Total Tayangan Halaman

Translate

Senin, 26 Juni 2017

Topeng

Orang dewasa itu menakutkan. Begitu pemikiranku saat kecil dulu. Seperti Peter Pan yang tak ingin menjadi dewasa, begitulah harapanku saat kecil. Aku takut menjadi orang dewasa.

Menurutku saat kecil dulu, orang dewasa memiliki banyak topeng. Hanya beberapa orang dewasa yang menurutku memiliki ketulusan tanpa lapisan topeng, seperti ibuku yang lebih suka to the point, wajahnya akan memperlihatkan apa yang dikandung hatinya. Ia takkan mampu bersifat munafik dengan memasang wajah senyum pada orang yang jelas-jelas ia tahu mengarahkan pisau ke jantungnya. 

Aku menyukai ketulusan ibuku ini namun nyatanya aku pun tak mampu menampilkan warna wajah segamblang ibuku. Setelah dewasa, apa yang kubenci justru kulakukan pula. Seperti orang dewasa lain aku harus pula mengenakan berbagai macam topeng itu. 

Kemunafikan versus sopan santun. Demi alasan sopan santun kerap orang dewasa mengenakan topeng kemunafikan itu. Sebagai contoh, saat menghadapi atasan, tak peduli seberapa busuknya sikap seorang atasan, demi kenyamanan posisi dalam pekerjaan, dipakailah topeng penuh senyum dengan bibir penuh puja-puji kepalsuan. 

Lain waktu saat bertemu dengan orang yang sangat menyebalkan sekalipun, tak elok katanya bila wajah kita menyiratkan apa yang ada di hati. Anehnya justru kepalsuan dan kemunafikan inilah yang menjadi norma dalam masyarakat.

Atas nama sopan santun itu, justru sikap apa adanya dianggap sebagai tingkah tak beradab. Bibir yang nyata-nyata menyerukan penyimpangan seringkali dianggap tak beretika. Sementara bibir dan wajah bertopeng penuh kepalsuan malah mendapat pujian sebagai sikap beradab dan penuh sopan santun. 

Ah... tak ada lagi rasanya kata yang mampu kuucapkan, meski hati mendidih penuh sumpah serapah yang siap meletup keluar, namun atas nama tata krama dan sopan santun, tetaplah topeng senyum penuh kepalsuan itu yang dianggap pantas untuk dikenakan dan menelan seluruh sumpah serapah itu dan membiarkannya meletus dalam perut sendiri.

Tidak ada komentar: