Total Tayangan Halaman

Translate

Sabtu, 07 Agustus 2010

Tragedi Hungaroring

Tak banyak yang bisa dibicarakan dari GP Hungaria yang lalu, bagiku selain mengomentari penampilan Red bull yang makin tangguh meskipun tak berhasil finish 1-2 akibat penalti yang diterima Sebastian Vettel gara-gara birokrasi regulasi pit stop dan safety car yang keluar akibat serpihan sidepod entah dari mobil siapa, karena aku memang tak menonton balapan secara penuh, aku terkadang mengganti-ganti channel tv, mencari-cari acara lain yang jauh lebih menarik dibanding F1.

Ya, menyedihkan memang apa yang harus dialami Vettel. Dua kali ia berhasil menyabet posisi pole sitter tapi dua kali pula ia kecolongan. Pertama di GP Inggris, ia harus merelakan posisi terdepan miliknya pada rekan setimnya, Mark Webber; keteteran hampir sepanjang lomba gara-gara puncture, dan akhirnya terpaksa finish di P7. Lalu di GP Jerman, seminggu sebelum GP Hungaria, Vettel kembali meraih pole tapi lagi-lagi ia harus kehilangan posisinya akibat terlalu sibuk menanggapi Alonso tanpa menyadari tiba-tiba saja Felipe massa, rekan setim Alonso menyodok dan merebut posisinya, dan setelah sudah berjalan jauh, Massa harus memberikan posisinya kepada rekan setimnya atas perintah tim sementara Vettel harus puas finish di tempat ketiga di belakang duo Ferrari itu.

Lalu di GP Hungaria kemarin, kembali Vettel meraih pole. Ia sendiri sudah memberikan peringatan bahwa ia takkan mau lagi melakukan kebodohan dan membiarkan posisinya dicuri siapapun. Ia takkan lagi mau terprovokasi oleh tindakan kedua rivalnya, rekan setimnya sendiri dan Alonso. Ia berniat untuk melakukan startnya dengan mulus dan mempertahankan posisi terdepannya hingga akhir race. Tapi apa mau dikata, strategi pitnya yang muncul mendadak seiring dengan kehadiran safety car di trek membuat semuanya jadi kacau balau.

Selagi ia mengganti ban mobilnya, rekan setimnya berhasil merebut posisinya sebagai pemimpin lomba. Tapi mengingat rekan setimnya itu belum masuk pit untuk mengganti ban, maka ia masih memiliki peluang untuk meraih kembali posisinya itu. Namun ternyata ia malah terkena drive through penalty akibat proses ia masuk pit menyalahi regulasi. Ia pun harus menjalani hukumannya itu di lap 32, dan Alonso yang menguntit di belakangnya, tanpa membuang kesempatan, langsung menerobos merebut posisi keduanya selagi ia tengah menjalani hukumannya. Maka Vettel pun lagi-lagi harus puas berada di podium ketiga, sementara rekan setimnya dan pebalap Ferrari itu berpesta di atas kemalangannya.

Lain Vettel lain lagi nasib Lewis Hamilton yang terpaksa kehilangan posisinya sebagai pemimpin klasemen setelah terpaksa harus retire akibat masalah transmisi di mobilnya. Tak satu pun poin yang berhasil direbutnya di sirkuit bernama Hungaroring ini. McLaren pun hanya bisa berharap dari Jenson Button yang di sesi kualifikasi gagal menembus Q2 dan akhirnya harus puas memulai balapan dari grid ke-11. Gagalnya rekan setimnya menyelesaikan lomba, pun tak bisa dimanfaatkan oleh Button untuk meraih hasil optimal. Ia pun hanya bisa puas finish di P8.

Sementara itu juara dunia tujuh kali, Michael Schumacher lagi-lagi harus menelan pil pahit. Di sesi kualifikasi ia kembali gagal menembus Q2 dan hanya mencatatkan waktu tercepat ke-14. Meski begitu, optimisme tetap menaungi pebalap legendaris asal Jerman ini mengingat startnya selalu bagus.

Meski start Michael di Hungaria ternyata tak secemerlang sebelumnya, tapi Schumi seperti biasa mampu memperbaiki posisinya saat start. Ia berhasil naik satu posisi hingga ia akhirnya bisa menempel di belakang Button. Kesempatan Michael untuk meraih hasil lebih baik dari rekan setimnya yang sepanjang pertengahan lomba musim ini lebih baik dari dirinya, muncul ketika rekan setimnya itu harus retire setelah stall di pit usai mengganti ban-nya. Michael pun sempat memiliki peluang meraih poin tapi sayangnya ia masih belum bisa mengoptimalkan kinerja MGP W01 miliknya sehingga ia pun lagi-lagi harus menjadi bulan-bulanan lawannya dan media.

Setelah terpaksa kalah bertarung dari pebalap BMW Sauber-Ferrari, Kamui Kobayashi, Michael menghadapi gempuran dari mantan rekan setimnya yang dulu selalu berhasil dilumatnya, Rubens Barrichello. Kali ini tunggangan Rubens ternyata jauh lebih baik dari miliknya sehingga meski Michael telah melakukan segala daya upaya yang bisa dilakukannya sebagai seorang master di dunia Formula One, namun akhirnya ia pun harus menyerah menghadapi kekuatan Williams-Cosworth milik Rubens. Akibatnya Michael pun gagal meraih poin setelah hanya mampu finish di P11. Dan bukan itu saja. Atas aksinya dalam menghambat Rubens ternyata membuat steward mengganjarnya dengan penalti turun 10 grid di GP Belgia nanti. Hukuman yang konyol, mengingat aksi Michael terhadap Rubens sebenarnya merupakan aksi yang biasa terjadi dalam balapan F1 dan setiap pebalap pernah melakukan aksi-aksi seperti itu dalam menahan laju lawan tapi lucunya malah Michael mendapat ganjaran atas perbuatan yang biasa dilakukan oleh semua pebalap.

sumber gbr dari: bbc.co.uk

Tidak ada komentar: