Total Tayangan Halaman

Translate

Rabu, 17 April 2013

The Iron Lady Menuju Tempat Peristirahatan Terakhirnya

Berita kematian Margaret Thatcher pada Senin, 8 April 2013 lalu bukan hanya menyentak dunia tapi juga telah membawa perdebatan panjang. Margaret Thatcher merupakan Perdana Menteri Inggris pada periode 1979-1990. Di masa pemerintahannya ada beberapa kebijakan wanita yang dijuluki The Iron Lady ini yang kontroversial. Meski begitu kebijakannya mampu mengangkat ekonomi Inggris dari keterpurukan dan ia pulalah yang telah mengubah wajah Inggris hingga seperti saat ini.

Saat ia duduk pertama kali sebagai Perdana Menteri, perekonomian Inggris tengah suram dan kekuasaan serikat buruh sangat kuat mencengkram sementara produktivitas terbilang rendah dan Inggris sangat tak diperhitungkan dibanding negara-negara sekawasannya seperti Perancis dan Jerman. Margareth Thatcher membuat gebrakan dengan kebijakan pasar bebas-nya yang membuat geram serikat buruh. Saat diancam oleh buruh dari pertambangan batubara, Thatcher tak gentar sekalipun. Begitu pula saat ia dihadapi masalah pelik sehubungan sengketa Falklands antara Inggris dan Argentina (pihak Argentina menyebut kepulauan Falklands dengan Malvinas). Saat itu Thatcher dinasehati untuk melakukan diplomasi daripada serangan militer. Dan nasehat ini diberikan oleh sekutu terbaiknya, Ronald Reagan yang saat itu merupakan Presiden Amerika Serikat. Alih-alih menuruti saran itu, Thatcher malah dengan berani menghadapi intimidasi militer Argentina dengan memberikan perintah menenggelamkan kapal selam Argentina. Namun berkat keputusan berani Thatcher inilah yang membawanya kembali terpilih untuk kedua kalinya.

Namun baik di masa pemerintahannya maupun saat kematiannya, ia menjadi figur yang paling memecah belah negeri kerajaan itu seperti yang dikemukakan oleh 59% responden dalam poling ComRes dan 60% menyatakan bahwa upacara pemakamannya yang akan diselenggarakan hari ini tak seharusnya didanai oleh pembayar pajak.

Saat berita kematian Baroness Margaret Thatcher disiarkan, beberapa orang malah menyambutnya dengan sukacita. Bahkan kabarnya lagu-lagu anti Thatcher melesat ke posisi puncak. Dan pada Sabtu, 13 April 2013 lalu sebanyak 1.500 orang rencananya akan menghadiri pesta "kematian Thatcher" yang sudah direncanakan para pembenci-nya selama belasan tahun. Tapi cuaca ternyata tak mendukung rencana mereka. Padahal sejumlah personil polisi telah bersiaga, bahkan tak kurang walikota London mengkhawatirkan aksi ini akan menjadi kerusuhan massal nyatanya tak terbukti. Angin dingin dan hujan membuat 'pesta besar' yang sedianya akan dihadiri ribuan orang jadi hanya ratusan orang saja yang datang dan tak menimbulkan kerusuhan seperti yang ditakuti.

Hari ini saat pemakaman Lady Thatcher, kelompok pembencinya kabarnya akan melempari telur, batubara atau susu dan sebanyak 7800 orang menyatakan tekad mereka untuk menghadiri acara yang disebut "Maggie good riddance party" di luar gereja Katedral Santo Paulus yang juga merupakan tempat upacara pemakaman Baroness Margaret Thatcher of Kesteven.

Meski begitu dikabarkan sekitar 2300 orang akan menghadiri pemakaman dan sekitar 4000 personil polisi akan berjaga. Upacara pemakaman ini akan dihadiri oleh Ratu Elizabeth II dan Duke of Edinburg. Selain itu sejumlah tokoh dunia juga akan menghadiri pemakaman. Namun beberapa negara seperti Amerika Serikat tak mengirimkan pejabat seniornya dari pemerintahannya saat ini. Delegasi Amerika Serikat akan dipimpin oleh George Shultz, pejabat di masa pemerintahan Ronald Reagan dan James Baker yang melayani di masa Reagan dan George Bush senior. Kabarnya mantan wakil presiden Amerika Serikat, Dick Cheney dan mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Henry Kissinger juga akan menghadiri upacara pemakaman ini.

Sementara Argentina yang diwakili oleh Duta Besarnya di London menyatakan tidak akan menghadiri pemakaman wanita yang oleh Uni Soviet disebut "Iron Lady" ini.

Upacara pemakaman Margaret Thatcher ini dinilai sebagai salah satu upacara pemakaman terbesar di Inggris bagi seorang Perdana Menteri. Terakhir kalinya Inggris menggelar upacara pemakaman sebesar ini adalah saat pemakaman Churchil pada 1965.

Walaupun upacara pemakaman ini bukanlah pemakaman kerajaan tapi upacara yang disebut sebagai pemakaman seremonial dengan penghormatan militer penuh ini tak ubahnya seperti upacara pemakaman kenegaraan yang sebenarnya hanya diperuntukkan bagi anggota kerajaan. Sekitar lebih dari 800 anggota militer akan mengiringi upacara pemakaman ini diiringi tembakan penghormatan yang akan ditembakkan dari Menara London setiap menit sepanjang prosesi hingga peti jenazah Margaret Thatcher yang sejak Selasa kemarin disemayamkan di Istana Westminster dekat gedung parlemen menuju Katedral St. Paul.

Rencananya peti jenazah Margaret Thatcher yang diselimuti bendera Inggris akan dibawa dari Westminster Palace dengan mobil jenazah melewati Trafalar Square menuju Gereja St. Clement Danes dan dari sana peti jenazah akan dibawa oleh kereta jenazah menuju Katedral St. Paul.

St. Paul merupakan gereja Katedral berusia 300 tahun yang amat bersejarah. Di tempat ini pula Duke of Wellington dan Winston Churchill dimakamkan. Tentu tak bisa dilupakan pula bahwa gereja ini adalah tempat dimana upacara pernikahan Pangeran Charles dan Lady Diana Spencer dilangsungkan.

Tidak ada komentar: