Total Tayangan Halaman

Translate

Selasa, 23 April 2013

Grace Kelly = Putri Monaco

Bagi penggemar film lawas pastinya tak asing dengan nama Grace Kelly. Karir akting Grace Kelly sangat singkat padahal aktingnya terbilang cemerlang dan sempat meraih piala Oscar, penghargaan paling bergengsi bagi insan film dunia. Namun perjalanan karirnya di dunia film hanya lima tahun dan hanya membintangi sebelas judul film saja karena ia menikah dengan Pangeran Rainer III dari Monaco pada bulan April 1956 sehingga ia harus mengakhiri karir aktingnya.

Pernikahan Grace Kelly dengan Pangeran Rainier sempat dinobatkan sebagai The Wedding of the Century. Dari pernikahan tersebut, pasangan kerajaan ini dianugrahi dua putri dan seorang putra, Pangeran Albert yang kini menjadi pemimpin kerajaan Monaco.

Sayangnya kebahagiaan keluarga kerajaan kecil di dekat Perancis ini harus terkoyak saat Putri Grace mengalami kecelakaan yang akhirnya merenggut nyawanya dalam usia 52 tahun.

I. Garis Keluarga

Grace Patricia Kelly lahir pada tanggal 12 November 1929 di Philadelphia, Amerika Serikat. Ia merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Kakak pertamanya bernama Margaret Katherine dan lebih dikenal dengan nama Peggy sementara kakak keduanya, John Brendan, Jr., atau yang biasa dipanggil Kell merupakan atlit dayung dan pernah menjadi anggota DPRD di kota mereka, Philadelphia. Sedangan adik bungsu Grace yang usianya hanya terpaut tiga setengah tahun darinya bernama Elizabeth Anne yang memiliki nama panggilan Lizanne.

Keluarga Kelly bisa dibilang merupakan keluarga terpandang. Ayah Grace bernama John "Jack" Brendan Kelly merupakan keturunan Irlandia dan penganut Katolik Roma. Ia anak bungsu dari 10 bersaudara dari pasangan John Henry Kelly dan Mary Costello.

Jack memiliki seorang saudara perempuan bernama Grace yang mati muda. Pada saat pembaptisan putri sulungnya, Margaret pada tahun 1925, Mary Costello, ibunda Jack menyatakan kekecewaannya saat mengetahui cucu perempuannya tak dinamai Grace sebagai kenangan terhadap putri bungsunya yang mati muda itu.

Saat ibunya meninggal setahun kemudian, Jack berjanji akan menamai putrinya yang berikut dengan nama Grace. Namun anak keduanya laki-laki sehingga ia baru bisa mewujudkan janjinya dan permintaan terakhir ibunya itu pada anak ketiganya, Grace Patricia Kelly.

Jack merupakan 'pahlawan' kota Philadelphia karena berhasil meraih tiga medali emas Olimpiade untuk cabang olahraga dayung (dua medali emas di Olimpiade Antwerpen sedangkan satu medali lagi diraihnya pada Olimpiade Paris).

Bakat Jack ternyata bukan hanya di bidang olahraga dayung. Perusahaan konstruksinya merupakan perusahaan terbesar di East Coast dan perusahaannya inilah yang menjadikannya kaya raya.

Di bidang politik, Jack merupakan anggota Partai Demokrat dan pada tahun 1935 ia pernah mencalonkan diri sebagai walikota Philadelphia. Sayangnya perolehan suaranya kalah tipis dari saingannya dan merupakan selisih suara paling tipis dalam sejarah Partai Demokrat untuk pemilihan walikota. Namun hal ini tak mengakhiri karir politik Jack. Beberapa tahun kemudian ia melayani di Komisi Fairmount Park dan selama Perang Dunia ke-2 ia ditunjuk oleh Presiden Franklin Roosevelt sebagai Direktur Nasional Kebugaran Fisik.

Ibunda Grace rupanya juga penggemar olahraga seperti suaminya. Bila Jack, ayah Grace merupakan keturunan Irlandia dan penganut Katolik Roma, ibunda Grace bernama Margaret Katherine Majer merupakan keturunan Jerman. Kakek dan nenek Grace dari pihak ibunya ini, Carl Majer dan Margaretha Berg merupakan orang Jerman dan penganut agama Kristen Protestan Lutheran. Margaret, ibu Grace baru menjadi Katolik setelah menikah dengan Jack Kelly.

Sebelum menikah, Margaret Majer merupakan mahasiswi bidang olahraga di Universitas Temple. Setelah lulus ia bekerja di bidang Pendidikan Olahraga dan di kemudian hari ia menjadi wanita pertama yang pernah mengepalai Departemen Pendidikan Olahraga di Universitas Pennsylvania.

Jiwa olahragawan keluarga Kelly ini rupanya menurun pada John Jr., kakak laki-laki Grace. Pada tahun 1947 John Jr., memenangkan James E. Sullivan Award sebagai atlit amatir terbaik. Seperti ayahnya, John juga menekuni olahraga dayung. Pada 27 November 1956 di Olimpiade Melbourne, tujuh bulan setelah pernikahan Grace, ia meraih medali perunggu yang diberikannya untuk adiknya sebagai hadiah pernikahannya dengan pangeran Rainier III dari Monaco.

Seperti ayahnya, John juga terjun ke dunia politik. Ia pernah menjadi anggota dewan kota dan namanya bahkan diabadikan sebagai nama jalan di Philadelphia, Kelly Drive.

Bila ayah dan kakaknya merupakan atlit dayung berprestasi, lain halnya dengan dua orang paman Grace yang berkecimpung dalam dunia seni peran. Bahkan salah seorang paman Grace merupakan penulis naskah yang pernah memenangkan Pulitzer, penghargaan untuk dunia sastra yang gengsinya setara dengan Nobel.

Adalah Walter C. Kelly (1873 - 1939) kakak tertua Jack Kelly, ayah Grace baru dikenal secara luas setelah The Virginia Judge difilmkan pada tahun 1930 oleh MGM dan dirilis ulang oleh Paramount pada tahun 1935. Sedangkan seorang paman Grace yang lainnya, George Kelly (1887-1974) agak nyeleneh. Ia seorang homoseksual dan karena perilaku seksualnya ini, ia dikucilkan keluarganya. Meski begitu ia merupakan penulis naskah yang brilian. Pada tahun 1920 ia merupakan penulis naskah yang dramatis dan sebagai sutradara untuk sebuah drama komedi. Pada tahun 1926 ia mendapatkan Penghargaan Pulitzer untuk kategori drama atas karyanya yang berjudul Craig's Wife.

Saat Grace Kelly memutuskan terjun di dunia seni peran, ia pernah memerankan naskah karya pamannya, George Kelly untuk audisi.

II. Karir Akting

Minat Grace terhadap dunia seni peran sudah tumbuh sejak di sekolah. Saat bersekolah di Ravenhill Academy, sebuah sekolah Katolik yang prestisius dan sekolah ini khusus untuk anak-anak perempuan, Grace bersama ibu dan saudara-saudara perempuannya pernah mengikuti peragaan busana di sebuah acara sosial lokal. Pada tahun 1942 ia pernah menjadi pemeran utama di sebuah pagelaran yang diselenggarakan oleh East Falls Old Academy Players. Saat itu usia Grace baru dua belas tahun.

Ketika SMU di Stevens School, sebuah sekolah privat kecil di Walnut Lane, Northwest Philadelphia yang berdekatan dengan pemukiman imigran Jerman, Germantown, Grace juga berakting dan menari. Saat lulus dalam buku kelulusannya, ia mencantumkan nama Ingrid Bergman sebagai aktris favoritnya dan Joseph Cotten merupakan aktor favoritnya. Di bagian "Stevens' Prophecy"- 'Ramalan Steven' di buku kelulusan menuliskan "Miss Grace P. Kelly - seorang bintang panggung dan layar lebar terkenal".

Bakat akting Grace Kelly memang memukau tapi tak demikian dengan pelajaran Matematika. Untuk mata pelajaran berhitung ini nilai Kelly rendah sehingga ia ditolak masuk ke Bennington College pada bulan Juni 1947. Kelly sendiri lebih suka menjadikan akting sebagai pilihan karirnya meski keputusannya ini tak disetujui oleh orangtuanya. Ayah Kelly malah menganggap akting hanya 'setingkat di atas PSK'. Namun Kelly tak menghiraukan kecemasan dan keberatan keluarganya dan merasa yakin untuk mengejar impiannya di panggung teater.

Kelly lalu mengikuti audisi di American Academy of Dramatic Arts di New York. Untuk audisi ini Kelly memilih naskah karangan pamannya sendiri, George Kelly yang ditulis pada tahun 1923 berjudul The Torch-Bearers. Sebenarnya kuota untuk siswa di semester itu sudah terisi tapi Kelly tetap mendapat kesempatan melakukan wawancara dengan kepala penerimaan siswa baru, Emile Diestel dan ia diterima karena hubungan kekeluargaannya dengan George, pamannya.

Selama bersekolah di sekolah akting ini, Kelly tinggal di Manhatan's Barbizon Hotel for Women, sebuah kawasan prestisius yang melarang kunjungan pria di atas jam 10 malam. Selama masa ini, Kelly menyambi kerja sebagai model untuk membiayai kuliahnya. Kelly merupakan siswi yang rajin. Ia suka menggunakan tape recorder untuk berlatih dan menyempurnakan suaranya.

Pada usianya yang ke-19 untuk ujian kelulusannya ia memainkan The Philadelphia Story dan berperan sebagai Tracy Lord. Di kemudian hari, The Philadelphia Story juga akan menjadi drama terakhirnya sebelum ia menikahi Pangeran Rainier dari Monaco dan berhenti dari dunia seni peran yang membesarkan namanya.

Debut Grace Kelly di panggung Broadway adalah saat ia memerankan Strindberg's The Father dengan lawan mainnya Raymond Massey. Sementara debut Kelly di televisi adalah sebagai Bethel Merriday dalam drama adaptasi dari novel Sinclair Lewis. Dan film televisi ini merupakan yang pertama dari hampir enam puluh program televisinya. Seperti kebanyakan bintang seni peran, Grace Kelly pun mulai merambah ke ke layar lebar. Debut film layar lebar Kelly terjadi pada tahun 1951, waktu itu ia memang hanya mendapat peran kecil dalam film Fourteen Hours. Sayang aksinya di Fourteen Hours ini tak mendapat perhatian dari para kritikus sehingga ia tak mendapatkan peran lain untuk film layar lebar. Sementara itu ia tetap beraksi di panggung teater dan televisi. Namun Kelly memiliki masalah dengan suaranya yang kurang kuat sementara 'kekuatan vokal' amat penting di atas panggung sehingga muncul pemikiran karirnya di pangung teater tak akan lama.

Bintang Kelly mulai bersinar kala ia mendapat peran di High Noon. Ia tengah tampil di Colorado's Elitch Gardens ketika datang telegram untuknya dari seorang produser Hollywood, Stanley Kramer yang menawarinya sebuah peran di High Noon dengan lawan main Gary Cooper. Kabarnya Kelly terlibat hubungan asmara dengan Gary Cooper yang terpesona dengan Kelly dan mengatakan bahwa Kelly "berbeda dengan aktris-aktris lainnya."

Sementara itu rupanya akting Kelly juga telah menarik perhatian John Ford, seorang sutradara yang kemudian menawarinya bermain dalam film Mogambo yang akan diproduksi perusahaan film televisi terkenal, MGM. Film ini mengambil setting hutan luas Afrika. Bayaran Kelly untuk film ini relatif kecil hanya $850 seminggu. Tapi Kelly menandatangani kontrak untuk 7 tahun dengan dua syarat: pertama. Setiap dua tahun sekali ia bisa mendapat cuti untuk bermain di teater dan syarat kedua, ia boleh tinggal di New York.

Dua bulan kemudian pada November 1952 Kelly dan rombongan pemain Mogambo tiba di Nairobi, Kenya untuk memulai produksi film tersebut. Belakangan hari Kelly mengungkapkan pada seorang kolumnis Hollywood, Helda Hopper, "Ada tiga hal yang membuatku tertarik pada Mogambo. John Ford, Clark Gable, dan perjalanan ke Afrika dengan ongkos ditanggung penuh. Seandainya saja Mogambo dibuat di Arizona, aku tidak akan mau melakukannya."

Di Mogambo, Kelly berperan sebagai Linda Nordley dan lewat perannya ini ia mendapatkan Golden Globe untuk kategori Aktris Pendukung Terbaik dan ia juga mendapatkan nominasi pertamanya dari Academy Award, penghargaan paling bergengsi untuk insan perfilman Hollywood.

Usai meraih kesuksesan bersama Mogambo, Kelly bermain untuk film televisi lainnya berjudul The Way of an Eagle bersama Jean-Pierre Aumont sebelum ikut casting untuk sebuah film adaptasi dari drama Broadway karya Frederick Knott berjudul Dial M for Murder yang akan disutradarai oleh Alfred Hitchcock. Dan ternyata Hitchcock akan menjadi mentor terakhir Kelly. Bahkan hubungan kerjasama mereka terus berlanjut setelah Dial M for Murder. Saat Kelly menikah dan mengakhiri karir aktingnya, menjelang saat-saat akhir hidupnya, Kelly sempat tergoda dengan tawaran Hitchcock untuk kembali ke dunia film sayangnya rakyat Monaco tak mengijinkan Sang Putri kembali ke dunia akting.

Usai Dial M for Murder, Kelly bermain untuk film berikutnya, The Bridges at Toko-Ri pada bulan Januari 1954 dengan lawan main William Holden. Di sini ia berperan sebagai Nancy, istri dari Harry yang diperankan oleh Holden. The New Yorker menulis chemistry antara Kelly dan Holden dan memberi catatan bagi penampilan Kelly yang "cukup percaya diri."

Kelly menolak film On the Waterfront yang sedianya ia akan bermain bersama Marlon Brando, akhirnya peran itu diambil Eva Marie Saint yang kemudian membawanya memenangkan Academy Award.

Kelly menolak film On the Waterfront dan lebih memilih Rear Window yang akan disutradarai Alfred Hitchcock. Rupanya Kelly sudah mendengar tentang Rear Window ini sejak pembuatan Dial M for Murder.

"Saat pembuatan Dial M for Murder, dia (Hitchcock) duduk dan menceritakan padaku tentang Rear Window sepanjang waktu, bahkan sebelum kami mendiskusikan keterlibatanku dalam film ini."

Kolaborasi Kelly dan Hitchcock kembali mendapat sambutan positif. Saat film ini ditayangkan pada Oktober 1954, lagi-lagi Kelly mendapat pujian.

Untuk mendapatkan peran Georgie Elgin di The Country Girl, Kelly sampai mengancam MGM, studio televisi tempatnya bernaung, dan ancaman Kelly membuahkan hasil. Di film ini Kelly bertemu kembali dengan William Holden. Dalam film ini Kelly berperan sebagai istri Bing Crosby, penyanyi yang kecanduan alkohol. Sementara Holden berperan sebagai pria yang amat mencintai Kelly dan meminta Kelly meninggalkan suaminya dan hidup bersamanya.

Lewat The Country Girl ini Kelly dinominasikan sebagai Aktris Terbaik untuk Academy Award. Pesaing utamanya saat itu Judy Garland yang mendapat banyak pujian atas comeback-nya di film A Star Is Born. Di film tersebut Garland bukan hanya memerankan seorang aktris dan penyanyi tapi ia juga berperan sebagai istri seorang bintang film yang kecanduan alkohol. Jadi sedikit mirip dengan peran Kelly di The Country Girl. Kelly telah memenangkan New York Critics Circle Award, penghargaan dari kritikus film, sebagai aktris terbaik atas penampilannya di tiga film pada tahun 1954 (Rear Window, Dial M For Murder, dan The Country Girl). Sementara baik Kelly maupun Garland sama-sama memenangkan Golden Globe Awards atas penampilan gemilang mereka.

Persaingan Kelly dengan Garland kala itu sangat sengit. Pada malam penganugerahan Academy Awards, 30 Maret 1955, Garland tak bisa menghadiri acara karena ia habis melahirkan namun kamera televisi NBC dipasang di ruang perawatannya di rumah sakit sehingga ia bisa langsung menyampaikan pidato kemenangannya apabila ia memenangkan Piala Oscar. Tapi ketika William Holden menyebut nama Grace Kelly sebagai pemenaang Academy Awards, para teknisi langsung membongkar jaringan kamera di kamar Garland tanpa mengucapkan sepatah katapun. Sementara Garland sendiri kabarnya tak bisa menerima kemenangan Kelly yang diungkapkannya beberapa tahun kemudian. "Aku tak bisa menerima Grace Kelly begitu saja membawa Piala Oscar-ku."

Film ketiga sekaligus film terakhir Kelly bersama Alfred Hitchcock adalah To Catch a Thief. Di sini Kelly bermain bersama Cary Grant yang sangat memujanya. Beberapa tahun kemudian, saat ditanya siapakah aktris favoritnya, Grant mengatakan tanpa bermaksud merendahkan Ingrid Bergman, tapi dibanding Bergman, ia lebih menyukai Kelly.

III. Pernikahan

Pada bulan April 1955 Kelly mengepalai delegasi Amerika Serikat di Festival Film Cannes. Saat itulah ia diundang untuk ikut berpartisipasi dalam acara sesi foto di Istana Monaco bersama Pangeran Rainier III. Setelah terjadi beberapa kali penundaan dan masalah, akhirnya Kelly bertemu juga dengan Pangeran Monaco tersebut.

Hubungan Grace Kelly dengan Pangeran Rainier III makin akrab saat Kelly mendapat peran di The Swan di mana ia harus menjadi seorang putri. Untuk mendukung perannya itu, ia secara pribadi melakukan korespendensi dengan pangeran dari Monaco tersebut.

Pada bulan Desember 1955 Pangeran Rainier datang ke Amerika. Secara resmi kedatangannya itu disebut sebagai sebuah kunjungan saja tapi banyak yang memperkirakan bahwa kunjungannya itu adalah upayanya mencari seorang istri. Rupanya ada sebuah perjanjian antara Monaco dan Perancis pada tahun 1918 yang merupakan buntut dari Krisis Suksesi Monaco pada tahun 1918. Perjanjian tersebut menyatakan bahwa jika Rainier tidak bisa memiliki anak sebagai penerusnya maka Monaco akan diambil alih oleh Perancis.

Dalam konferensi pers, Rainier menyanggah bahwa kedatangannya adalah untuk mencari istri. Tapi kenyataannya dalam kunjungannya ke Amerika itu, Rainier menemui Kelly dan keluarganya dan tiga hari kemudian sang pangeran mengajukan lamaran. Kelly menerima lamarannya dan dimulailah persiapan pernikahan yang oleh pers disebut sebagai "Pernikahan Abad ini" (The Wedding of the Century).

Pertunangan Kelly dengan pangeran dari Monaco menjadi berita besar. Dengan pernikahan ini Kelly harus siap mengakhiri karirnya di dunia film.

Sementara itu persiapan pernikahan akbar ini terus menjadi sorotan. Untuk peristiwa besar ini, Kerajaan Monaco pun dicat dan didekorasi ulang. Pemberkatan pernikahan ditetapkan akan digelar pada 19 April 1956.

Pada 4 April 1956 Kelly dan rombongan besarnya mulai meninggalkan Pelabuhan New York. Rombongan Kelly termasuk keluarganya, pengiring pengantin, dan anjing pudelnya dan bawaan mereka tak tanggung-tanggung, sampai delapan puluh koper lebih yang ikut berlayar bersama kapal laut menuju French Riviera.

Untuk meliput pernikahan akbar ini ada sekitar 400 reporter yang melamar untuk ikut berlayar dan meliput peristiwa besar tersebut tapi sebagian besar ditolak. Sementara itu lebih dari 20.000 orang berderet di jalanan untuk menyambut sang putri.

Di tahun yang sama, studio film MGM merilis film terakhir Kelly, sebuah drama komedi musikal berjudul High Society yang dibuat berdasarkan drama komedi Philadelphia Story. Dalam film tersebut salah satu adegannya Kelly berduet dengan Bing Crosby (lawan mainnya di The Country Girl yang mengantarkannya meraih Oscar) menyanyikan "True Love" karya Cole Porter.

Untuk memenuhi ketentuan hukum Perancis dan aturan Gereja Katolik, Kelly dan Rainier menggelar upacara pernikahan sipil dan gereja. Upacara pernikahan sipil yang berlangsung selama 40 menit itu diselenggarakan pada 18 April 1956 bertempat di Palace Throne Room dan upacara ini disiarkan ke penjuru Eropa. Sehari kemudian digelar upacara pemberkatan pernikahan di Gereja Katedral Saint Nicholas, Monaco. Gaun pernikahan Kelly dirancang oleh Helen Rose, pemenang Academy Award dari MGM. Untuk membuat gaun pengantin ini, Rose bekerja selama enam minggu bersama 36 penjahit. Sedangkan gaun untuk pengiring pengantin dirancang oleh Joe Allen Hong dari rumah mode Neiman Marcus setelah Lawrence Marcus mengunjungi Monaco. Sebanyak 600 tamu undangan hadir di antaranya bintang-bintang Hollywood seperti David Niven dan istrinya, juga ada Gloria Swanson, Ava Gardner. Hadir pula kaum bangsawan Eropa seperti Lady Kenmare, Aimee de Heeren, Lady Diana Cooper, dan Aga Khan III.
Sekitar 30 juta orang diperkirakan turut menyaksikan upacara pernikahan besar ini melalui televisi. Usai upacara pernikahan, pasangan kerajaan ini langsung berbulan madu di Mediterania dengan menggunakan yacht milik Rainier, Deo Juvante II.

Frank Sinatra sedianya juga diundang tapi di menit terakhir dibatalkan karena khawatir akan membuat gusar sang pengantin wanita di hari pernikahannya.

Sembilan bulan dan empat hari usai pernikahan, Putri Grace melahirkan anak pertamanya, Putri Caroline Louise Marguerite pada 23 Januari 1957. Kelahiran Putri Caroline ini disambut oleh 21 kali tembakan salvo dan hari itu diumumkan sebagai hari libur nasional, perjudian diliburkan selama sehari, dan sampanye dibagikan secara gratis.

Setahun kemudian lahir sang putra mahkota, Pangeran Albert pada 14 Maret 1958 yang disambut dengan 101 tembakan salvo.

Anak ketiga mereka, Putri Stephanie Marie Elizabeth lahir pada 1 Februari 1965.

Setelah menikah, Pangeran Rainier melarang film-film Kelly ditampilkan. Hingga akhir hayatnya Putri Grace tak pernah lagi bermain film. Meski begitu ia pernah tampil di panggung membacakan puisi dan pernah pula menjadi narator untuk film dokumenter, The Children of Theater Street. Ia juga sempat menjadi narator untuk film televisi, The Poppy Is Also a Flower, produksi stasiun televisi ABC.

Sempat suatu kali di tahun 1962 Hitchcock menawari Kelly sebuah peran utama di filmnya yang berjudul Marnie. Kelly merasa tertarik tapi rakyat Monaco menentang keikutsertaannya dalam film tersebut karena di film itu sang putri akan berperan sebagai seorang kleptomania. Sang putri pun memikirkan ulang dan akhirnya menolak film tersebut.

Tawaran untuk bermain film kembali datang pada tahun 1977. Kali ini sutradara Herbert Ross yang mencoba meyakinkan Putri Grace untuk berperan di filmnya, The Turning Point. Tapi kali ini Pangeran Rainier yang menentang ide tersebut.

Meski tak pernah lagi terlibat dalam dunia akting, tapi Putri Grace sangat peduli terhadap seniman di Monaco. Untuk mendukung para seniman lokal didirikanlah Princess Grace Foundation. Selain itu Putri Grace juga sangat mendukung pemberian ASI untuk bayi. Bahkan ia menjadi pesohor pertama yang mendukung dan berbicara untuk La Leche League, sebuah organisasi yang menganjurkan pemberian ASI. Putri Grace juga merancang pesta Natal tahunan untuk anak-anak yatim piatu di Monaco. Putri Grace juga dikenal sangat menyukai bunga dan Garden Club didirikan sebagai refleksi atas kecintaan sang putri pada bunga.

IV. Kematian

Pada 13 September 1982 saat tengah menyetir bersama putri bungsunya, Putri Stephanie menuju Monaco dari rumah peristirahatan mereka, Roc Agel yang terletak di pesisir Perancis, Putri Grace tiba-tiba terkena stroke sehingga mobil yang dikendarainya, Rover P6 jatuh ke jurang. Saat diangkat dari rongsokan mobilnya, Putri Grace masih hidup tapi ia menderita luka-luka yang sangat serius dan dalam keadaan koma. Ia langsung dilarikan ke Monaco Hospital tapi hidupnya tak bisa diselamatkan. Ia meninggal sehari kemudian dalam keadaan koma. Putri Grace meninggal dalam usianya yang ke-52 tahun. Sementara Putri Stephanie yang juga ada dalam mobil naas tersebut selamat dan hanya menderita luka ringan.

Setelah kematiannya, nama Monaco Hospital pada tahun 1985 diubah menjadi Centre Hospitalier Princesse Grace yang dalam bahasa Inggris berarti The Princess Grace Hospital Centre - Rumah Sakit Pusat Putri Grace.

Jazad Putri Grace dimakamkan pada 18 September 1982 di makam keluarga Grimaldi setelah sebelumnya diadakan misa requiem di Gereja Katedral Saint Nicholas, Monaco. Sekitar 400 orang menghadiri pemakamannya di antaranya perwakilan dari negara-negara tetangga dan ada pula keluarga bangsawan Eropa. Salah satu tamu yang datang adalah Putri Diana yang mewakili Keluarga Kerajaan Inggris. Sementara dari komunitas film hadir Cary Grant.

Dalam eulogi-nya, James Stewart mengatakan:

"Anda tahu, saya sangat menyukai Grace Kelly. Bukan karena ia seorang putri, bukan karena ia seoang aktris, bukan pula karena ia adalah temanku, tapi aku menyukainya karena ia adalah wanita terbaik yang pernah kujumpai. Grace membawa ke dalam hidupku seperti ke dalam hidup Anda sekalian, kelembutan, cahaya hangat yang memancar setiap kali aku melihatnya, dan setiap kali aku melihatnya merupakan liburan. Tak disangsikan, aku akan merindukannya, Tuhan melindungimu, Putri Grace."

Pada saat Pangeran Rainier, yang tak pernah menikah lagi, meninggal dunia pada tahun 2005, jazadnya dimakamkan di sisi istri yang dicintainya, Putri Grace.

Setelah kematian Pangeran Rainier, maka Pangeran Albert II, putra dari Kelly dan Rainier, yang kini memimpin kerajaan mini Monaco.

Tidak ada komentar: