya setelah berhasil finish terdepan diikuti Hamilton dan Button di posisi kedua dan ketiga. Sementara itu Felipe Massa yang mengawali balapan dari grid ke-6 memberikan satu poin yang tersisa untuk Ferrari setelah ia berhasil finish di urutan ke-10 di belakang Alguersuari.

Buntut dari kesalahan strategi Ferrari di Abu Dhabi, tim besar ini melakukan restrukturisasi. Chris Dyer dicopot dari posisinya sebagai head of race track engineering Ferrari. Sementara team principal Ferrari, Stefano Domenicali melepaskan posisinya sebagai role leader hanya dua hari usai balapan di Abu Dhabi.

Tidak ada komentar: