Total Tayangan Halaman

Translate

Selasa, 27 Juni 2017

Bukan Cerita Horor

Seorang temanku kerap mengatakan rumah ayahnya berhantu. Katanya, terkadang ia suka mendengar suara keran menyala padahal tak ada orang di dapur. Lain waktu ia bilang merasa seolah ada yang tengah memandanginya namun tak ada siapapun selain dirinya.

Terkadang pula seolah ia anak indigo yang punya indra keenam mengatakan rumahku berhantu. Ia bilang ada sesuatu di dapurku, padahal sebelum aku menempati rumahku ini, saat tengah melihat-lihat rumah, ia meyakinkanku bahwa rumah ini terasa menyenangkan sehingga aku yakin dan akhirnya memutuskan untuk menyewa rumah yang kini kutempati ini. Karena itu mendengarnya kini mengatakan bahwa ia sudah merasakan aura negatif sejak pertama kali masuk ke dalam rumah ini membuatku ingin melemparnya ke dalam panci penuh sup mendidih. 

Lain waktu ia menceritakan soal rumah-rumah yang ditempatinya sebelumnya yang hampir semuanya berhantu. Awalnya aku terkesan dengan ceritanya seperti kisah dalam film horror, namun lama kelamaan aku mulai berpikir tidakkah ini semacam halusinasi pikiran?

Mungkin benar bahwa rumah-rumahnya berhantu mengingat ia bukan pembohong jadi kurasa ceritanya memang benar, namun terkadang pikiran kita-lah yang membohongi. 

Aku memang penakut tapi entah mengapa, kisah berulang yang diceritakan berkali-kali ini membuatku tak lagi takut, sebaliknya jenuh dan merasa jangan-jangan kisah-kisah horror yang dialaminya itu memang merupakan halusinasi pikirannya. 

Aku sendiri terkadang merasa seperti mendengar suara keran di kamar mandi meski saat dicek tak ada apapun di sana. Lain waktu aku mendengar pula suara seperti siulan dari ketel penuh air mendidih, namun lagi-lagi saat aku ke dapur, komporku tak ada satupun yang menyala dan tak ada ketel yang tengah menjerang air.

Ah, aku memang bukanlah ahli soal otak macam dokter imajinatif, Derek Shepherd yang keren dan pintar dalam serial Grey's Anatomy, tapi aku merasa bahwa aku dan temanku bukanlah satu-satunya manusia di bumi ini yang pernah dipecundangi otak kami. 

Aku juga bukan ahli metafisika yang mampu menjelaskan secara ilmiah bagaimana bisa fenomena seolah mendengar hal yang tak ada ini terasa nyata, bisa terjadi. Aku hanya bisa menganggap seluruh pengalaman bagai film horor ini adalah bentuk halusinasi otak, yang memang tak mampu kujelaskan secara ilmiah namun inilah penjelasan yang membuatku tetap mampu berpikir waras tanpa rela ditakut-takuti oleh pikiranku sendiri. 

Satu-satunya peganganku soal ini hanyalah sebuah kutipan lama dari John Milton: “The mind is its own place and in itself can make a heaven of hell or a hell of heaven.”

Tidak ada komentar: